TS|| part 47

21.2K 3.7K 1.1K
                                    

Aloooo

Gimana kabarnya hari ini??

Masih stay?

Jangan lupa follow akun ini)

Happy reading and enjoy 🌻

*******************************















Cahaya matahari mulai memasuki dari celah-celah jendela, cahaya tersebut berhasil menerpa wajah cantik yang tadinya masih tertidur nyenyak dalam dekapan pria tampan di sampingnya.

Mata indah itu terbuka dan pagi harinya disambut oleh wajah tenang seorang pria yang masih pulas tertidur, dirinya tersenyum saat menatap wajah suaminya yang sangat tampan juga jika tertidur.

Pipinya memerah seperti kepiting rebus saat kembali mengingat hal yang sudah mereka lakukan tadi malam hingga mereka berdua sama-sama kelelahan.

"Nggak salah Tuhan kasih jodoh sekarang, mana cakep banget tolong," ujarnya lirih sembari mengusap lembut pipi pria itu yang masih nyenyak tertidur.

Belva tidak bisa bergerak terlalu banyak karena tangan kekar Gevan masih melingkar di pinggangnya dan takut membangunkan pria yang masih tertidur nyenyak.

Cup

Wanita itu memberanikan diri untuk mengecup singkat bibir Gevan, jujur Belva sangat gemas melihat wajah kalem Gevan yang biasanya selalu membuat Belva kesal dengan berbagai tingkahnya.

"Good morning baby girl."

Mata Belva terbelalak saat mendengar suara serak khas bangun tidur itu masuk ke dalam telinganya, apakah Gevan terganggu karena ulahnya tadi yang memberanikan diri untuk mengecup bibir Gevan.

"Eughh... Kenapa? Sini mau peluk." tutur Gevan dan menarik Belva agar lebih dekat dengannya.

"El capek?" tanya Gevan membuat Belva menggelengkan kepalanya.

"Enggak, kan udah bobok jadi udah nggak capek lagi," ujar Belva.

"El." panggil Gevan.

"Iya?"

"I love you." Belva terkekeh geli saat mendengar ucapan Gevan yang justru malah lucu kedengarannya.

"Love you too," ucap Belva membalas ucapan Gevan yang juga tersenyum manis kepadanya.

"Mau ada ronde kedua nggak? Mumpung masih pagi ini kita olahraga lagi, boleh?"

"Aaaaaa El capek, ini juga masih agak pegal-pegal Om Gev, nanti lagi aja ya?" ujar Belva.

"Aaaaaaaa El mah gitu, tapi yaudah lah nggak apa-apa kasihan El kecapekan," ujar Gevan dengan nada sedikit kesal sembari mencebikan bibir bawahnya.

Gevan mengusap pipi mulus Belva sembari tersenyum manis, pria itu masih terus meyakinkan diri bahwa apakah benar dirinya menikahi wanita cantik yang kini berada di hadapannya.

Gevan akui dirinya sudah mulai sangat mencintai Belva, menurutnya Belva adalah wanita yang tidak terlalu banyak meminta kecuali tentang es krim dan beberapa mainan, sifatnya yang terkadang dewasa dan kekanak-kanakan namun hal itu menjadi sebuah tantangan untuk Gevan meluluhkan hati seorang Belva jika sedang dalam mode ngambek.

"Baby G, nggak mau datang sekarang? Ayah nungguin tau sama Bunda, nanti kalau udah datang disini kabarin Ayah ya,"  ujar Gevan sembari mengusap lembut perut datar Belva yang berada dibalik baju tidurnya.

Aaaaa laki gue udah pengen banget punya baby anjirr, gue takut nggak bisa ngasih- batin Belva.

"Kabarin gimana? Jalur chatting?" tanya Belva membuat Gevan langsung menyambar bibir ranum Belva dan memberikan sedikit lumatan kecil disana.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang