1

7K 378 11
                                    

Hari sudah mulai sore. Tampak seorang anak kecil yang berusia 5 tahun tengah berada di taman. Ia sedang duduk disebuah bangku kosong. Jika, dilihat dari taman itu sudah tidak banyak orang yang berkeliaran. Mungkin hanya beberapa saja yang masih berada ditaman untuk bermain, bercanda gurau dengan keluarga maupun teman sebaya.

Tapi, tidak dengan seorang anak kecil yang tengah duduk itu sedang menangis. Pasalnya, dirinya berkunjung ditaman bersama seorang kakak kandungnya. Namun, setelah ia bermain dengan anak-anak lain. Ia tidak menemukan sosok seorang kakak kandungnya ditaman.

Tapi, tanpa disadari olehnya. Dirinya telah diperhatikan oleh beberapa orang yang letaknya tak jauh dari tempat duduknya.

"Dia kenapa menangis hyung?" tanya seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.

"Hyung pun tidak tahu Haechan-ah." jawabnya.

"Bagaimana kalau kita hampiri saja hyung? Kan kasian dia masih kecil bahkan tanpa pengawasan dari orang tua. Aku takut kalau terjadi hal yang tidak menyenangkan padanya." usul seseorang.

"Kamu benar Jaemin-ah. Aku setuju denganmu. Sekarang tinggal tunggu keputusan Taeyong hyung. Bagaimana menurutmu hyung?" tanya seseorang.

"Boleh. Ya, sudah kita hampiri. Dan kita harus berusaha untuk menghiburnya." ucap Taeyong. Yang lain hanya menganggukkan kepalanya.

Tampak beberapa pria remaja dan anak-anak berjalan untuk menghampiri seorang anak kecil yang tengah duduk dibangku taman. Sesampainya disana justru anak kecil itu merasa terkejut dengan kehadiran orang yang tidak dikenal.

"Annyeong." sapa mereka bersamaan. Sedangkan anak kecil hanya diam dan masih menangis sesegukan.

"Jangan menangis lagi." ucap salah satu diantara mereka sambil mengusap air mata anak kecil.

"Bolehkah kita bermain bersama?" tanya seseorang diantara mereka. Sedangkan, anak kecil hanya diam dan menundukkan kepalanya. Namun, air matanya terus menetes di pipinya.

"Bolehkah kita mengajakmu untuk berkenalan anak kecil? Namamu siapa?" tanya seseorang yang lebih tua dari mereka. Sekali lagi anak kecil itu hanya diam dan menunduk.

Karena anak kecil yang di ajak bicara masih terdiam. Mereka hanya bisa menghela nafas.

"Apakah kamu takut dengan kami semua?" tanya seseorang dengan lembut. Dan anak itu hanya menganggukkan kepalanya pelan. Membuat mereka menghela nafas dan juga bingung.

"Jangan takut dengan kami. Kami semua orang baik dan tidak akan menyakitimu." sahut seseorang yang berjongkok didepan anak kecil.

"Kalau kita boleh tahu, kamu disini bersama siapa? Apakah kamu datang sendiri untuk pergi ke taman?" tanya salah satu diantara mereka.

"Aku tidak sendiri." jawabnya pelan. Namun, masih bisa di dengar baik oleh mereka.

"Lalu dengan siapa?" tanya seseorang yang berkulit tan dengan lembut.

"Hansol hyung." jawabnya pelan.

"Hyung? Lalu, kemana hyungmu?" tanya seseorang lain. Yang lainnya pun hanya melihat sekitar taman untuk menemui sosok hyung dari anak kecil tersebut.

"Aku tidak tahu." sahutnya sambil terisak.

Mereka merasakan lega akhirnya anak kecil itu menjawab pertanyaan mereka. Namun, mereka bingung harus mencari hyung kemana secara mereka tidak tahu bagaimana wajahnya hyung dari anak kecil itu.

"Aku tidak tahu hyung ku pergi kemana. Dia hanya memberikan ini padaku. Dan aku tidak tahu ini isinya apa." ucap anak kecil sambil memperlihatkan sebuah amplop putih yang berada di genggamannya.

I'M NOT OKAY || PARK JI SUNGUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum