18|

58 19 0
                                    

Irvetta memutuskan kembali ke ruangan pribadinya untuk membaca buku itu. Sea of Hope. Berdasarkan pembicaraannya dengan Kal, buku itu bisa menjadi petunjuknya. Walaupun tidak semua hal tercantum di sana. Irvetta membaca buku itu lembar-perlembar secara hati-hati. Tidak ingin melewatkan hal kecil yang mungkin penting.

Secara garis besar, buku itu menceritakan sebuah legenda tentang kerajaan asalnya. Oseania. Tapi cerita itu dibungkus dengan bumbu romansa yang terkesan kelam, beberapa kali Irvetta merasa getir setelah membacanya.

Diceritakan di Kerajaan Oseania, kerajaan yang dikelilingi oleh samudera-telah berdiri selama beratus-ratus tahun lamanya-mereka hampir selalu memiliki pemimpin yang bijaksana dan dapat diandalkan. Hal yang sulit diraih secara turun-temurun. Sayangnya, hal ini tidak diikuti oleh penerusnya yang ke-99.

Sebagaimana halnya kerajaan yang akan runtuh, kebanyakan dari sejarah kerajaan yang ada mereka runtuh karena penerus kerajaan yang tidak cukup memuaskan atau karena pemberontakan. Penerus tahta ke-99 adalah Dominic de Aequor. Sosok yang penuh tipuan, ambisius, dan memiliki senyum hangat-yang tentu saja juga tipuan.

Kehidupan di Istana tidak pernah mudah.

Ada beberapa hal janggal yang Irvetta berhasil temukan. Di buku itu, Dominic de Aequor dan Erin Lathyrus memang memiliki konflik tapi itu hanya kesalahpahaman kecil-ada seseorang yang mengadu domba mereka. Irvetta memiliki asumsi bahwa seseorang yang mengadu domba mereka kali ini memakai cara yang lebih licik. Tapi sayangnya buku itu tidak pernah menyebutkan siapa orang itu, ada cerita lain di balik layar.

Kesalahpahaman itu bermula saat Erin Lathyrus bertemu dengan Putra Mahkota Zoldian, Hansel. Seperti yang dilakukan Irvetta beberapa saat lalu. Dominic menaruh rasa curiga pada mereka namun tidak terlalu cepat mengambil keputusan. Sampai suatu ketika, Dominic mendengar bahwa Erin Lathyrus akan melakukan pemberontakan. Tentu saja itu salah paham.

"Kalau tidak disetujui aku akan melakukan pemberontakan!" Kata-kata itu diucapkan setegas mungkin

"Dasar gila." Laki-laki di sampingnya mengumpat.

Perempuan itu memberengut, "lihat saja. Tidak ada yang berani menolakku. Aku adalah ahli negosiasi." Kayanya sambil menepuk dadanya bangga.

"Ayahmu akan mati berdiri kalau kau melakukannya."

"Kalau perlu aku akan menggulingkan kerajaan." Lady dari keluarga Lathyrus dan Putra Mahkota Zoldian itu tertawa bersama tanpa menyadari ada orang yang mendengar percakapan mereka.

Sekali lagi, hidup di Istana tidak semudah itu. Untuk Dominic de Aequor percakapan semacam itu harus ia pertimbangkan dan waspadai. Bukan tidak mungkin jika pemberontakan terjadi. Di dalam cerita itu, mereka benar-benar hanya salah paham.

Percakapan Erin Lathyrus dan Putra Mahkota adalah percakapan antar teman. Mereka berdua berteman sebelum masuk akademi, bertemu secara tidak sengaja sebelumnya. Erin ingin membuka bisnisnya sendiri, tanpa bantuan orang tua bersama Hans, temannya dari kerajaan lain. Hal ini belum pernah dilakukan. Paling tidak kerja sama antar kerajaan harus dilakukan secara langsung oleh penerus kerajaan atau paling tidak setingkat Duke.

Benar-benar ceroboh.

Sayangnya, hari itu terjadi. Pemberontakan. Kudeta besar-besaran yang telah terencana di bawah tanah selama bertahun-tahun lamanya. Tidak dijelaskannya secara gamblang siapa dalang yang sebenarnya. Banyak teka-teki yang harus dipecahkan. Salah satunya adalah alasan bagaimana Dominic de Aequor gugur.

Sampai akhir Dominic de Aequor percaya bahwa pemberontakan itu adalah rencana dari Erin dan Hans. Kerja sama antara kerajaan Oseania dan Zoldian tidak pernah terjadi. Tentu saja karena Dominic mengira itu adalah rencana mereka untuk menggulingkan kerajaan.

Benar-benar bodoh. Itulah mengapa seseorang harus mendengarkan dari awal sampai akhir agar tidak ada kesalahpahaman. Hal ini tidak akan terjadi jika seseorang mau mendengarkan dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Saat itu terlalu banyak musuh yang sebelumnya tidak terdeteksi. Banyak hal tak terkendali bermunculan tanpa bisa dihentikan. Semua orang saling mencurigai. Penjagaan istana diperketat. Namun tentu saja, itu tidak sepenuhnya aman. Terlalu banyak yang sudah berhasil masuk dengan penyamaran. Seluruh anggota keluarga kerajaan gugur. Raja, Ratu, Putra Mahkota dan adiknya-Putri Filia.

Ada satu orang dari kerajaan yang selamat dari tragedi itu. Tunangan Putri Mahkota yang bergelimang darah. Terduduk di tengah genangan darah, di tengah mayat, tengah kekacauan, dengan raut wajah datar serta pandangan kosong. Perempuan itu adalah Aithne Amarylidis. Tentu saja dengan kondisi seperti itu, banyak yang tidak percaya bahwa ia satu-satunya yang selamat. Ada pihak menuduhnya dalang dari peristiwa itu, ada juga yang membelanya-mengatakan bahwa putri dari keluarga Amarylidis mungkin dibiarkan hidup agar ia sengaja dicurigai, agar penjahat sesungguhnya tidak tertangkap.

Tapi sampai cerita berakhir, tidak dijelaskan siapa dalang dari peristiwa itu-keruntuhan Kerajaan Oseania.

Hal lain yang benar-benar membuat Irvetta sakit kepala adalah-Putra Mahkota Oseania, Dominic de Aequor dan Erin Lathyrus sebenarnya saling tertarik satu sama lain. Jika saja kesalahpahaman itu tidak ada, mereka mungkin bisa dekat. Irvetta tertawa miris. Kasihan sekali.

Kemudian, apa tugasnya adalah meluruskan kekacauan ini? Apa mungkin karena terlalu banyak korban tidak bersalah yang berjatuhan saat itu? Membingungkan. Ini kacau sekali. Juga, percakapan antara Lady Lathyrus dan Pangeran Hans-apa artinya? Bukankah hal seperti ini tidak ada di cerita? Bahkan pembunuhan di akademi saat itu tidak ada di cerita.

Irvetta memejamkan matanya. Kepalanya terlalu banyak dipakai. Melelahkan.

Tugas kita adalah menjaga keseimbangan. Mereka yang seharusnya pergi akan pergi. Mereka yang seharusnya tinggal akan tinggal.

Irvetta membuka mata. Itu suara Kal. Entah dari mana.

"Jadi, intinya kita harus meluruskan kesalahpahaman antara Lady Lathyrus dan Pangeran menyebalkan ituu-agar tidak terjadi kesalahpahaman berlanjut. Hmm, kemudian kita akan mencari siapa dalang pemberontakan itu. Wah, tugas malaikat maut berat sekali." Irvetta tertawa paksa.[]

⟨ cece's ⟩

Kalau yang vote banyak, aku double update, ya. Paling ngga 1/4 nya yang baca. Bisa ngga? wkwk.

Sea of HopeWhere stories live. Discover now