31. terlambat

3.7K 426 22
                                    

Kejadian tadi membuat Ratu selalu melamun membuat Galaksi memutuskan untuk berangkat bersama Ratu jangan sampai di jalan terjadi sesuatu dengan Ratu sedangkan Kania berangkat bersama Bian. Pertama Kania menolak namun Galaksi meyakinkan sepupunya untuk berangkat bersama Bian dan akhirnya Kania mau 

Di sepanjang perjalanan Ratu menatap kosong membuat Galaksi mengelus punggung tangan Ratu membuat gadis itu terkejut dan menatap wajah Galaksi dari pantulan kaca spion motornya dan Ratu memeluk tubuh Galaksi dari belakang

Saat di perempatan lampu merah nampak Gibran yang sedang membonceng seorang gadis namun seragam mereka sama. Ratu berusaha berfikiran positif siapa tahu sekolah Gibran ikut-ikutan menggunakan seragam yang sama dengan sekolahnya. Berbeda dengan Gibran yang menatap Ratu 

Ratu meletakkan dagunya di pundak Galaksi sambil tersenyum manis. Gadis yang di belakang Gibran merasa aneh dengan kelakuan Ratu namun dia tak ingin menjulitkan Ratu yang ada dia bisa di makan oleh Ratua apalagi ada Galaksi yang pastinya akan membantu Ratu

"Kalian mau kemana?" Tanya Gibran basa-basi

"Gal, habis ini kita ke markas gue soalnya ada yang mau gue bantai." Ucap Ratu yang tak menyahuti ucapan Gibran

"Iya." 

Tak lama kemudian lampu lalu lintas berubah menjadi hijau dengan cepat Galaksi menancap gas motornya. Ratu memperat pelukannya dan rambutnya berterbangan karena Galaksi membawa motornya dengan sangat cepat. Sebenarnya Ratu takut jika di bonceng apalagi ngebut-ngebut tapi kalau dia yang bawa motor boleh ngebut 

"Galaksi gue pengen muntah." Ucap Ratu 

Cittt

Galaksi mengerem mendadak motornya dan Ratu mencoba untuk menghirup udara banyak-banyak karena kepalanya terputar-putar membuat Galaksi merasa bersalah karena telah menancap gas begitu tinggi tanpa memikirkan Ratu di belakang bagaimana. Untung saja dia hanya pusing kalau sampai jatuh nggak tau jadinya bakal kayak gimana 

"Sorry." 

"Nggak papa lain kali jangan kayak gitu soalnya gue orangnya nggak bisa kena angin ngebut gitu." 

"Ya udah gue nggak bakal ngebut lagi." 

Ratu hanya mengangguk singkat

Pip

Pip

Suara klakson motor membuat perhatian Galaksi tertuju ke asal suara itu dan ternyata orang itu adalah Umang yang sedang membonceng Ujang. Ratu bertos ria dengan Ujang sedangkan Galaksi menatap datar si kembar apalagi Umang namun yang di tatap terlihat biasa saja 

"Ngapain singgah di sini?" Tanya Umang

"Ratu mau muntah." 

"Lo hamil?" Tanya Umang dan Ujang serempak

Ratu membulatkan matanya dan menggeleng dengan cepat mendengar pertanyaan kedua manusia di sebelahnya itu. Padahal Ratu hanya pusing karena angin bukan hamil lagian kalau dia ngisi kan ada suaminya. Nggak lucu kalau Umang hamil atau Ujang

"Kalian kenapa nanya kayak gitu? Kalau gue hamil ya syukur berarti gue bisa kasih keturunan buat galaksi." Sahut Ratu

"Nggak sih gue cuman kaget aja seorang Rara pusing, seumur-umur gue temenan sama lo baru kali ini gue lihat Ratu pusing." Ucap Ujang 

"Udah! Mending kita ke sekolah." Larai Galaksi

Galaksi menjalankan motornya dan di susul oleh kembar dari belakang dan Ratu menatap jam di ponselnya. Mata gadis itu membulat dan mereka sudah terlambat tiga menit apalagi di kelasnya ada Bu Eka yang terkenal sebagai guru terkiller di SMA Tunas Bangsa tapi Ratu tak mempermasalahkan itu yang terpenting dia datang ke sekolah soal hukuman itu urusan belakangan

GARA : COLD HUSBANDWhere stories live. Discover now