26. Renjun Hyung

569 57 14
                                    

Setelah kepulangan Jisung dan Hendery dari Macau empat hari yang lalu. Sekarang bergantian dengan Renjun yang mengajak Jisung disebuah tempat Gallery Seni yang letaknya di Insa-dong, Seoul.

Pada awalnya, Renjun telah merencanakan ingin mengajak Jisung ke tempat kelahirannya dikota Jilin, China. Namun, segera cepat Renjun membatalkannya karena merasa khawatir jika Jisung akan kelelahan.

Apalagi ia mengingat jika sebelumnya Jisung telah berpergian ke luar negeri secara bergantian. Tentu saja Renjun tidak mau membuat Jisung merasa kelelahan. Renjun sangat beruntung karena, Jisung belum mengetahui tentang rencana awalnya. Jadi, Renjun tetap bersantai seperti biasa agar Jisung tidak merasa kecewa. Apalagi sampai menyalahkan dirinya sendiri karena batal pergi ke Jilin, China.

Renjun memang ingin mengajak Jisung ke tempat Gallery Seni. Karena, ingin melihat lukisan-lukisan yang berada di Gallery Seni tersebut. Lagipula, sedari dulu keinginan Renjun adalah menjadi seorang pelukis. Dulu Renjun sempat mengumpulkan uang untuk membeli alat-alat lukisan seperti, papan lukisan, kuas dan lain-lain.

Namun, keinginan untuk membeli alat lukisan tersebut menjadi batal. Karena, keadaan ekonomi yang sangat tidak memungkinkan pada saat itu. Belum lagi keadaan Jisung yang sakit parah sehingga harus di operasi. Jadi, ia lebih memilih uang itu untuk membayar pengobatan Jisung. Karena, pada saat itu pengobatan Jisung yang lebih penting daripada alat-alat lukisan.

Jisung juga tidak mempermasalahkan Renjun ingin mengajaknya pergi kemana. Bagi Jisung kebahagiaan hyungnya itu lebih penting. Jisung juga ingin sekali melihat lukisan-lukisan yang dimana didalam sebuah lukisan itu memiliki arti dan makna yang mendalam. Terkadang lukisan itu seperti novel yang bisa menggambarkan tentang keadaan.

🐹🐹🐹🐹🐹

Sekarang Renjun dan Jisung telah berada di dalam busway yang akan menuju ke kota Insa-dong. Di dalam busway juga sangat ramai dengan penumpang lainnya. Tampak Jisung yang sedang mendengarkan music lewat ponsel dengan menggunakan earphone, sambil menatap luar jendela. Sedangkan, Renjun tengah menidurkan kepalanya dipundak Jisung. Tentu saja membuat Renjun sangat nyaman jika menidurkan kepalanya dipundak Jisung.

35 menit kemudian...

Akhirnya, mereka berdua telah sampai dihalte bus yang berada dikota Insa-dong. Dan mereka berdua lebih memilih untuk berjalan kaki karena, tempat gallery seni tersebut tidak jauh dari halte bus.

Selama diperjalanan menuju gallery seni Renjun tidak lupa untuk menggandeng tangan Jisung. Agar tidak menghilang dari pandangannya.

"Renjun hyung." panggil Jisung pelan. Sedangkan, Renjun yang berada disebelahnya sambil menggandeng tangan Jisung pun segera menoleh.

"Ada apa Jisung-ie?" tanya Renjun pelan. Yang matanya masih menatap Jisung.

"Kira-kira kalau kita datang ke gallery seni. Apakah lukisannya bisa dibeli?" tanya Jisung balik.

"Setahu hyung, lukisan yang berada di gallery seni itu tidak bisa dibeli. Karena di gallery seni itu hanya sebagai pameran. Kalau mau membeli lukisan-lukisan seperti itu tempatnya ada ditoko khusus lukisan yang diperjual-belikan." jelas Renjun.

"Begitu ya hyung." sahut Jisung sambil menganggukkan kepalanya.

"Iya, seperti itulah. Kalau mau lukisan yang seperti kita inginkan misalnya, kamu menginginkan lukisan yang seperti menggambarkan tentang keluargamu. Nah, kamu bisa memesan kepada seorang pelukis yang sudah dianggap profesional. Dan nantinya hasil dari lukisan itu akan diberikan khusus untukmu." jelas Renjun lagi.

"Begitu hyung." ucap Jisung setelah mendengarkan penjelasan dari Renjun.

"Memangnya kamu ingin memesan sebuah lukisan?" tanya Renjun penasaran, sambil mengkerutkan dahinya.

I'M NOT OKAY || PARK JI SUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang