TS|| part 30

32.8K 4.1K 573
                                    

Di dalam kelas Belva tengah sibuk mencatat tulisan yang berada di papan tulis, sesekali dirinya menjawab pertanyaan Neona dan sesekali pula dirinya hanya berdehem mengiyakan.

"Terus lo gak kena skors kan?"

"Enggak,lagian gue gak salah." ujar Belva dengan pandangan yang masih fokus dengan bukunya.

"Kira-kira El,siapa yang udah nyebarin soal itu ya?" tanya Neona.

"Selesai!!" pekik Belva yang sudah menyelesaikan catatannya dan kemudian kembali menutup buku tulisnya.

"El!!"

"Hah?"

"Lo gak denger?" ucap Neona membuat Belva menghela napas.

"Denger,gue gak tau Neo, kalaupun gue ketemu orangnya paling gue cuma mau dia tanggungjawab dan jelasin ke semua orang kalo gue gak kaya gitu." ujar Belva.

"Lo curiga gak sama Maura?" tanya Neona membuat Belva mengangkat satu alisnya.

"Alasannya?"

"Bisa aja dia pengen ngejatuhin lo,sedangkan lo tau dia ngebet banget sama Arion." ujar Neona membuat Belva tampak berpikir.

"Bisa aja,tapi gue sekarang udah gak takut lagi, soalnya kata om Gevan kalo gue kesel sama dia pukul aja." ujar Belva membuat Neona tercengang.

"D--dia gak marah lo ribut?"

"Gak,dia mungkin marah kalo gue berulah duluan,tapi kan gue gak salah ngapain gue dimarahin?" ujar Belva membuat Neona mengangguk paham.

Tiba-tiba sekumpulan gadis menghampiri Belva yang tengah duduk santai di kursinya bersama Neona.

"Belva!!" pekik mereka.

"Apa?!" ketus Belva.

"Lo beneran dah nikah?" tanya Okta,teman sekelasnya.

"Terus kenapa? Mau fitnah gue lagi?"

"Tadi suami lo kah?" tanya Zara.

"Kenapa?"

"Enggak,lo dijodohin kah?" tanya Zara,teman sekelasnya juga.

"Gue nemu dijalan." ujar Belva dan seketika membuat mereka tertawa dengan ucapan Belva yang menurutnya hanya bercanda.

"Bercanda lo Bel,cakep banget anjir!! Kalo nanti suami lo butuh istri kedua hubungin gue ya," ujar Okta membuat Belva tersenyum kikuk.

Yee nih anak dikasih tau gak percaya,orang gue nemu di jalan juga- batin Belva.

"Iya,nanti gue jadi ratunya lo jadi babunya, kebetulan gue butuh pembantu." ujar Belva membuat mereka semua terdiam,namun membuat Neona tertawa terbahak-bahak.

"Anjir babu!! Maduku adalah babuku,gue suka gaya lo Bel." ujar Neona sembari tertawa.

"Yaelah Bel,berbagi itu indah tau." ujar Zara.

"Gini aja deh,sebelum berbagi suami lo mau gak gue bagi otak? Soalnya gue rasa hilang sebelah." ketus Belva semakin membuat Neona tertawa sampai hilang suaranya.

"Lo ngapa? Asma?" tanya Belva pada Neona membuat gadis itu langsung berhenti tertawa.

"Bacot lo Bel,"

Hingga akhirnya guru mata pelajaran selanjutnya pun datang sembari membawa buku dan penggaris panjang yang siap saja memukul siapapun jika membuat bising dikelas.

Mereka yang awal mulanya berisik seperti antrian bansos seketika hening saat guru itu datang,ya dia adalah guru matematika salah satu guru killer yang mengajar di kelas mereka.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang