24. Two Sides : Baru Menyadari

447 98 47
                                    

Sinb terbangun dari tidur panjangnya, dia tidak melihat siapa pun di dalam ruangan tersebut. Rasa nyeri pasca operasi terasa begitu kuat sekarang, dan untuk menetralisirnya dia harus mencoba tenang. Pintu ruangan terbuka, dr. Jung masuk bersama dengan kedua putrinya, di tangan Yuju ada sebuah kotak.

"Di mana, Ibu?" tanya Sinb begitu mereka masuk ke dalam.

Dr. Jung menyapa dengan senyuman, ia tanpa berniat menjawab langsung memeriksa keadaan Sinb. Sebelum menjawab, tentu dirinya harus memastikan bahwa gadis yang siuman ini dalam kondisi stabil.

"Ibumu pulang sebentar, dia harus menyiapkan sarapan untuk Eunha," jawab Yerin setelah dirasa kondisi Sinb stabil.

Sinb menatap satu persatu orang yang berada di dalam ruangan tersebut, lalu Yuju menyerahkan sebuah kotak kepada Sinb.

"Apa ini?"

"Rambut untukmu."

Sinb tersenyum tipis. "Terima kasih."

"Tidak masalah, rambutmu akan tumbuh seiring waktu berjalan," jelas dr. Jung menenangkan.

"Ya, terima kasih banyak."

"Kalau begitu, aku permisi untuk melanjutkan tugasku. Yuju, Umji, Ibu pamit."

"Baik, Bu."

"Dokter!" panggil Sinb menahan kepergiannya.

"Ya? Apa kau merasa sakit? Apa ada keluhan?"

Sinb menatap mata lembut penuh perhatian itu, dia tidak mungkin menghancurkan kebahagiaan seseorang. Tidak untuk memberitahu perihal kenyataan, Sinb lantas tersenyum penuh arti.

"Terima kasih," ungkap Sinb, berbeda dari hatinya yang ingin mengatakan bahwa dia adalah putri suami dr. Jung.

Dr. Jung balas tersenyum. "Lekas sembuh, kau adalah gadis yang kuat."

"Ya."

Dr. Jung menepuk lengan Umji, lalu ia pergi meninggalkan ruangan itu. Yuju membuka kotak berisi rambut palsu yang akan digunakan Sinb, menjalani operasi tentu membuat Sinb harus kehilangan mahkota terindahnya untuk sementara waktu. Tidak masalah, asal ia sembuh dari rasa sakit.

"Cepat kembali ke sekolah," kata Umji.

"Ya, aku sangat membutuhkan bantuanmu," timpal Yuju. "Umji sangat pelit, dia tidak memberikan contekan lagi kepadaku, huh!"

Sinb tersenyum sekilas. "Apa kalian melihat Eunha datang ke sini? Tidak, maksudku ... kalian baru datang ke sini?"

Yuju mengangguk. "Maaf karena kami baru datang ke sini, kemarin kami benar-benar sibuk mengerjakan pekerjaan rumah."

"Tidak seperti biasanya Yuju mau membantuku," bisik Umji.

"Andai saja para pelayan tidak cuti, mungkin aku sudah datang ke rumah sakit untuk menemanimu," oceh Yuju.

"Coba duduk," kata Umji kepada Sinb.

"Ya?"

"Kau harus mencoba rambut palsu ini, karena aku dan Yuju memilih dengan penuh kehati-hatian."

Sinb tersenyum miring. "Apa aku perlu menggunakan itu? Aku ... hanya ingin memakainya jika Eunha di sini."

Yuju dan Umji diam membisu, mereka yang tidak mengetahui ada hal apa di antara Eunha dan Sinb, hanya bisa terdiam.

Sinb lantas beranjak. "Tidak, aku akan mencobanya jika kalian menginginkan."

"Pelan-pelan, Sinb," ucap Yuju sambil membantu Sinb untuk duduk.

Two SidesWo Geschichten leben. Entdecke jetzt