vīgintī quīnque

2K 222 29
                                    

Hunshine Delight

ㅡpresentㅡ

• amor noster: vīgintī quīnque

Tatapan mata Felix masih dimabukkan oleh keindahan langit hingga ia akhirnya menyadari bahwa beberapa waktu telah lewat. Merasa lehernya sedikit kaku karena terlalu lama mendongak, Felix menurunkan pandangannya sambil memijat lembut lehernya. Tiba-tiba terdengar suara langkah kakinya yang mendekat, dengan sigap Felix segera berbalik dan kedua matanya langsung melebar karena kaget. Ia sungguh tidak menyangka bahwa orang yang tengah berjalan mendekat itu adalah orang yang paling tidak mungkin untuk meninggalkan pestaㅡmenurutnya.

Hyunjin kembali ke teras. Tidak seperti sebelumnya yang begitu diam-diam, kali ini ia memang dengan sengaja membiarkan Felix mendengar suara langkah kakinya. Mereka berdua saling bertatapan. Tapi, tatapan Hyunjin pada Felix sedikit buram, efek dari beberapa gelas yang ia minum sebelumnya bersama Changbin dan yang lainnya.

"Tidak senang dengan pestanya?" tanya Hyunjin sambil tersenyum miring dan terus berjalan mendekat.

Felix sedikit tersentak dengan pertanyaan tiba-tiba itu sehingga ia mendapati dirinya sedikit kebingungan untuk menjawab. "... Eum." Akhinya ia hanya mengeluarkan gumaman tanpa arti sebagai jawaban sebelum mengalihkan pandangan.

"Mereka berisik sekali," komentar Hyunjin begitu ia berdiri tepat di samping Felix dan masih dapat mendengar suara alunan musik dari dalam aula yang begitu nyaring. "tapi, setelah melewati tiga tahun yang melelahkan. Hal seperti ini kelihatannya bagus juga."

Tidak ada respon yang Felix berikan, karena lagi-lagi ia kebingungan dan hanya memilih diam sambil terus memperhatikan Hyunjin yang berjarak cukup dekat dengannya. Hingga tanpa sadar Felix sedikit mengeser tubuhnya agar menciptakan sedikit jarak diantara mereka bedua.

"Kenapa kamu keluar?" tanya Felix pada akhirnya karena menyadari bahwa sejak tadi Hyunjin lah yang repot-repot memulai percakapan, dengan dirinya.

Hyunjin menoleh dan memamerkan senyuman tampannya. "Lelah, entah sudah berapa ronde dansa yang aku lakukan."ㅡjuga beberapa ronde minum.

Membuang muka untuk menghindari tatapan langsung Hyunjin, Felix kembali bertanya, "Kenapa tidak menolak?"

"Khusus malam ini, sang Pangeran harus menerima setiap ajakan dansa yang ditujukan padanya." Hyunjin mengulang kata-kata Changbin yang diucapkan pada awal pembukaan acara.

"Pasti melelahkan," kata Felix tanpa sadar bahkan menatap ke bawah dengan kedua tangan yang menyentuh pagar di depanya.

Tidak ada respon dari Hyunjin, ia menutup setengah wajahnya dengan telapak tangannya dan melirik Felix kali iniㅡia merasa sedikit pusing karena pengaruh alkohol. "Bagaimana denganmu?"

"Huh?" Felix menoleh dan senyuman yang Hyunjin sembunyikan di balik telapak tangannya pun ia tunjukkan, akhirnya kedua mata mereka saling bertemu dengan tepat.

"Berapa banyak dansa yang kamu lakukan?"

Gugup karena kembali bertatapan dengan separang mata tajam milik Hyunjin, Felix segera menatap jari-jarinya yang ia mainkan dengan gugup di atas pagar. "Tidak ada."

"Kalau begitu, mau berdansa denganku?"

"E-Eh?"

"Khusus malam ini juga, setiap orang harus menerima ajakan dansa dari sang Pangeran." Hyunjin lagi-lagi mengulang kata-kata Changbin yang tadi juga diucapkan pada awal acara.

amor noster; hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang