TS|| part 39

29.7K 4.3K 1.5K
                                    

Haii kalian,gimana kabarnya hari ini?

Masih stay kan? Wkwkwk

Happy reading and enjoy 🌻

..............................................












Setibanya di halaman gedung rumah sakit Belva yang bingung hanya bisa diam sembari mengikuti Gevan yang terus menggandeng tangannya. Hingga akhirnya Belva yang sudah hampir mati penasaran pun langsung membuka suaranya.

"Kenapa kita di rumah sakit?"

"Kita masuk dulu,nanti kamu tahu sendiri."

"Enggak!! Kasih tahu dulu,kenapa kita di rumah sakit?" tanya Belva dengan nada bicara yang naik satu oktaf.

"Jangan ngegas,ini rumah sakit."

"Siapa bilang ini rumah hantu,buruan kasih tahu atau El pulang ngerjain tugas di rumah." ketus Belva.

"Oke,tapi kamu jangan marah ya."

"Mencurigakan," ujar Belva sembari memicingkan matanya.

"Tadi Leon telepon,dia ngasih tahu kalau dia habis ngecek kantor cabang lainnya. Pas dia disana, tiba-tiba dia lihat gerombolan orang bawa Olivia yang katanya pingsan."

"Kok kesel ya dengarnya,apa hubungannya sama kita?!" kesal Belva yang lagi,lagi dan lagi mendengar nama yang sangat tidak ingin dia dengar.

"Dia kerja di kantor kita, otomatis kita sebagai atasan harus tahu ada apa yang terjadi, takutnya banyak yang ngira kita gak tanggungjawab."

"Pulang sekarang,Belva gak suka. Om Gevan sadar gak sih,dia itu diam-diam masih ada rasa sama Om Gevan!!"

"Belva,kita kan cuma jenguk. Tadi siang kamu juga saya izinin ketemu Arion,jangan egois dong," ujar Gevan dan seketika membuat gadis itu mendadak darah tinggi.

Arghh,mau gue tonjok takut dibilang durhaka. Gak di tonjok gue muak dengarnya- batin Belva.

Tak ingin mendengar ucapan Gevan lagi,gadis itu memutar tubuhnya dan memilih untuk kembali ke rumah dengan taksi yang kebetulan sedang berhenti di depan gedung rumah sakit.

"Mau kemana?" tanya Gevan sembari mencekal lengan Belva.

"Pulang,kali ini Belva akui kalau Belva egois," ujar Belva dengan tatapan yang memandang ke arah lain.

"Kamu nggak percaya sama saya?"

"Enggak."

Satu kata yang berhasil keluar dari Belva membuat tubuh Gevan mendadak mematung dan perlahan melepas cekalannya pada lengan Belva.

"Kenapa?"

"Papa pernah bilang, jangan terlalu percaya sama laki-laki karena terkadang laki-laki itu nggak cukup dengan satu wanita." tutur Belva.

"Mama juga pernah bilang,jangan pernah mau dekat dan berkenalan dengan orang yang masih belum selesai dengan masa lalunya."

"Arion juga sama,dia bilang jangan mudah menaruh percaya sama orang yang sama sekali belum di kenali lebih jauh."

Deg

"El,saya ini suami kamu. Harus saya buktiin dengan apa lagi kalau saya itu cinta sama kamu?"

"Jangan temuin Olivia,dengan begitu Belva juga akan menjauh dari Arion," jawab Belva.

Gue cuma takut Om Gevan punya rasa lagi sama mantan calonnya itu- batin Belva.

"Kita cuma jenguk dia,habis itu kita langsung pulang,El."

"Terserah,tugas Belva jauh lebih penting dari pada perempuan itu. Kenapa sih Om Gevan masih peduli sama orang yang udah ninggalin Om Gevan?!"

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang