11

20.9K 1.7K 42
                                    

Selama Membaca

BRAK

Pintu di buka kencang masuk lah pasangan paruh baya,terlihat raut sang wanita panik,khawatir bercampur menjadi satu.

"No,adek kenapa?"tanya Ana cemas.

"M-mom"Reno langsung memeluk Ana seraya keluarnya cairan bening dari matanya.

Robert menepuk nepuk punggung puteranya yang berada di pelukan istrinya,ia tau seberapa sayang Reno pada Mika,Jika bisa,Reno sanggup menukar nyawanya demi adik tersayang nya itu.

"Kamu yang tenang,gimana kata dokter,adek baik baik aja kan?"Ana melerai pelukannya.

"Kata dokter adek demam tinggi,sekarang kondisinya belum stabil,mom dari tadi adek gk bangun bangun,Reno takut"jawabnya kembali memeluk Ana sambil menangis sengugukan.

Sungguh Reno takut adik nya kenapa napa,sedari tadi adik nya tidak bangun bangun membuat pikirannya jadi kemana mana.

Pasangan suami istri itu menghampiri putrinya yang terbaring lemah.
"Adek gk kangen mommy sama daddy,mommy pulang loh,kok adek tidur?,bangun dong sayang, mommy kangen"Ana mengelus rambut Mika,sebagai seorang ibu iya pasti sedih melihat kondisi putrinya sekarang.

"Hey princess nya daddy bangun dong nanti daddy beliin sepeda yang Ila mau waktu itu"Robert menghela nafas,tak ada respon dari putrinya.

Ruangan itu hening,tak ada yang berbicara sampai Ana mengingat sesuatu.
"Kalian belum pada sarapan kan?"
Di jawab gelengan dari keempat pemuda itu.

Ana memang mengetahui teman teman anak nya menginap karena sebelum nya Reno telah meminta izin kepada kedua orang tuanya.

"Yaudah kalian kekantin sana sarapan"perintah Ana

"Tapi mom-"ucapan Reno dipotong oleh Ana

"Adek mommy sama daddy yang jaga kamu sarapan sana,kalo kamu sakit kamu gk bisa jagain adek"

Dengan pasrah Reno menuruti perintah Ana,mereka berempat keluar menuju kantin rumah sakit.

                           ******

"Abang"terdengar lirihan dari gadis yang terbaring di brankar rumah sakit itu.
Menyadari putrinya siuman,Robert langsung memencet tombol di dinding samping brankar,Ana yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiri dan menggenggam erat tangan Mika,

Tak lama seorang dokter dan perawat datang dan langsung memeriksa keadaan Mika.

"Syukurlah panasnya sudah turun  kini kondisi pasien telah stabil" ucap dokter sembari tersenyum.

"Jadi anak saya sudah tidak kenapa napa kan dok?"tanya Ana

"Tidak kenapa-napa nyonya,kalau begitu saya permisi"
Dan dibalas anggukan dari keduanya.

"Sayang ini mommy,adek mau apa?"

"Mommy,abang"ucap Mika lirih bersamaan mengalirnya cairan bening dari matanya.

"Adek mau abang iya?"tanya Robert di balas anggukan lemah Mika.
Robert langsung mengeluarkan hp dan menghubungi puteranya.


BRAK

Pintu dibuka dengan keras,Reno langsung memeluk Mika erat,adiknya bangun,adiknya bangun.

Mika merasakan basah pada pundaknya dan bahu gemetar Reno,abangnya menangis.

Saat mendapat telepon dari daddy nya,kalau sang adik siuman dan memanggil dirinya,Reno langsung berlari menuju ruang rawat adiknya.bahkan panggilan ketiga temannya ia abaikan

"Sayang kamu buat abang takut tau Nggak?"gumam Reno,Mika hanya diam mendengar ucapan abang nya,tubuh nya masih lemas.

Tak mendapat balasan pelukan dan perkataan,Reno mengira Mika masih marah padanya.

"Maaf,maafin abang karena bentak kamu,abang gk maksud bentak kamu abang cuma khawatir sama kamu,please jangan diemin abang,abang minta maaf"Reno menguraikan pelukannya dan menatap sendu Mika.

"Permisi,ini makanan untuk pasien"ucap perawat meletakkan semangkuk bubur di atas nakas.

"Terima kasih"sahut Ana tersenyum.

"Sayang ayo makan dulu"ucap Ana mengambil bubur dan menghampiri Mika.

'Adiknya belum memaafkannya' itulah fikiran Reno.
Ia menghela nafas pasrah,ia menatap sendu Mika seraya berdiri ingin beranjak dari sana,belum sempat melangkah tiba tiba tangannya di cekal oleh tangan mungil,itu tangan adiknya.

"Mau sama abang"ucap Mika pelan.

Reno terkejut,senyum nya terbit,binar di matanya kembali,artinya adik nya memaafkan dirinya kan?

"Adek mau disuapin sama abang?gk mau sama daddy hm?"tanya Robert di jawab gelengan lemah Mika.

"Mau sama abang"ucapnya lagi pelan.

"Yaudah,ini bang buburnya"Ana menyodorkan bubur pada Reno.

Reno mengambil alih bubur yang di sodorkan mommy nya,ia kembali duduk,senyumnya terbit.

"Ayo makan yang banyak biar cepat sembuh"ujar Reno menyuapkan bubur pada Mika,tanpa minat ia membuka mulutnya menerima suapan Reno.

Suapan ke lima Mika nyerah.ia sudah tak sanggup makan lagi.
"Pait"rengek Mika sambil menggeleng saat abang nya ingin menyuapkan sesendok bubur lagi.

Reno terkekeh sembari memberi minum pada Mika.

"Kamu...udah maafin abang kan?"tanya Reno gugup

Mika mengangguk kan kepalanya seraya tersenyum kecil.Reno langsung memeluk Mika sembari berterima kasih.

"Makasih"gumam Reno

"Tapi janji jangan gitu lagi,Ila takut"lirih Mika

Reno merasa bersalah,ia menguraikan pelukannya dan menatap Mika penuh rasa penyesalan.

"Maaf,abang janji gk gitu lagi"Reno menangkup wajah Mika.

"Promise"Mika mengangkat jari kelingking mungil nya.Reno terkekeh gemas,ia pun membalas mengaitkan kelingking nya ke kelingking adiknya.

"Promise"

Drrt Drrrt Drrt

Reno langsung mengangkat hp nya yang berdering tanda ada yang menelpon.

"Hm"

"Iy"

Tut

Reno memutuskan sambungan telepon nya.

"Siapa bang?"tanya Ana

"Bara mom,katanya mereka bertiga langsung pulang karena ada urusan"jawab Reno kembali duduk di samping brankar Mika.

Ana hanya ber oh ria saja.



BERSAMBUNG...

JANGAN LUPA VOTE,COMENT AND SHARE

     FOLLOW JUGA YA BYE BYE💜💜

I'm Not Bocil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang