TS|| part 4

57.2K 7.7K 1.7K
                                    

Happy reading^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.











Di perjalanan menuju rumah Belva yang jaraknya tinggal beberapa meter lagi, mereka berdua tengah sibuk dengan dunia masing masing.

Gevan tengah sibuk menatap lurus ke arah jalan sedangkan Belva sibuk sendiri memainkan kotak kecil berisi slime yang tadi berada didalam tas nya.

"Masih jauh?" tanya Gevan.

"Bentar lagi," jawab Belva.

"Berapa jam lagi?" tanya Gevan lagi.

"Dua puluh empat jam lagi mungkin." ujar Belva membuat Gevan berdecak sebal.

"Yeee sabar!! Belok kiri terus belok kanan terus samping komplek kan ada rumah agak besar nah itu," ujar Belva.

"Rumahmu?" ucap Gevan.

"Bukan, rumah tetangga." ujar Belva dan lagi lagi membuat Gevan berdecak sebal.

Tiba tiba langkah Belva pun berhenti membuat Gevan ikut berhenti mendadak dan hampir menabrak punggung Belva dari belakang.

"Ada apa?"

"Udah sampe." jawab Belva.

Katanya masih jauh, wah doyan ngerjain juga nih anak - batin Gevan.

Hal itu membuat Gevan menatap rumah yang sudah ada beberapa mobil terparkir disana. Bukan mobil para tamu dalam sebuah acara, melainkan mobil polisi yang terparkir rapi di depan rumah itu.

"Kok banyak mobil polisi ya?" tanya Belva membuat Gevan mengedikan bahunya.

Tanpa basa basi Belva pun langsung berlari ke arah rumah itu dan begitupun juga Gevan.

"Ma,Pa!!" panggil Belva pada dua orang setengah baya itu yang sedang menampakkan wajah khawatir.

Dua orang tadi langsung memasang wajah terkejut saat melihat Belva tengah berdiri santai bersama Gevan yang berada disampingnya.

"Belva!!" pekik keduanya dan langsung memeluk Belva dengan sangat erat.

"Yaampun nak, kamu habis darimana?!" tanya Rena, Mama Belva.

Hal itu langsung membuat Belva menatap Gevan yang tengah kebingungan sendiri.

"Belva ada kok ma, terus ini kenapa banyak polisi?" tanya Belva.

"Gimana gak ada polisi!! Kamu hilang tanpa ada kabar, ditelpon gak aktif, dicariin disekolah gak ada!! Papah kira kamu diculik tukang es krim langganan kamu." ucap Arel, Papa Belva.

Seketika Belva pun bingung dan langsung ingat dimana ponselnya sekarang? Dan kapan terakhir dirinya memegang benda pipih itu.

"Bisa bisanya kamu hilang gak ngomong!!" ujar Sean,adik Arel alias Om Belva sekaligus kapten alias komandan dari anggota polisi yang kini berada dirumahnya.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang