36. ijab Kabul

4.1K 359 29
                                    

Pagi-pagi sekali Ratu di bangunkan oleh Niva yang sedari tadi mengomel karena sampai sekarang belum bangun dan sekarang jam menunjukkan pukul lima pagi dan jam delapan akad pernikahan mereka akan di laksanakan secara tertutup. Niva takut jika dua geng itu menghancurkan semuanya 

Ratu mengerjapkan kedua matanya dan menatap sang mama dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Ratu tak ingin berpisah dengan Galaksi karena bagaimanapun dirinya masih sah menjadi istri Galaksi walaupun menurut Ratu suaminya itu sangat dingin tapi Ratu takut untuk berpisah dengan Galaksi

Niva menarik tangan Ratu dan membawa anaknya ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya sedangkan Saski diam-diam menelfon Galaksi saat melihat ponselnya yang berada di atas nakas. Perlahan Saski masuk ke bawah tempat tidur agar Niva tak memperhatikannya nanti

Sekitar lima menit Ratu mendudukkan tubuhnya di kursi meja riasnya itu. Saski tak hentinya menelfon Galaksi namun tak ada jawaban sama sekali dan terpaksa Saski mengabari anggota Rucika bahwa Ratu akan menikah dengan Aldo atas rencana kedua bajingan itu yang rela menikahkan anaknya dengan orang lain hanya demi harta

Di tempat lain Erwin sedang bersama Bian untuk mencari penjual nasi kuning yang dekat-dekat dari markas Rucika. Mereka berdua semalam memutuskan untuk menginap di markas untuk menonton pertandingan sepak bola kalau mereka nonton di rumah masing-masing yang ada ibu mereka akan berkicau seperti burung

Erwin menghentikan langkahnya saat melihat ada pesan masuk dari Saski. Mata Erwin membulat melihat pesan Saski bahwa Ratu akan menikah dan bagaimana nasib Galaksi jika pernikahan ini berhasil terjadi?

"Lo kenapa?" Tanya Bian

"Ratu." 

"Dia kenapa?" 

"Menikah." 

"Lah bukannya dia udah nikah sama Galaksi?"

"Bukan sama Galaksi tapi sama orang lain." 

"Kok bisa? Lo jangan ngadi-ngadi deh, Win." 

"Gue serius nih kalau nggak percaya."

Bian merampas ponsel Erwin dan menatap pesan yang di kirimkan oleh Saski barusan. Bian mengacak-acak rambutnya bingung dengan apa yang terjadi dengan Ratu dan Galaksi? Bian mengembalikan ponsel itu ke sang empu lalu berjalan menuju markasnya yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat mereka berada Sekarang. Erwin menyusul Bian dan semoga saja pernikahan itu batal 

Sekitar lima belas menit Bian dan Erwin tiba di rumah Galaksi. Sebenernya mereka tak enak datang sepagi ini namun mata Bian tertuju pada Feli yang sedang menyiram tanamannya membuat Bian menuruni motornya lalu menghampiri Feli Begitupun dengan Erwin yang melepaskan helmnya lalu menuruni motornya

"Tan, Galaksi ada?" Tanya Bian 

"Ada tapi dia lagi sakit. Semalam pas hujan lebat dia pulang terus demamnya tinggi banget dan ini Tante mau bawa dia ke rumah sakit." 

"Tante udah tau kalau Ratu akan menikah?" 

"Udah, Tante bentar mau ke sana terus tante bakal bunuh tuh Mak lampir. Enak-enaknya dia memisahkan Ratu dan Galaksi walaupun mereka masih belum mencintai tapi perlahan rasa itu udah ada." 

"Saya setuju, Tan. Oh ya kita boleh bicara sama Galaksi nggak? Paling lima belas menit kok." 

Feli mengangguk pelan. "Boleh-boleh, dua jam pun Tante nggak marah." Ucap Feli yang mengizinkan mereka untuk berbicara dengan Galaksi

Feli berjalan duluan dan di ikuti oleh kedua curut yang berada di belakangnya itu saat masuk ke dalam nampak Varo yang tersenyum ramah ke arah Bian dan Erwin lalu pria paruh baya itu mendudukkan tubuhnya di atas sofa 

GARA : COLD HUSBANDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora