TS|| part 53

20.4K 3.2K 1.3K
                                    

Haiii

Apa kabar kalian hari ini?

Masih stay tune?

Happy reading and enjoy 🌻

******************************
















Di dalam kamar yang terbilang mewah, seorang pria tengah duduk di sofa sembari menyimak seorang wanita yang sedari tadi diam duduk di atas ranjang king size.

Belva merasa kesal karena Gevan menolak permintaannya untuk menaiki rollercoaster yang menjadi keinginan Belva, bukannya pergi ketempat yang diinginkan justru Belva memilih untuk marah dan menuju ke dalam kamar Gevan yang pernah disinggahi sebelum bersama wanita cantik itu.

"Cari yang lain ya sayang?"

"Apanya? Cari suami baru yang ngizinin naik rollercoaster?"

"Bu--bukan itu, tapi kemauan kamu cari yang lain jangan naik gituan."

"Nggak."

"El kondisinya masih kadang-kadang nggak enak perutnya, nanti kalau pas naik mual-mual gimana?"

"Bodo amat."

Gevan menghela nafasnya dan berjalan pelan menghampiri Belva yang masih sangat kesal dengannya, pria itu duduk tepat di hadapan Belva. Bukannya mendapat respon baik, Belva justru memilih memutar tubuhnya membelakangi Gevan.

"Jangan ngambek gitu, rollercoaster kan bikin pusing nanti kalau El kelempar gimana?"

"Berisik."

"Sayang, ngidam nya yang lain aja ya?"

"Bilang aja males ngeladenin El, bilang aja udah nggak cinta, udah nggak sayang, udah punya simpenan janda soalnya El masih bocah malu-maluin, ngaku?!" ketus Belva.

"Enak aja, dikasih bocah ajaib kayak El lebih luar biasa daripada harus berpaling ke spek janda."

"Iya bukan spek janda, tapi spek penyakitan yakan?"

"Nggak, udah ya ngambek ya, es krim mau? Jangan es krim deh, sahamnya mau?" bujuk Gevan.

"Nggak tau, tanya aja sama Pak RT."

"Maafin deh, besok-besok kalau kondisi El udah enakan kita naik rollercoaster ya?"

"Diem!! Om Gevan keluar sana, males El sama Om Gevan!!"

Deg

Gevan membelalakkan matanya saat mendengar ucapan Belva yang menurutnya membuat Gevan merasa bersalah karena menolak permintaan Belva, namun bagaimanapun juga larangannya demi kebaikan bumil satu itu.

Tidak tersulut emosi, justru Gevan malah terkekeh dengan tingkah kekanak-kanakan Belva yang tengah berkolaborasi bersama Baby G.

"Bener nih ya?"

"Keluar sana!! Muka Om Gevan malesin!!" kesal Belva yang sudah mulai tersulut emosi.

Tidak ingin membuat istrinya semakin marah, Gevan langsung berdiri dari duduknya dan memilih untuk menuruti kemauan Belva pergi dari hadapan wanita itu.

Gevan berjalan menuju ke arah pintu dan mulai menjauh dari Belva, sedangkan Belva bertambah kesal saat Gevan benar-benar meninggalkannya. Mata wanita itu mulai berkaca-kaca dan kedua sudut bibirnya melengkung ke bawah.

Baru Gevan akan memegang gagang pintu, suara rengekan tiba-tiba terdengar.

"Huaaaaa!!! Om Gevan jahat, beneran ninggalin El sama Baby G." pekik Belva keras yang diselingi dengan tangisan.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang