21

5K 326 60
                                    

     Dipagi hari terlihat Mikaila duduk termenung di dalam kelasnya,sedari tadi manik matanya fokus melihat keluar jendela yang menghadap lapangan basket,terlihat sekelompok siswa yang bercanda ria disana.

Mikaiala tersentak kaget saat tiba-tiba Rona duduk didepannya membuat bunyi keras berasal dari bangku yang didudukinya secara kasar.

"Ciee lo suka ya sama kak Edgar dari tadi gue perhatiin gak berhenti-berhenti mandanginya."goda Rona dengan wajah tengilnya.

Mikaila gelagapan dan langsung menyangkal yang membuat Rona semakin yakin akan fikirannya tersebut.

"Udahlah santai aja kali Kai,iya sih kak Edgar kan emang idaman siswi disini udah ganteng,tinggi,humoris paket lengkap lah,beruntung banget lo bisa deket sama dia,gue jadi pengen punya orang dalem kaya lo Kai"

Mikaila yang mendengar merasa panas diwajahnya terlihat pipi nya memerah dengan segera ia mengambil buku dan mengipasi wajahnya.

"Jiakhh dianya blushing"ledek Rona sembari memegang perutnya sungguh wajah Mikaila sekarang sangat lucu membuatnya tertawa.

Mikaila cemberut mendengar tawa Rona ia langsung memukul lengan Rona menggunakan buku yang ia gunakan menjadi kipas tersebut.

"Ih Rona diem ya jangan bilang siapa-siapa,kalau Rona bocor Ila gak mau temenan lagi!"ucap Mikaila menelungkupkan wajahnya di meja,ia sungguh malu sekarang.

Rona melotot tak percaya akan pengakuan tak langsung dari bocil didepannya,rasanya ia ingin berteriak 'BOCIL KITA UDAH KENAL CINTA GAES'.

●●●

Jam istirahat Mikaila memutuskan tidak pergi ke kantin,dengan duduk tegak ia menatap serius pada Rona yang menatap penasaran padanya.

"Jadi...?"pancing Rona saat Mikaila tak berbicara sedari tadi.

Mikaila kembali menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya terlihat wajahnya memerah dengan senyum tersungging lebar yang membuat gadis didepannya semakin penasaran.

Melihat ekspresi Rona,Mikaila kemudian menarik nafas dan membuangnya berulangkali barulah ia mulai berbicara.

Ia menceritakan semua yang terjadi padanya pagi tadi,berawal dari dia yang datang dan bertemu dengan Niko didepan gerbang,lalu memutuskan untuk jalan bersama menunju kelas karena kelas mereka searah.Niko mengobrol banyak hal lucu yang membuatnya tertawa sampai ditengah perjalanan tiba-tiba Edgar datang dan langsung menariknya kebelakang sekolah dengan wajah masamnya.

Dengan tegas Edgar menyuruhnya untuk tak dekat-dekat dengan Niko hal itu membuat Mikaila bingung,dan yang paling membuat jantung Mikaila berdebar saat Edgar berkata.

"Gue tahu lo ngerti maksud gue,jadi jangan dekat-dekat sama cowok lain,gue gak suka"Edgar mengelus surai Mikaila yang mematung dengan semburat merah dipipinya yang membuat Edgar gemas.

Lalu ia menggenggam tangan Mikaila dan mengantarnya ke kelas,sebelum pergi ia memberi peringatan lagi dan tak lupa mencubit gemas pipi merah Mikaila yang sedari tadi menggodanya.

Rona gemes sendiri mendengar cerita Mikaila bahkan ia sampai menggigit pena yang ia pegang,ia jadi membayangkan jika ia yang berada diposisi Mikaila dia pasti sudah pingsan ditempat.

●●●

Jam istirahat kedua Reno langsung menjemput Mikaila,saat jam istirahat pertama ia tak menjemput sang adik karena Mikaila berpesan bahwa dia tak ke kantin,ia beralasan memakan bekal yang diberi Rona di Kelas.

Dengan pasrah Mikaila berjalan sedikit menunduk disamping Reno sedari tadi ia menghindari kontak mata dengan Edgar yang membuat Edgar semakin gemas padanya.

Mikaila dengan gerakan kaku memakan makanannya,dapat ia rasakan sedari tadi Edgar menatapnya intens dengan senyuman terpatri dibibirnya.Mikaila tak tahan please, rasanya ia ingin kembali ke kelas,dengan terburu-buru ia menghabiskan makanannya.Tinggal suapan terakhir ia malah tersedak,sial sekali.

Ia dengan gerakan cepat menyambar minuman yang disodorkan,rasanya lega saat tenggorokannya tak sesakit tadi.

"Kamu gak pa-pa?,udah enakan?"

Tidak tidak,itu bukan Reno yang bertanya tapi Edgar garis bawahi ED.GAR.
Mata Mikaila membola terkejut tapi dengan cepat ia kembali berekspresi seperti biasa,apa-apaan itu tadi bahkan kak Ed udah ganti kosa katanya,jadi dia serius?pikirnya bertanya-tanya.

Gugup kembali mengusainya saat Edgar berinsiatif mengantarnya kembali ke kelas.Setelah menghabiskan makananya ia dengan segera pamit kembali ke kelasnya tetapi karena Reno dan yang lain belum selesai,Edgarlah yang mengantarnya dikarenakan lelaki itu tak memesan apapun dan hanya memperhatikannya makan sedari tadi.

"Makasih"ucapnya gugup setelah sampai didepan kelas.

"Sama-sama,nanti malam aku jemput ya"

Jantung Mikaila berdegup kencang sampai-sampai rasanya mau meledak.

"Emm mau ngapain?,Ila ada pr jadi gak bisa keluar kak maaf ya"Mikaila menggaruk pipinya,dia tak berbohong dia memang ada pr matematika yang tadi pagi diberikan oleh guru.

"Yaudah aku ke rumah kamu aja,sekalian bantuin kamu ngerjain pr,gimana?"

"Eh gak usah kak,ada bang Reno kok Ila bisa minta bantuan bang Reno hehe"tolak Mikaila sembari tertawa paksa agar suasana tak canggung tapi malah terkesan aneh.

Sungguh melihat tingkah Mikaila yang gugup seperti ini hiburan tersendiri bagi Edgar ia menyadari sedari tadi Mikaila gugup dan menghindari kontak mata dengannya,tapi hal itu malah tampak sangat menggemaskan dimatanya.

"Oke deh kapan-kapan ya,kalau nanti malam gak bisa ngerjainnya telpon aku aja"Edgar menepuk pucuk kepala Mikaila,lalu pergi meninggalkan gadis itu yang mematung memegang dada kirinya.

Kembali sadar,Mikaila memasuki kelas dan berjalan menuju bangkunya,tatapi ia di suguhkan wajah tengil Rona teman kelasnya yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya.Wajahnya kembali bersemu bahkan kini menjalar sampai kekuping,berjalan cepat ia menelungkupkan wajahnya dimeja.


Bel pulang berbunyi Mikaila dan Rona berjalan menuju parkiran,sesampainya disana Rona menyikut Mikaila sembari memasang wajah tengilnya,Mikaila sekarang membenci ekspresi Rona yang seperti ini sangat menyebalkan menurutnya.

Terlihat diparkiran Reno dan teman-temannya sedang menunggu Mikaila,Rona mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu yang membuat Mikaila langsung memukul lengannya pelan.Lalu Rona melenggang pergi sambil tertawa,Mikaila menghembuskan nafasnya lalu berjalan menghampiri Reno.

Sebisa mungkin ia tak menatap Edgar yang sedari tadi menatapnya,tapi tetap saja mata nakalnya mencuri-curi pandang pada lelaki jakung itu.Saat mereka bersitatap maka Mikaila langsung memutusnya cepat membuat Edgar terkekeh pelan,Bara yang sedari memperhatikan keduanya pun mengerut bingung.

Saat Mikaila akan menaiki motor,Edgar menahannya dan berjalan kebelakang gadis itu guna mengancing tas yang setengah terbuka lalu ia memajukan sedikit wajahnya.

"See you tonight"bisiknya membuat bulu kuduk Mikaila meremang dengan jantung berdegup kencang,lagi-lagi reaksinya seperti ini.

TBC

I'm Not Bocil Where stories live. Discover now