8

1.9K 167 21
                                    

Setelah meletakkan barang bawaan kedalam kamar masing-masing. Bahkan, mereka sempat berdebat dan memperebutkan kamar mana yang ingin di tempati. Kamar yang mereka tempati memang didesain dengan berbeda-beda sehingga saling debat. Untung saja Jisung menengahi perdebatan mereka untuk mengalah. Kalau tidak ada yang mengalah mereka diancam akan tidur diluar rumah. Tentu saja mereka langsung mengalah dan tidak mau tidur diluar. Hal itu membuat Jisung ingin menertawakan mereka semua.

Mereka pun sekarang sudah berkumpul diruang makan. Bahkan mereka terkejut dengan banyaknya makanan yang tersedia dimeja makan. Mereka pun akhirnya makan dengan diam. Hanya suara dentingan alat makan.

Setelah selesai makan mereka membersihkan alat makan. Namun, dicegah oleh Jisung.

"Hyung, langsung diruang tengah saja. Biar aku yang akan membereskan semua ini." ucap Jisung.

"Kenapa Jisungie? Bukankah seperti biasanya. Ketika selesai makan, kita membereskan bersama. Kecuali untuk mencuci alat makan." ujar Xiaojun.

"Kalian pasti lelah saat di perjalanan bukan? Jadi, lebih baik kalian istirahat saja. Biar aku saja yang membereskan semuanya." ucap Jisung.

"Kenapa kamu melarang kita untuk membereskan semuanya?" tanya Jungwoo lembut.

"Karena kalian adalah tamu." ucap Jisung santai.

"Yak! Park Ji Sung." teriak mereka bersamaan. Jisung menutup telinganya.

"Aish. Nanti telingaku jadi tuli." ucap Jisung sambil memegang telinganya.

"Apakah kamu tidak menganggap kami hyungmu Jisungie?" tanya Jaemin pura-pura sedih. Jaemin tahu kalau Jisung hanya bercanda.

"Tidak." jawab Jisung santai.

"Yak!" teriak mereka bersamaan. Jisung terkekeh.

"Aku hanya bercanda hyung." ujar Jisung sambil tertawa langsung berlari.

"Park Ji Sung!" teriak mereka bersamaan. Sehingga beberapa dari mereka mengejar Jisung. Sisanya membereskan tempat makan.

"Aku tidak tahu kalau Jisung kembali seperti semula hyung." ucap Winwin sambil mengambil piring kotor ke tempat cucian.

"Kita tidak tahu Winwin-ah. Sifat Jisung susah ditebak. Aku merasa Jisung sangat misterius bagiku." jawab Yuta.

"Kamu benar Yuta hyung. Sifat Jisung memang sangat susah untuk ditebak. Dan aku setuju padamu. Intinya, kita harus berhati-hati dalam berbicara padanya. Aku takut kalau Jisung akan terluka dengan pembicaraan kita. Walaupun tanpa kita sadari itu akan membuatnya sensitif." tutur Jaehyun.

"Tapi, kita bersyukur Jisung sudah menerima kita sebagai keluarga barunya. Walaupun dulu memang sangat susah untuk membujuknya. Aku bahkan tidak menyangka jika Jisung sekarang sudah remaja. Aku seperti mengasuh anakku sendiri." ucap Doyoung sambil mencuci piring.

"Kita semua sama sepertimu Doyoung-ah. Mengasuh Jisung diusia 5 tahun. Memang seperti mengasuh anaknya sendiri. Bahkan, Chenle dan Sungchan juga. Dulu mereka bergabung dengan kita saat mereka berusia 6 tahun dengan waktu 3 bulan sebelum Jisung ikut dengan kita. Sedangkan Renjun, Jaemin, Jeno, Shotaro, Yang Yang dan Haechan. Kita bahkan merawat mereka saat berusia 4 tahun dan 5 tahun. Walaupun kita bertemu dengan mereka ditempat yang berbeda. Ada yang ditempat panti asuhan yang sudah terbakar. Adapula yang berada di jalanan." ucap Taeyong sambil mengingatnya.

"Apalagi, aku mengingat saat Mark, Xiaojun, Lucas dan Hendery. Sungguh bertemu dengan mereka yang sudah babak belur saat masih berusia 7 tahun. Apalagi Mark yang paling parah tubuhnya pada saat itu. Sedangkan ketiga lainnya baik-baik saja hanya luka ringan yang mereka dapatkan." tutur Kun. Mereka semua mengangguk kepalanya.

I'M NOT OKAY || PARK JI SUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang