decem

2K 366 2
                                    

hunshine delight
ㅡpresentㅡ

° amor noster: decem °

Jisung menatap Felix yang tengah melayani pelanggan dengan sangat intens, bahkan ia mengabaikan secangkir coklat hangat yang di pesannya. Saat ini cuaca sedang mendung, dan suhu udara cukup dingin. Karena itulah bisa terlihat kebanyakan pengunjung Chirstoper's Café membeli minuman hangat, Jisung pun salah satunya.

Kali ini Jisung datang tanpa Jeongin, yang lebih muda tiba-tiba berkata bahwa ia memiliki urusan lain. Sedikit mencurigakan bagi Jisung karena setahunya, Felix selalu menjadi hal yang selalu di utamakan oleh Jeongin sejak mereka masih satu sekolah. Tapi, Jisung tidak terlalu ingin memikirkan itu, ia lebih memikirkan tingkah Seungmin yang tiba-tiba menanyakan perihal Felix padanya.

"Maaf, Jisung-ah," kata Felix yang datang menghampiri Jisung. "Pelanggan hari ini cukup ramai."

Senyuman terukir di wajah Jisung sambil ia menatap Felix yang tenggelam dalam balutan sweater oversized dibalik apronnya. "Ini jam makan siang, tentu saja ramai."

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Felix langsung pada intinya, takut jika tiba-tiba akan ada pelanggan yang datang dan ia tidak berada di posisinya.

"Kamu ingat Kim Seungmin?" Jisung balik bertanya dan menyesap coklat hangatnya perlahan.

Felix terdiam sebentar, tentu saja dia ingat, sebelum kepalanya mengangguk kecil. "Kenapa?"

"Dia tiba-tiba menanyakanmu," jelas Jisung dengan singkat. "sepertinya ingin bertemu denganmu, Felix-ah."

Felix tidak mengerti, mengapa seorang Kim Seungmin ingin bertemu dengannya? Mereka memang memiliki hubungan yang cukup baik sebagai seorang kenalan--terima kasih pada Jisung yang selalu menarik Felix bersamanya. Tapi, ia tidak pernah berpikiran bahwa dirinya meninggalkan kesan pada Seungmin sehingga pemuda itu tiba-tiba menanyakan kabarnya melalui Jisung.

"Beberapa hari yang lalu," Jisung menyentuh cangkirnya. "Jeongin-ah mengajakmu untuk pergi bersama kami. Tapi, kamu menolaknya karena ada urusan. Padahal jika kamu ikut kamu bisa bertemu dengan Seungmin dan lainnya."

"Maaf, aku harap kalian tetap bersenang-senang tanpaku," kata Felix dan menunjukan senyuman tipis.

"Mereka tidak tahu kalau kamu di ajak, jadi hanya aku dan Jeongin yang merasa kecewa," canda Jisung.

"..." Felix tidak mengatakan apa pun, pikirannya pergi ke tempat lain.

Jisung yang menyadari itu menghela napasnya pelan lalu memanggil Felix dengan lembut, "Lixie."

"Um?" Felix menatap Jisung dengan pandangan polos.

"Apakah, kamu masih merasa tidak nyaman dengan kami?" tanya Jisung hati-hati. "Maksudku dengan Seungmin, Hyunjin, Lino-hyung, dan Changbin-hyung?"

"Aku...," perkataan Felix tersendat, ia bingung ingin mengatakan apa. Ia hanya bisa memainkan jari jemarinya di bawah meja.

Sejak awal Jisung menyadari bahwa teman kecilnya itu tidak pernah merasa nyaman dengan lingkungan pertemanan miliknya. Tapi, pemuda bermarga Han itu selalu menarik Felix bersamanya karena dia tidak ingin Felix sendirian dan merasa kesepian. Terdengar manis sekaligus egois memang, hanya saja Jisung memang tidak bisa meninggalkan Felix begitu saja.

"Aku hanya masih merasa canggung dengan mereka." Akhirnya Felix menyelesaikan kata-katanya lalu menatap Jisung lembut, berusaha agar raut khawatir yang ada di wajah sahabatnya itu menghilang. "Kamu tahu, aku tidak terlalu mengenal mereka."

amor noster; hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang