TS|| part 2

64.4K 8.1K 1.3K
                                    

Selamat membaca semoga suka^^
Next to reading
.
.
.
.
.
.
.








Di kursi pelaminan, Belva masih terus diam menatap tamu tamu yang begitu banyak didepannya. Sedangkan Gevan yang berada duduk disamping Belva, pria itu masih berpikir dengan keputusan nya itu.

Gua nikahin anak SMA? Sedangkan gua aja gak tau sifat dan perilaku dia kaya gimana - batin Gevan.

Es krim gua, bisa bisanya tuh orang seenaknya ngambil es krim yang gua beli dengan uang gua sendiri, mana tuh es krim dibuang- batin Belva.

"Bisa bisanya gua lagi enak makan es krim tiba tiba dibawa nikah," lirih Belva.

Hingga suara bising langsung membuyarkan lamunan sepasang pengantin itu.

"Woee bro!! Selamat ya," ujar Zio.

"Asekk temen gua udah sold out." sambung Leon.

"Eh Liv, selamat ya semoga langgeng sampai akhir hayat," ujar Brian pada Belva yang hanya bisa tersenyum kikuk dan mengangguk kecil.

"Di---dia bukan Oliv." jawab Gevan membuat ketiga temannya terkejut.

"Lah terus kalo bukan Oliv siapa?!" pekik Zio.

"Lu gak lagi bercanda kan? Gak mungkin lu nikahin orang lain," ujar Leon.

"Itulah kenyataannya." jawab Gevan membuat ketiga temannya itu masih tidak percaya.

"Kenalin dia Belva istri gua, berhenti bahas bahas cewe gila itu," ucap Gevan.

"Hai." sapa Belva membuat ketiga teman Gevan hanya menatap Belva sembari berdecak kagum.

"Gimana ceritanya Van?" tanya Brian.

"Gua bakal ceritain kalo ada waktu, sekarang mending lu semua pada pergi dari sini. Sana duduk di kursi." ujar Gevan dengan nada mengusir.

"Mentang mentang punya istri cantik, main usir usir temen aja lu." ucap Leon dan kemudian langsung mengajak teman yang lainnya pergi.

Setelah ketiga teman Gevan pergi, Gevan langsung menatap Belva yang benar benar sedang bingung dengan sesuatu yang terjadi pada dirinya hari ini.

"Saya tau kamu pasti bingung sama semuanya, sekarang ikut saya biar kamu paham dengan hari ini." ajak Gevan dan langsung menggandeng tangan Belva kemudian pergi sana.

**********

Di balkon kamar miliknya, Gevan sudah berada disana bersama gadis cantik yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.

Kini keduanya sudah duduk di sofa yang sudah tersedia disana. Suasana mendadak hening, hingga akhirnya Gevan membuka suaranya lebih dulu.

"Saya minta maaf untuk semua yang terjadi." tutur Gevan pada Belva yang masih menyimak ucapannya.

"Maaf jika saya melibatkan mu dalam urusan yang bahkan tidak kamu ketahui, saya akan ceritakan sedikit tapi tidak sepenuhnya bagaimana hal ini bisa terjadi," ujar Gevan dan masih membuat Belva diam.

"Saya dan Olivia menjalin hubungan hampir selama satu tahun, awalnya dia hanya karyawan saya namun seiring berjalannya waktu saya mulai tertarik dengannya," ucap Gevan membuat Belva langsung menyimaknya semakin serius.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang