24|

39 17 2
                                    

⟨ ocean's ⟩

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ocean's

Irvetta saat ini tiba di depan kelas Leticia, bersama Aithne dan Putri Filia. Ternyata Kelas Leticia dan Erin Lathyrus bersebelahan. Erin masuk satu tahun lebih awal dengan saudara kembarnya, Rine.

"Ayo. Aku sudah lapar." Aithne membuka suara.

Tidak seperti awal bertemu, justru Aithne adalah orang yang paling sering membuka mulut saat mereka sedang bersama.

Kemudian sekilas Irvetta melihat Erin Lathyrus yang sedang berbincang dengan seorang perempuan, mungkin teman sekelasnya. Mereka saling melambaikan lalu berpisah. Irvetta dan Erin saling bertatapan—keduanya tidak memutuskan pandangan. Irvetta melemparkan senyuman, dibalas tatapan terkejut oleh Erin.

"Apa yang kau lihat, Irvetta?" Leticia menegurnya.

"Ehm? Tidak. Ayo, ke cafetaria kan?" Irvetta kemudian berjalan di samping Leticia, sedangkan Aithne dengan terpaksa berjalan di sebelah Putri Filia.

"Selamat siang, Lady Iridis." Irvetta tidak menyangka yang satu ini.

Erin Lathyrus menyapanya terlebih dahulu.

Irvetta dapat merasakan tatapan kesal dari Aithne dan tatapan heran dari Putri Filia. Sedangkan Leticia hanya, sepertinya dia hanya terkejut.

"Selamat siang, Lady Lathyrus." Irvetta membalas dengan ramah.

Aithne mendengus. "Apa yang aku lewatkan?"

"Tidak ada, Aithne." Irvetta menatap Aithne, meyakinkan Lady dari keluarga Amarylidis itu.

"Apa anda sibuk, Lady Iridis?" Irvetta sedikit mengangkat alisnya.

Hm? "Entahlah? Tapi saya sedang menuju cafetaria, bersama mereka."

"Apa saya boleh bergabung?"

"Apa?!" Tentu saja itu Aithne.

"Hm?" Irvetta menatap teman-temannya satu persatu.

Aithne terlihat tidak setuju, Putri Filia terlihat tidak peduli meskipun nampaknya penasaran, sedangkan Leticia masih terkejut.

"Bagaimana kalau...anda tanya pada teman-teman saya? Saya saat ini tidak sendiri..."

"Ada urusan apa kau dengan Irvetta?" Aithne menukas dengan tatapan curiga.

"Bukan urusanmu." Irvetta meringis.

"Sudah, sudah. Apakah sangat mendesak? Kita bisa bertemu sehabis kelas terakhir selesai. Bagaimana?" Untuk saat ini Irvetta tidak ingin menimbulkan percikan api diantara mereka.

"Tentu. Terima—"

"Tidak!"

"Aithne..." Irvetta menghela napas panjang. "Tidak apa-apa, tidak akan terjadi sesuatu yang buruk."

Sea of HopeWhere stories live. Discover now