29. Jaemin Hyung

881 74 12
                                    

Terlihat hari sudah pagi dan jam tangan menunjukkan pukul 07.45 KST. Terdapat dua orang yang baru saja memasukki mobil taxi.

"Kamu tahu Jisung-ah. Saat menunggu giliran hyung yang ingin mengajakmu ke tempat Namsan Tower, waktunya sangat lama sekali." oceh seseorang yang sepertinya terlihat sedang kesal.

"Mengapa penghuni asrama dulunya memiliki banyak orang? Sehingga hyung harus menunggumu dengan waktu yang begitu sangat lama." lanjut seseorang sambil memanyunkan bibirnya sembari tangannya bersedekap didadanya. Tentu saja membuat seseorang yang lebih muda menatapnya jijik dengan ekspresi seseorang yang lebih tua.

"Jaemin hyung. Untung kita sudah berada di mobil taxi. Bagaimana jika kita masih berada dirumah? Memangnya hyung mau diomeli atau, bahkan yang lebih parahnya diusir sama Taeyong hyung?" tanya Jisung sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Karena, menurutnya tingkah seseorang yang lebih tua itu sangat kekanakan baginya.

Memang benar sekarang mereka berdua telah berada dimobil taxi, yang akan menuju tempat Namsan Tower.

"Tentu saja hyung mau. Bahkan kalau Taeyong hyung mengusirku dari rumah. Tidak masalah yang penting ada uri Jisungie yang selalu berada disamping hyung." celoteh Jaemin, sambil memeluk Jisung yang berada disebelahnya. Sedangkan, Jisung hanya memutar bola matanya malas.

"Hati-hati dengan ucapanmu hyung." bisik Jisung ditelinga Jaemin, sembari menampilkan smirk andalannya. Seketika membuat Jaemin merinding.

"Yak! Jangan katakan apapun pada Taeyong hyung. Tentu saja hyung tidak mau diusir dari rumah. Nanti kalau hyung diusir, hyung harus tidur dimana?" tanyanya dengan nada memelas. Sedangkan, Jisung hanya mengendikan bahunya tidak peduli.

Rasanya bagi Jisung jika sudah mengerjai sosok hyung yang satu ini akan merasa puas baginya.

"Tau ah hyung ngambek." sahut Jaemin sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Disini siapa yang paling muda? Aku seperti hyung dari Jaemin." gumam Jisung pelan. Tanpa sadar sosok Jaemin menatap Jisung tajam.

"Apa yang kamu katakan tadi?" tanya Jaemin yang pura-pura tuli, sambil mendekatkan telinganya ke arah Jisung. Tentu saja membuat Jisung gelagapan.

"Dasar bayi kurang ajar." lanjut Jaemin dengan nada sarkas.

"Aigoo... Jaemin hyung marah utututu... memang benarkan hyung, kalau Jisungie lebih cocok menjadi sosok hyungmu daripada adikmu." ucapnya tanpa dosa. Hal itu membuat Jaemin mendelikkan matanya. Sehingga membuat Jisung terkekeh kecil sambil mencubit pipi Jaemin tanpa rasa bersalah.

"Yak! Park Ji Sung!" teriak Jaemin kesal, sehingga membuat Jisung harus menutup kedua telinganya. Karena Jaemin berteriak tepat disebelahnya dan berakhir Jaemin menggelitik tubuh Jisung.

Terjadilah mereka berdua tertawa bersama. Rasanya sudah lama bagi mereka untuk bercanda satu sama lain. Bahkan Jaemin sudah sangat lama tidak menjahili Jisung begitupun sebaliknya.

Teriakan Jaemin membuat supir taxi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, saat melihat dua anak lelaki yang berusia remaja tengah bercanda. Seperti tidak tahu tempat itulah yang ada difikiran supir taxi.

🐹🐹🐹🐹🐹

Namsan Tower

Akhirnya, taxi yang mereka tumpangi telah sampai berada ditempat pintu gerbang utama Namsan Tower. Ya, inilah tempat wisata yang pada awalnya dipilih oleh Jaemin dengan mengajak Jisung.

Jaemin dan Jisung segera turun dan keluar dari taxi, Jaemin juga tidak lupa untuk membayar ongkos taxi. Setelah membayar taxi, mereka berdua pun segera memasukki area pekarangan Namsan Tower.

I'M NOT OKAY || PARK JI SUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang