3

3K 255 6
                                    

Sebuah cahaya matahari pun memasukki kamar yang bercat warna biru laut tersebut. Membuat anak kecil itu membuka matanya pelan karena merasa tidurnya sedikit terusik. Ia pun melihat tempat disekitarnya merasa asing baginya. Karena, ditempatnya ada tiga kasur lainnya selain ia tempati. Ia pun mengkerutkan dahinya.

"Aku berada dimana? Apakah aku tidak berada dirumahku sendiri." monolognya.

Ia pun langsung duduk dikasur dan beranjak menuju jendela. Dilihatnya tempat diluar jendela tersebut sangat indah. Ia tersenyum kecil.

Pintu kamar terbuka menampilkan seseorang yang masuk ke kamarnya.

"Ternyata kamu sudah bangun Jisungie?" tanya seseorang itu lalu berjalan menuju tempat kasurnya. Dan memperhatikan Jisung yang tidak beranjak dari tempatnya.

"Aku baru saja bangun. Tapi, kenapa aku harus berada ditempat ini? Kamu tidak menculik Icung bukan?" tanya Jisung sambil meneteskan air matanya.

"Kenapa kamu berfikir seperti itu? Aku dan yang lainnya tidak pernah berbuat seperti itu. Apakah kamu tidak percaya dengan kami? Ayo turun ada yang mau bertemu denganmu. Sudah jangan menangis. Jangan takut padaku. Aku tidak seperti apa yang ada difikiranmu Jisung-ah." ucap seseorang itu dengan lembut.

"Apakah kamu sudah melupakanku? Hm. Aku Jaemin saat berada ditaman kemarin bersama hyungdeulku. Apakah kamu ingat?" lanjut seseorang dan berusaha untuk membujuknya. Jisung hanya mengangguk kecil. Jaemin hanya tersenyum.

Lalu, tangan Jaemin pun menangkup pipinya dan menghapus air mata anak kecil.

"Bolehkah aku memelukmu?" tanya Jaemin. Jisung hanya menganggukkan kepalanya ragu. Tanpa basa basi Jaemin langsung memeluknya.

"Jangan takut lagi dengan hyung. Jangan menangis lagi." tutur Jaemin sambil mencium pipinya. Jisung ingin menolak tapi merasa tidak enak dengan orang asing didepannya. Ia juga sangat ingin berteman dekat dengannya. Lalu, Jaemin melepaskan pelukannya.

"Ayo kita temui yang lain sudah menunggumu di ruang makan." lanjut Jaemin lalu menggandeng tangannya.

Mereka berdua keluar dari kamar dan disambut yang lain. Membuat Jisung menghentikan langkah. Dan tentu saja Jaemin ikut menghentikan langkahnya juga. Dan memperhatikan Jisung.

"Kenapa?" tanya Jaemin. Jisung hanya menundukkan kepalanya sambil menggenggam erat tangan Jaemin.

"Takut. Icung takut." gumamnya. Namun, didengar oleh Jaemin.

"Kamu takut dengan mereka? Mereka hyungdeul hyung dan juga adik hyung. Nanti kamu akan berkenalan dengannya. Mereka juga ingin berkenalan denganmu." ucap Jaemin yang berusaha membujuk.

"Jaemin-ah, kenapa kamu masih disitu. Ayo ajak Jisung duduk juga." ucap Doyoung. Lalu, Jaemin memberi kode pada Doyoung. Dan Doyoung pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Ya, sudah ayo kita ke kamar. Nanti aku akan membawa makanan untukmu." ucap Jaemin.

Baru saja mereka mau kembali ke kamar. Sebuah bel pintu berbunyi. Dan Taeil pun berinisiatif untuk membuka pintu utama. Yang lain pun hanya duduk.

Saat Taeil membuka pintu tampak seseorang yang berada di depannya membawa barang.

"Siapa?" tanya Taeil.

"Aku adalah temannya Hansol. Apakah adik Hansol ada disini?" tanya seseorang.

"Ah, masuklah. Aku akan memanggilnya." ucap Taeil. Seseorang itu mengangguk lalu masuk sambil membawa barang.

Taeil pun menyuruh Jaemin membawa Jisung ke ruang tamu. Karena ada seseorang yang ingin bertemu dengannya. Yang lain pun penasaran sehingga ikut datang ke ruang tamu.

I'M NOT OKAY || PARK JI SUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang