TS|| part 31

30.7K 4.1K 844
                                    

Hai,ada yang nunggu up?

Happy reading and enjoy🌻

***************************








Dua minggu kemudian.....

Tak terasa waktu berjalan cukup cepat,ikatan antara Gevan dan Belva sudah berjalan hampir menuju angka satu bulan.

"Om Gevan,nanti malam ada kerjaan gak?" tanya gadis itu pada pria yang masih fokus menyetir mobilnya.

Gevan menoleh ke arah Belva sembari mengernyitkan dahinya.

"Gak ada,kenapa?"

"Belva mau ngajak om,"

"Kemana?"

"Om Gevan nanti malam ngelonte yuk di pinggir jalan." ajak Belva membuat Gevan yang tengah menyetir langsung menghentikan mobilnya secara mendadak.

Gevan menatap ke arah depan dan ternyata dirinya sudah sampai di depan pintu gerbang tempat Belva sekolah,pria itu langsung menatap gadis yang juga masih menatapnya.

"Ap--apa?"

"Nanti malam ngelonte yuk pinggir jalan." ulang Belva.

"Kamu mabok?" tanya Gevan tak percaya dengan ucapan gadis di sampingnya.

"Kamu kurang uang jajan? Stok es krim kamu jalan terus loh El setiap hari,kamu gak kekurangan fasilitas apapun. Terus sekarang kamu mau ngapain lagi? Jangan gila deh,kalo ngomong jangan ngelantur." tutur Gevan dengan nada sedikit kesal.

"Ck,bukan itu yang Belva maksud,om Gevan," ucap Belva sembari menepuk keningnya.

"Terus?"

"Lonte is lontong sate," ujar Belva membuat Gevan bernapas lega.

Awalnya Gevan panik dengan ucapan Belva yang mengada-ada seperti orang mabuk,namun setelah tahu apa yang dimaksud Gevan bisa kembali bernapas lega.

"Kalo ngomong jangan di singkat-singkat,kan jadi bikin salah paham,saya kira kamu kerasukan atau gak kamu mabok." ujar Gevan.

"Yaudah, sekarang kamu masuk kelas, sebentar lagi jam masuk." ujar Gevan membuat Belva langsung mengangguk.

Belva langsung meraih tangan Gevan dan menempelkan punggung tangan Gevan ke pipinya.

Kemudian gadis itu pun turun dari mobil dan langsung berlari masuk ke dalam sekolah tanpa mengucapkan kalimat apapun lagi.

Setelah Belva masuk dengan aman ke dalam halaman sekolah,Gevan pun langsung melanjutkan perjalanannya menuju ke kantor sebelum dirinya terlambat untuk memulai rapat dengan beberapa klien yang mungkin sudah menunggu di kantornya.

******

Belva berjalan melewati koridor sekolah,gadis itu hanya diam sembari menatap fokus ke arah depan. Sesekali dirinya tersenyum tipis saat melewati beberapa teman sekelasnya.

Langkah Belva berhenti saat seorang pria bertubuh tinggi berdiri di hadapannya sembari tersenyum manis.

"Hai." sapa Arion membuat Belva tersenyum lebar.

"Apaan sih hai-hai, biasanya juga teriak-teriak pake segala basa-basi." ujar Belva sembari terkekeh.

"Biar terlihat sopan gitu,bisa gak sih diajak serius dikit?!"

"Gue kan udah diseriusin sama laki gue Ar,emang lo mau gue seriusin?" gurau Belva membuat Arion tersenyum saat melihat Belva bisa kembali tertawa dengannya.

Setelah putusnya hubungan Arion dan Belva,kini mereka berdua kembali berteman dengan baik dan Arion mulai bisa melepaskan gadis di depannya.

Meski kadang dirinya masih terus bernegosiasi dengan pikirannya untuk melakukan hal yang sama sekali tidak dia inginkan,namun Arion terus menahan untuk tidak melakukan hal gila.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang