ūndētrīgintā vīgintī novem

807 99 24
                                    

Hunshine Delight

ㅡpresentㅡ

• amor noster: duodētrīgintā vīgintī novem

Ding!

"Selamat datang di Christoper's Cafe!"

Hyunjin terdiam di posisinya, menatap sosok berbadan mungil yang tersenyum ke arahnya sambil memegang sapu karena baru selesai menyapu lantai. Hyunjin merasa sedikit canggung, lalu melirik sekeliling cafe yang masing sangat kosong, hanya ada mereka berdua di sini. Sepertinya ia datang terlalu awal sekaligus menjadi pelanggan pertama hari ini. Sadar bahwa tindakannya cukup aneh, Hyunjin menganggukkan sedikit kepalanya dan tersenyum kecil sebagai balasan dari ucapan sambutan tadi.

Woong langsung buru-buru meletakkan sapunya dan menyambut pelanggan pertama mereka.

"Sepertinya ini kali pertama kamu kemari?" tebak Woong sambil menunjukkan jalan ke meja kasir sehingga Hyunjin bisa mulai memesan.

"Ya, ini pertama kalinya." Hyunjin sama sekali tidak membantah tebakan Woong dan langsung melihat-lihat menu yang ada di meja kasir. Meskipun, pilihannya menunya selalu sama dimanapun Hyunjin pergi ke sebuah cafe. "Satu iced americano, tolong."

"Baik," Woong langsung memasukan pesanan Hyunjin ke dalam struk. "Jika kamu belum sarapan, kami punya beberapa roti andalan yang bisa membantumu untuk menganjal perut," tawarnya ramah.

Mata Hyunjin kembali melirik ke arah menu, ada banyak sekali varian roti di sana, lalu dengan sopan bertanya, "Apakah kamu bisa memberikan aku rekomendasi yang harus kucoba untuk pertama kali?"

"Tentu!" Woong menjawab dengan semangat dan mulai menjelaskan beberapa roti rekomendasinya. "Tapi, karena kamu memesan americano, kombinasi yang cocok mungkin garlic bread atau banana bread. Oh! French toast juga pilihan yang cocok!" Woong menunjukkan senyuman canggung, ia pasti sama sekali tidak memberikan jawaban yang diinginkan pelanggan baru mereka ini.

"I'll go with french toast then." Hyunjin sama sekali tidak mempermasalahkan dengan berbagai pilihan rekomendasi yang Woong berikan, ia tetap memesan dengan sopan.

"Okay! Satu iced americano dan french toast!"

Proses pembayaran berjalan dengan mulus, Woong memberikan struck yang sudah dicetak dan juga nomor meja yang perlu Hyunjin bawa ke mejanya. Karena tidak ada pelanggan lain, pesanannya akan diantarkan nantinya. Hyunjin kembali melihat kesekeliling, kali ini dengan penuh observasi sebelum ia memilih meja di dekat jendela yang ada di sisi barat cafe.

Setelah duduk, Hyunjin langsung mengarahkan pandangannya keluar jendela. Menatap orang-orang yang tengah berlalu-lalang yang sedang memulai aktivitas masing-masing. Cafe ini sungguh tenang, musik yang diputar adalah alunan instrumen klasik tidak seperti kebanyakan cafe yang memutar lagu-lagu hits. Mungkin karena belum ada banyak pengunjung jadi suasananya dibuat tenang sehingga para pekerjanya pun bisa lebih rileks.

Ding!

Pintu cafe terbuka lagi, tapi atensi Hyunjin tetap pada orang-orang yang ada di balik jendela. Ia tidak mau repot-repot melihat siapa pelanggan yang datang setelah dirinya. Lagipula, bukan berarti ia mengenal orang itu juga, kan?

amor noster; hyunlixWhere stories live. Discover now