TS|| part 38

29.8K 4.3K 1.1K
                                    

"Izinin Belva ketemu dia sekarang."

"Dia siapa?" tanya Gevan.

Seketika hal itu langsung membuat Belva menundukkan kepalanya,Gevan yang tak suka gadis itu menundukkan kepala tanpa ragu memegang dagu Belva dan mengangkatnya perlahan.

"Jangan nunduk,saya gak suka."

"Dia siapa?" tanya Gevan lagi.

"Arion,tolong kali ini aja izinin Belva ketemu Arion." ucap Belva memohon,namun justru Gevan hanya memutar bola matanya malas.

"Gak." ketus Gevan.

"Om Gevan,untuk kali ini aja Belva mohon," ujar Belva sembari menggoyang-goyangkan lengan Gevan.

"Ada masalah apa?"

"Tante Citra tadi telepon dia minta tolong sama El buat kesana,kali ini aja ya bolehin ketemu Arion."

"Sekali saya bilang enggak tetap sama jawabannya!!" tutur Gevan penuh penekanan.

"Om Gevan gak punya hati!! Arion butuh bantuan El kenapa gak di kasih sih?! Waktu itu El tolongin Om Gevan loh,bahkan sampai sekarang El masih disini." emosi Belva tidak bisa lagi terkontrol.

"Gak usah bahas soal itu!! Kenapa sih di bahas lagi dan lagi!! Kamu buat saya nyesel nikah sama kamu tahu gak!!" sentak Gevan.

Deg

"Nyesel?" tanya Belva sembari tertawa kecil,namun tidak dengan hatinya yang merasa sakit mendengar ucapan Gevan.

Gevan langsung menyadari ucapannya yang sama sekali tidak ada niat dia untuk melontarkan kata-katanya itu,Gevan menatap gadis yang mendadak diam dengan matanya mulai berkaca-kaca.

"Nyesel nikah sama Belva?"

"Terus apa kabar sama El!! Om Gevan minta tolong tanpa Belva tahu apa yang perlu di tolong,semua Belva relain termasuk Arion!!" emosi Belva seketika langsung meledak, tubuhnya bergetar dan air mata berhasil lolos dari pelupuk matanya.

"El say--"

"Seharusnya Belva yang nyesel waktu itu ngeiyain,harusnya Belva kabur dan gak peduli sama masalah Om Gevan waktu itu!!"

"El saya gak bermaksud bicara seperti itu,emosi saya kelepasan."

"Om Gevan nyeselkan nikah sama El? Detik ini juga Belva minta pi--mmphh."

Belum Belva menyelesaikan ucapannya,Gevan langsung menyambar bibir gadis itu dengan bibirnya. Gevan memegang erat pinggang ramping Belva agar gadis itu tidak memberontak,tidak seharusnya Gevan berkata seperti tadi.

Belva memukul dada bidang Gevan agar pria itu menghentikan ciumannya,oksigen disekitarnya mulai menghilang dan tangisannya membuat dadanya sesak.

"Maaf," ujar Gevan sembari mengusap bibir mungil Belva dan menempelkan keningnya dengan kening gadis dihadapannya.

"Jangan nangis saya mohon,Gevan sayang sama Belva." lirih Gevan.

Gevan langsung menarik tubuh Belva ke dalam dekapannya,Gevan mengusap punggung Belva pelan.

"Belva juga sayang sama Om Gevan." ucap Belva lirih namun masih terdengar oleh Gevan.

"Tapi kalau Om Gevan nyesel,Belva gak apa-apa biarin Om Gevan pergi."

"Enggak,saya nyesel bilang kayak gitu. Maaf Belva,saya minta maaf jangan nangis lagi ya,cantik," ujar Gevan sembari mempererat pelukannya.

"Belva mau nolongin Arion kan? Saya izinin,tapi Belva janji sebelum jam 3 sore udah disini lagi." ucap Gevan membuat Belva mengangguk.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang