32. Sungchan Hyung

1K 73 21
                                    

Hari ini Sungchan tengah mengajak Jisung ke kota Ulsan, Korea Selatan. Karena sebelumnya Sungchan telah berencana mengajaknya ke Jeju, namun jaraknya sangat jauh dari tempat tinggalnya saat ini. Apalagi Jisung belum sepenuhnya sembuh setelah dari Jepang tiga hari yang lalu. Dan untung saja Jisung tidak mengetahui rencana awalnya yang akan pergi ke Jeju. Jadi, semuanya merasa aman.

Kini Sungchan dan Jisung telah berada disebuah perjalanan yang akan menuju kota Ulsan, Korea Selatan. Sungchan dan Jisung tampak tertidur didalam mobil. Sehingga membuat sosok hyung yang kini mengantarkan kedua adiknya, hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Apalagi Jisung yang sedang tidur terlihat sangat imut dimatanya.

"Jisung-ie, memang tidak pernah berubah sejak dulu, begitupun dengan Sungchan." gumamnya pelan sesekali melirik ke arah kaca spion mobil. Seakan memandangi wajah damai Jisung yang sedang tertidur.

Sosok hyung itu yang tidak lain adalah Taeil. Ya, Taeil lah yang mengantarkan kedua adiknya pergi ke kota Ulsan. Dan disebelahnya terdapat Doyoung yang sedang memakan camilan.

"Doyoung-ah, apakah kamu tidak merasa gemas dengan mereka berdua?" tanya Taeil sambil menyetir mobilnya, sambil terkekeh pelan. Doyoung yang mendengar seketika menoleh ke belakang, untuk menatap wajah damai kedua adiknya.

"Mereka masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah sama sekali. Hanya saja tingginya yang melebihi dari kita. Benar-benar diluar dugaanku." tutur Doyoung, yang masih memperhatikan kedua adiknya. Hal itu membuat Taeil terkekeh kecil.

"Doyoung-ah, apakah kamu tidak curiga dengan Jisung akhir-akhir ini?" tanya Taeil sambil menatap Doyoung sekilas.

Doyoung yang mendengar pertanyaan dari Taeil hanya diam. Dirinya enggan untuk menjawabnya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Taeil ada benarnya, apalagi akhir-akhir ini mereka terlihat menaruh curiga dengan Jisung. Ya, walaupun tidak secara gamblang yang mereka ketahui.

"Antara iya dan tidak. Jawabanku adalah iya. Memang benar Jisung akhir-akhir ini membuatku menaruh rasa curiga dengannya. Entah apapun itu, sejujurnya aku berharap Jisung terbuka dengan kita. Apalagi saat mengajakku wisata bulan lalu, itu sudah termasuk kategori yang mencurigakan." ujar Doyoung pelan lalu mengubah posisi duduknya.

"Lebih baik kita menunggu Jisung untuk terbuka dengan kita. Kita juga jangan terlalu gegabah apalagi memaksa Jisung untuk bercerita. Itu sangat sulit baginya untuk memberikan waktu ruang." sahut Taeil yang sibuk memperhatikan jalannya. Sedangkan Doyoung hanya menganggukkan kepalanya, lalu mengalihkan kepalanya ke arah jendela.

Sebelum keberangkatan ke kota Ulsan. Sebenarnya, mereka sempat berdebat tentang siapa yang akan menjaga Jisung dan mengantarkan ke kota Ulsan. Pada awalnya Taeyong ingin mengantarkan ke kota Ulsan. Namun, Taeil menolaknya secara mentah-mentah. Karena, dirinya juga ingin merasakan mengantarkan kedua adiknya berwisata. Mau tidak mau Taeyong harus mengalah kepada hyung tertua.

🐹🐹🐹🐹🐹

Ulsan Grand Park

4 jam kemudian...

Kini sebuah mobil telah berhenti diparkiran tempat wisata kota Ulsan. Doyoung segera menoleh ke belakang untuk membangunkan kedua adiknya yang sedang tertidur. Waktu perjalanannya memang memakan banyak waktu.

"Sungchanie, Jisungie. Kita sudah sampai." ucap Doyoung sambil menepuk kaki Sungchan dan Jisung secara bergantian.

Karena merasa sosok hyung telah membangunkannya. Sehingga membuat Jisung dan Sungchan segera membuka matanya.

"Apakah kita sudah sampai, hyung?" tanya Sungchan dengan suara seraknya. Sembari menatap sekeliling diluar jendela.

"Sudah Sungchanie." sahut Taeil yang kini melepaskan sabuk pengamannya.

I'M NOT OKAY || PARK JI SUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang