10

22.3K 1.8K 37
                                    

Selamat Membaca

Mika tersentak kaget mendengar bentak kan Reno begitu pun teman temannya,baru pertama kali ia di bentak abang nya.Sungguh hati nya sakit.

Tersadar apa yang sudah ia lakukan Reno mengusap wajah nya kasar,dia hanya khawatir pada adiknya tidak ada maksud apa apa.

Suara isak tangis memenuhi ruangan.Edgar yang berada di samping Mika langsung membawa gadis itu ke pelukan nya.

Reno merasa dada nya sesak saat mendengar isak tangis adik nya.Ia mencoba mendekat dan menyentuh Mika tapi gadis itu malah menepis tangan nya.

Edgar mengkode Reno agar menunggu sampai Mika tenang.
Reno menatap sendu punggung adik nya yang masih bergetar.Cukup,dia sudah tidak tahan.

Reno langsung menghampiri Edgar dan mengambil Mika tetapi gadis itu malah mengeratkan pelukannya bahkan kaki nya sudah di lingkarkan di pinggang Edgar.Jadi sekarang posisi Mika berada di pangkuan Edgar.

"Sayang,maaf"lirih Reno

"Udah,tunggu tenang dulu"ujar Bara
Reno pun mengangguk pasrah.

Ruang keluarga itu begitu sunyi, Galen dan Bara menikmati pop mie nya,Reno hanya menatap kosong,ia sudah kehilangan nafsu makannya,sedangkan Edgar memilih menenangkan Mika dengan mengusap usap punggung nya.

10 menit berlalu kini terdengar deru nafas teratur dari gadis mungil itu,
Mika tertidur di pelukan Edgar.

"Sini,biar gue bawa ke kamar"pinta Reno ingin mengambil alih Mika.

"Biar gue aja,nanti kebangun tunjukin aja kamarnya dimana"sahut Edgar berdiri dan menggendong koala Mika.

Reno pun memimpin jalan menuju kamar adik nya.Ia membuka pintu berwarna putih yang mempunyai gantungan bertuliskan kamar Mikaila.

Edgar menaruh Mika ke ranjang perlahan lahan takut gadis itu terbangun dan menyelimuti nya sebatas pinggang.
"Good Night my bocil"bisik nya sebelum keluar dari kamar.

                            *****

"Kalian pilih aja kamar tamu nya,gue mau ke kamar"ucap Reno melenggang pergi.
Teman temannya hanya mengangguk.

Reno menaiki tangga langkah nya terhenti saat melihat kamar Mika,menatap sendu akhirnya Reno memantapkan langkahnya ke kamar Mika.

Cklek

Dapat ia lihat gadis mungil itu kini bergulung nyaman dengan selimut kelincinya.Reno mendudukkan dirinya di pinggir kasur.Tangan nya membelai wajah sang adik sambil menyingkirkan rambut rambut yang dapat mengganggu tidur adiknya.

"Maaf"sesalnya,mengecup kening Mika dan beranjak pergi ke kamar nya.

                           *****

"Bar masak yang enak ya"ujar Galen  melihat bara sedang memasak.

"udah gk bantuin nyuruh nyuruh lagi"sewot Edgar memandang Galen sinis.

Meja makan telah terisi nasi goreng dan susu untuk sarapan mereka.

Reno mengerutkan kening nya,saat ia tiba di dapur ia tidak melihat adiknya,biasa minggu pagi seperti ini Mika selalu bangun paling awal.

"Ila mana?"tanya Reno

"Belum bangun kaya nya"jawab Edgar.

Reno membalik kan badan dan pergi menuju kamar adiknya.

Cklek

Reno tersenyum saat melihat Mika bergulung nyaman dengan selimutnya sampai sampai hanya kepala yang terlihat.

"Hey baby bangun"ucap Reno menepuk nepuk pelan bahu Mika.

Hening

"Ila sayang bangun ayo sarapan,kamu masih marah sama abang ya?,abang minta maaf"Reno menggoyangkan bahu Mika cukup keras.

Tak mendapat jawaban dari sang adik Reno panik,ia langsung menepuk pelan pipi mika,baru saja menyentuh Reno langsung terperanjat merasakan suhu tubuh Mika tinggi,dan ia baru sadar wajak Mika kini sangat pucat.

"Ila bangun" hening

"MIKAILA BANGUN"sentak nya.Tetap tak ada respon dari Mika,matanya tetap terpejam erat.Setidaknya Mika membuka mata agar Reno sedikit lega.Reno kalang kabut dia langsung menggendong Mika bersama selimutnya,dapat Reno rasakan tubuh Mika menggigil.

Tap
Tap
Tap

"SIAPIN MOBIL CEPAT"teriak Reno panik.

Edgar,Galen dan Bara yang mendengar Reno berteriak langsung menghampiri.

"Ada apa?"tanya Edgar khawatir, melihat wajah Reno panik dengan Mika di gendongan nya yang terbungkus selimut.

"CEPAT SIAPIN MOBIL KITA KE RUMAH SAKIT"sentak Reno pada teman temannya.

Tanpa pikir panjang lagi Edgar segera menyiapkan mobil.

                            *****

Ketiga lelaki itu menghela nafas melihat temannya mondar mandir di depan ruang IGD.

"Tenang Ren,duduk dulu sini"Ujar Galen menenangkan Reno yang cemas,walaupun mereka bertiga tak kalah khawatir setidak nya mereka lebih baik dari pada keadaan Reno.

Reno terlihat kacau,rambut acak acakan,dan matanya yang memerah menahan tangis,sungguh ia takut adiknya kenapa napa.

Pintu IGD dibuka,dengan cepat Reno menghampiri sang dokter.
"Adik saya sakit apa dok?,dia gk kenapa napa kan?,kondisinya gimana?"tanya Reno menggebu gebu.

Bara menarik bahu Reno,mengkode agar ia tenang.
"Tenangin diri lo"

Sang dokter menghela nafas ia mengerti kecemasan keluarga pasien,ia juga pernah mengalami apa yang Reno alami.

"Pasien demam tinggi,kondisi nya kini belum stabil,panas nya belum turun,kami akan memantau pasien sampai keadaan stabil"

"Boleh kami masuk dok?"tanya Bara

"Tunggu Kami memindahkan pasien ke ruang rawat"Ucap dokter itu tersenyum.

Mereka pun mengangguk paham.

Reno menarik nafas sebelum ia membuka pintu rawat Mika,dia sudah menelpon kedua orang tua mereka dan keduanya langsung menuju kemari saat mendengar putri mereka masuk rumah sakit.

Cklek

Reno mendongak menahan air mata yang ingin tumpah,sungguh ia tidak tahan melihat adiknya kini terbaring lemah dengan infus di tangannya dan wajah yang masih pucat walaupun tidak sepucat sebelumnya.

"Sabar"ucap Bara menepuk bahu Reno.

Reno menarik nafas nya,ia berjalan menghampiri brankar adiknya,mendudukkan dirinya di kursi samping brankar Mika.

"Bangun,abang mohon bangun jangan kaya gini abang gk bisa"mohon Reno menggenggam erat tangan Mika yang tidak terinfus.

Edgar,Bara dan Galen yang melihat Reno kacau memandang iba,Reno yang mereka kira sekuat dan sekeras yang terlihat kini kacau melihat sang adik terbaring lemah.

Reno teringat kejadian tadi malam,ia merasa bersalah,apa adik nya terlalu memikirkan kejadian tadi malam sampai sampai ia jatuh sakit?

"Sayang,buka mata nya dong,abang minta maaf soal yang tadi malam,abang cuma khawatir sama kamu"Reno menghela nafas,tak ada respon dari adiknya.

BRAK

BERSAMBUNG...

JANGAN LUPA VOTE,COMENT AND SHARE

    FOLLOW JUGA YA BYE BYE💜💜

I'm Not Bocil Where stories live. Discover now