32. satu kelas

3.5K 412 23
                                    

Di ruang bk mereka sedang duduk sambil menatap pak Edy yang sedang mengambil buku catatan dari mejanya sedangkan Ratu menyenggol lengan Galaksi yang terlihat biasa saja berbeda dengan Umang yang terlihat sangat ketakutan melihat namanya di catat dalam buku siswa yang melanggar peraturan

Pak Edy menghitung jumlah mereka dan pintu ruangan bk terbuka lebar. Nampak Gibran yang sedang berdiri di ambang pintu sambil menatap pak Edy yang sedang menulis sesuatu, perlahan Gibran mendudukkan tubuhnya di sebelah Ratu dengan cepat gadis itu menggeser tubuhnya agar tidak duduk begitu dekat dengan Gibran

Umang mengode Galaksi dan hanya di balas anggukan saja itu singkat. Galaksi berdehem singkat membuat pak Edy mendongakkan kepalanya menatap mereka semua yang sedang duduk terutama Galaksi yang memasang wajah datarnya, Ujang? Ia mengernyitkan dahinya

"Pak, masih lama nggak sih? Saya udah gigit nyamuk dari tadi." Keluh Ujang

"Makanya pakai minyak telon kayak gue." Celetuk Galaksi

"Siapa yang suruh kamu bicara!" Sarkas pak Edy membuat Galaksi terdiam

"Pak, kelas saya di mana?" Tanya Gibran

"Lah kamu belum dapat kelas?" Tanya pak Edy balik

Gibran menggelengkan kepalanya pelan sebagai responnya sedangkan pak Edy mencoba untuk melihat daftar murid di setiap kelas siapa tahu ada yang masih kekurangan murid, Gibran bisa belajar di kelas itu. Ratu berdoa semoga Gibran tak satu kelas dengannya bagaimana pun hanya kelasnya yang kekurangan murid

"Nah kamu satu kelas sama Ratu." Ucap pak Edy

Brak

Ratu menggebrak meja di hadapannya membuat mereka semua terkejut terutama
Pak Edy saat mendengar gebrakan Ratu yang sangat keras dan pasti gadis itu bakal menolaknya, kalau sampai begitu pasti teman-teman Ratu yang lainnya bakal berada di pihak Ratu

"Saya tidak terima." Ujar Ratu tak terima

"Kenapa?"

"Ya nggak kenapa-kenapa. Bapak nggak tau aja nih anak nakal banget pak, saya trauma kenal sama dia. Intinya saya menolak titik nggak pakai koma atau tanda seru!"

"Rat, apa salahnya Gibran sekelas sama kita?" Kini akhirnya Ujang membuka suara

Ratu tak memperdulikan mereka dan memilih untuk beranjak dari tempatnya lalu berjalan keluar sambil membawa tasnya dan melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang masih jauh dari ruang BK. Kenapa di saat Ratu ingin melupakan Gibran semesta mempertemukan mereka kembali dan sekarang Ratu harus melihat wajah cowok itu tiap harinya.

Sesampainya di depan kelas ratu mengantur nafasnya namun isi kelasnya sangat ribut seperti tak ada guru. Dengan perlahan Ratu membuka pintu dan ya tak ada guru yang mengajar dan pantas saja kelasnya seperti pasar ikan saja yang sedang berjualan saja. Ratu melempar tasnya ke mejanya

Semua temannya menatap Ratu yang terlihat seperti sedang ada masalah, perlahan Naima menghampiri gadis itu dengan membawa sebotol air minum untuk menenangkan Ratu tapi gadis itu meneteskan air matanya membuat Naima meminta mereka semua untuk diam dan membiarkan Ratu tenang dulu

"Tumben nangis ada masalah apa lo?" Tanya Naima

"Gue nggak papa." Kilah Ratu. Tidak mungkin dia memberi tahu semuanya ke mereka semua siapa tahu ada yang mulut ember dan menceritakan kembali apa yang telah Ratu bicarakan

"Serius?"

"Gue serius."

Tak lama kemudian pak Edy datang bersama Gibran yang berada di belakangnya sambil menenteng tasnya. Seketika para cewek-cewek di kelas Ratu menatap kagum ke arah Gibran yang sangat ganteng dan cold namun bagi Ratu Gibran itu tidak ganteng kecuali Jaemin

GARA : COLD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang