12

19.9K 1.7K 65
                                    

Selamat Membaca

Sudah tiga hari Mika di rawat,hari ini dirinya merengek meminta pulang,sungguh ia bosan berada di rumah sakit,ingin keluar tidak boleh,makan makanan yang ia suka tidak boleh,abang nya juga tidak bisa terus terusan ke rumah sakit karena harus sekolah.

Padahal Reno telah mati matian membujuk orang tuanya agar di bolehkan libur untuk menjaga Mika tapi mommy nya malah memarahi nya dengan lontaran 'kamu pikir mommy ini apa,mommy ini ibu kalian,jadi kalau kalian sakit ya mommy yang jaga,kayak gk punya ibu aja'

"Mom pokoknya hari ini Ila mau pulang"rengek Mika dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Eh ko pulang,Memang nya kamu udah gk sakit lagi?"tanya Ana mengelus kepala Mika.

"Udah sembuh kok mom,Ila udah gk ngerasa sakit lagi,liat ni"ujar Mika sambil melompat lompat di atas brankar.

Ana melotot melihat putrinya melompat lompat tanpa memikirkan tangannya yang terinfus.

"EH EH SAYANG TURUN NANTI INFUS NYA COPOT"Mendengar pekikan mommy nya Mika langsung duduk kembali.

"Ila udah gk papa kan,ayo pulang Ila udah bosen di sini"rengek nya kembali pada sang mommy.

"Ok ok, mommy telpon daddy dulu"Ana mengeluarkan hp nya dan menelpon sang suami.

Tut Tut Tut..
Dering ke tiga baru Robert menjawab panggilan Ana.

"Halo sayang,ada apa?"

"Mas adek ngerengek minta pulang dari tadi,kamu ke sini deh"

"Yaudah aku kesana,aku tutup ya?"

"Iya"

Tut
Sambungan di putus oleh Robert.

                         ******

Mendapat telpon dari istrinya kalau sang putri merengek meminta pulang,dengan segera Robert meninggal kan kantor nya,dan menyerahkan berkas berkas kantor dan mengambil alih rapat yang seharusnya ia hadiri tapi demi putri nya ia menyerahkan tugas itu kepada tangan kanan nya—Edward.

"Ed saya akan ke rumah sakit,jadi kamu yang menggantikan saya untuk rapat nanti"tegas Robert

"Baik pak"ucap Edward menunduk patuh.

"Ya sudah saya pergi"yang di balas anggukan tegas Edward.

Robert dengan fokus mengendarai mobilnya menuju rumah sakit,di tengah jalan ia melihat pedagang yang menjual permen lolipop dan balon gas.

Melihat apa yang di jual pedagang itu Robert teringat akan putrinya segera ia memberhentikan mobilnya dan keluar membeli permen lolipop dan balon gas berbentuk spongebob, kartun kesukaan Mika.

15 menit mengendarai mobilnya,akhirnya Robert sampai di rumah sakit,dengn cepat ia keluar dari mobilnya dan tidak lupa mengeluarkan balon dan permen untuk putrinya itu.

Sepanjang perjalanan menuju ruang rawat Mika,orang orang pada melihat dirinya,ia hanya mengendik kan bahunya tidak perduli.

Sesampainya di depan pintu ruang rawat Mika,Robert mendengar putrinya merengek kepada istrinya untuk meminta pulang.Robert terkekeh mendengar suara merengek imut putrinya,ugh,entah bagaimana wajah memelas putrinya itu pasti sangat menggemaskan.

         

Cklek

Kedua perempuan itu mengalihkan  atensi mereka ke pintu ruang rawat.

"DADDY"Pekik senang Mika melihat sang daddy datang.Matanya semakin berbinar melihat daddy nya membawa sesuatu yang di sukainya.

Melihat tatapan berbinar dari mata besar nan bulat putrinya,Robert terkekeh sungguh putrinya sangat mneggemaskan,ia langsung memberi permen lolipop dan balon gas berbentuk spongebob kepada Mika.

Dengan senang hati Mika menerima nya tak lupa ia mengucapkan terimakasih pada sang daddy.

"Makasih daddy,Ila sayang daddy"ucap Mika tersenyum lebar sambil memeluk Robert.

Robert membalas pelukan Mika,membahagiakan putrinya sungguh mudah,hanya karena sesuatu yan sederhana,seperti selalu ada untuk nya Membelikan hal kecil yang disukainya itu saja sudah membuat Mika bahagia,tidak seperti gadis gadis seusianya yang harus shopping shopping gk jelas.

"Siapa yang katanya minta pulang hm?"tanya Robert melirik Mika yang sedang asik menjilati lolipopnya.

Seakan tersadar,Mika langsung memasang wajah memelasnya kembali agar bujukannya berhasil.

Robert yang melihat perubahan ekspresi sang putri langsung menahan senyum dan gemasnya.
Sedangkan Ana memutar bola matanya malas,ia sudah tau rencana putrinya itu.

"Daddy,Ila mau pulang,gk mau di sini"rengek Mika menatap Robert dengan wajah memelasnya dan bibir cemberutnya.

Robert sedari tadi menhan tangan nya agar tidak mencubit pipi gembul putrinya,itu sungguh menggemaskan.

"Ok,tapi ada syarat nya"Mika langsung duduk tegak mendengar apa syarat dari daddy nya itu.

"Syarat nya ini,ini,ini,ini"Robert menunjuk pipi kanan kiri,dagu,dan keningnya.

Dengan cepat Mika menuruti syarat daddy-nya,syaratnya sungguh mudah.

Cup
Cup
Cup
Cup

"Udah"ujar polos Mika.

Robert tersenyum lebar
"Ya udah daddy tanya dokternya dulu,udah boleh pulang apa belum"ucap Robert pergi meninggalkan Mika dan Ana.


Tak lama Robert kembali ke ruang Mika dan langsung menghampiri sang putri.terlihat wajah putrinya itu menahan bosan.

Ia terkekeh,langsung saja ia mencuri kecupan pada pipi gembul itu.
Mika terkejut merasakan ada yang mencium pipi nya.

Melihat sang pelaku,Mika langsung tersenyum lebar.
"Daddy gimana?,Ila udah boleh pulang kan?"tanya nya semangat.

"Boleh,tapi tunggu infusnya abis"

"Yaudah cepetin aja infus nya biar cepat abis"celetuk Mika

"No,No,No,biarin aja kayak biasa,paling sore juga udah abis"larang Ana yang sedari tadi mengamati obrolan ayah dan anak itu.

"Betul kata mommy,paling sore juga abis"timpal Robert.

"Tapi d-"

"Iya atau nggk pulang hm?"ancam Robert.

"Iya iya,pulang sore"putus Mika dengan muka cemberut.

                            *****

Reno kini sedang di kantin bersama teman temannya.

"Gimana keadaan dedek gemoy?"tanya Galen.

"Udah membaik"jawab Reno

"Jadi kapan bisa pulang?"tanya Edgar gantian

"Sore ini,kata daddy"

"Kita ikut jemput ya Ren"bujuk Galen,yang dibalas anggukan oleh Reno

"Lo bisa ikut kan Bar?"tanya Galen.

"Gk bisa kayak nya si Bara"samber Edgar.

Bukan tanpa alasan ia bilang begitu,Bara biasanya tidak pernah mau di ajak kalau tidak penting.Ya Edgar berfikir menjemput Mika bukan lah hal penting bagi Bara,karena Mika bukan siapa siapa Bara,iya kan?.

"Yang di tanya kan Bara,kok lo yang jawab"sewot Galen.

"Ya kan bias-"

"Bisa kok"potong Bara.
Jawaban bara itu mendapatkan tatapan tak suka dari Edgar.

Melihat tatapan tak senang dari Edgar,Bara menarik sebelah sudut bibirnya.


BERSAMBUNG...

JANGAN LUPA VOTE,COMENT AND SHARE

      FOLLOW JUGA YA BYE BYE💜💜

I'm Not Bocil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang