07

28.4K 2.3K 28
                                    

Selamat membaca;)

Terlihat Mika sedang memainkan  mesin capit boneka,ya Edgar ternyata membawanya ke Timezone.

Sudah dari 20 menit Mika memainkan mesin capit tapi sampai sekarang satu boneka pun tidak ada yang di dapat nya.

Mika menghentak kan kaki nya dengan wajah nya cemberut.
Edgar yang sedari tadi memperhatikan Mika pun terkekeh sungguh menggemaskan sekali si bocil satu ini.

"Mau boneka yang mana?"tanya Edgar menghampiri Mika.

"Yang mana aja yang penting dapet"jawab Mika kesal

Mata Mika membelalak.
Hanya dalam sekali mencoba Edgar langsung bisa mendapat kan boneka kelinci berukuran kecil.

Mika melompat lompat senang sambil bertepuk tangan.

"Wah kak tiang hebat,sekali main langsung dapat"tangan Mika terjulur ingin mengambil boneka kelinci itu.

Edgar mengangkat boneka itu tinggi padahal tidak di angkat tinggi pun Mika tidak bisa mengambil nya.

Melihat Edgar mengangkat boneka itu  Mika melompat lompat agar bisa menjangkau nya.

"Kak tiang sini bonekanya"pinta Mika melompat lompat.

"Mau?"tanya Edgar
Mika menghentikan lompatannya, kini ia mendongak dan mengangguk lucu menjawab pertanyaan Edgar.

Edgar terkekeh bagaimana ada anak SMA semenggemaskan ini,ya Tuhan.

Edgar menunduk dan membisik kan sesuatu ke telinga Mika.
"Ada syarat nya tapi"bisik nya dan berdiri tegak kembali.

"Apa syaratnya"tanya Mika menatap polos Edgar

"Jangan panggil gue kak tiang,panggil kak Ed aja,ok"

Mika berpikir sejenak lalu mengangguk kan kepala.
"Ok setuju"jawab Mika

Edgar pun memberikan boneka kelinci itu pada Mika.
"Di jaga baik baik boneka nya"

"Siap kak ti eh salah maksudnya kak Ed"Mika terkekeh sembari memasukkan boneka kecil itu ke dalam kantung hoodie nya.

"Mau main apa lagi?"tanya Edgar

Mika melihat lihat semua permainan yang ada di sana,pilihan nya jatuh ke permainan arcade street basketball.

"Mmmm itu Ila mau main bola basket itu"tunjuk Mika.

"Ya udah ayok"ajak Edgar

10 menit berlalu tapi bola yang di lempar Mika tidak ada yang masuk,huh menyebalkan.

Tiba tiba dari belakang ada yang mengangkat pinggang nya,orang itu Edgar.
"Lempar"ucap Edgar pelan dengan suara rendah nya.

Mika tersadar dan langsung melempar bola itu ke ring

"Woah masuk kak masuk,liat kan bola nya masuk,"tanya nya senang seraya bertepuk  tangan

Edgar terkekeh dan membalik badan Mika yang masih di gendongannya kini menghadap nya.

"Ila hebat kan?"tanya nya menunduk memegang bahu Edgar.
Edgar tersenyum dan mengangguk.

Sedari tadi mereka menjadi pusat perhatian pengunjung mall karena keuwuan mereka.

Dering hp Edgar berbunyi,segera ia menurunkan Mika dari gendongan nya.

"Halo Ren"

"Oo ok nanti gue anterin sampe rumah dengan selamat,ok"
Tut
Sambungan terputus.

"Siapa kak?"tanya Mika penasaran

"Abang lo,katanya dia udah pulang luan"

"Terus Ila pulang nya sama siapa?"

"Sama gue lah,masa sama setan,yaudah yuk pulang dah malam juga"ajak Edgar menggandeng Mika.

Saat menyusuri mall Edgar melihat sesuatu yang menarik perhatiannya,ia pun mengajak Mika melihat kesana,ternyata itu tempat jual aksesoris.

Edgar mengambil kalung berbandul kucing dan mencoba memakaikan ke leher Mika.
"Cocok,lo suka?"tanya nya

"Heem suka suka"Mika tersenyum mengangguk.

"Mbak saya ambil yang itu ya"Edgar menunjuk kalung yang di pakai Mika.
Segera Edgar memberi kartu debit pada penjual nya.


"Kak tiang bawa motor?"tanya Mika

Edgar menatap datar Mika.
Mika yang mengerti pun langsung mengubah panggilannya.

"Maksudnya kak Ed bawa motor"Mika cengengesan.

"Iya,kenapa lo gk suka naik motor?"

"Suka kok suka,kan cuma nanya"huh kak tiang ini sensian mulu.

"Naik"

Mika pun mencoba menaiki motor besar itu.
Edgar yang tau Mika kesusahan pun membantu nya naik.

"Pegangan"ujar Edgar memakai helm fullface nya.

Mika memegang pundak edgar untuk berpegangan.

Edgar berdecak ia mengambil kedua tangan Mika dan langsung di lingkarkan ke pinggang nya.

Mika terkejut,ingin protes tapi langsung di potong Edgar.
"Nanti lo jatuh kalo pegangan di pundak gue,soal nya gue bawa motor ngebut"Mika pun hanya mengangguk dan menyandarkan kepala nya ke punggung Edgar,tanpa tau di balik helm fullface nya Edgar tersenyum tipis.

30 menit berlalu tapi mereka belum juga sampai tujuan.Bagaimana gk lama coba,Edgar membawa motor nya seperti bawa odong odong, lambat.

Padahal tadi katanya dia kalau naik motor ngebut huh.

"Kak Ed kok bawa motor nya lama banget gk sampe sampe ni,Ila udah ngantuk"ujar Mika sedikit berteriak.

Mendengar Mika sudah ngantuk Edgar menambah kecepatan motornya,bahaya kalau si bocil sampai tidur di motor.

Akhirnya mereka sampai juga di rumah Mika.
Mika turun di bantu Edgar,terlihat mata gadis itu sayu karena mengantuk.

"Ya udah sana masuk langsung tidur jangan main hp"Edgar terkekeh melihat wajah ngantuk gadis di depannya yang malah makin menambah kadar keimutan nya.

"Gue pulang ya"ucap Edgar mengusak kepala Mika.

Mika mengangguk dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Melihat Mika sudah masuk ke dalam rumah Edgar menancap gas dan keluar dari area rumah Mika.

Bersambung.......

Menurut kalian ceritanya menarik atau membosankan?

JANGAN LUPA VOTE,COMENT AND SHARE

FOLLOW JUGA YA BYE BYE💜💜

I'm Not Bocil Where stories live. Discover now