6

1.9K 156 14
                                    

Setelah kepergian Jisung dan Jaemin dari villa tersebut. Doyoung tengah menatap tajam ke arah Haechan dan Renjun. Air mata masih mengalir dipipi Doyoung.

"SUDAH PUAS SEKARANG KALIAN BERDUA??" teriak Doyoung yang sedang marah.

"KENAPA TIDAK DARI AWAL SAJA KALIAN BILANG PADAKU? KALAU KALIAN BERDUA MERASA DIREPOTKAN OLEH KEHADIRAN JISUNG!" ucap Doyoung marah.

"AYO SIAPA LAGI YANG DIANTARA KALIAN MERASA DIREPOTKAN OLEH JISUNG? KATAKAN PADAKU SEKARANG!" bentak Doyoung lagi.

"Aku tidak menyangka kalian berdua telah merusak segalanya. Aku tidak tahu apa yang kalian pikirkan. Jujur, aku sedang merindukan Jisung yang selalu tersenyum seperti dulu. Entah, kenapa akhir-akhir ini senyum Jisung pudar. Kau tahu bagaimana rasanya? Sakit. Tanpa kalian tahu setiap malam Jisung menangis dan tertawa. Aku yang melihatnya sendiri tanpa diketahui olehnya." tutur Jungwoo.

"Kalian berdua telah menyakiti hati Jisung. Sadar atau tidak jika, aku berada di posisi Jisung pasti merasakan hal yang sama." lanjut Jungwoo sambil terisak.

"Jika terjadi apapun pada Jisung. Aku tidak akan memaafkan kalian." ucap Jeno dengan nada dingin.

"Hyung, maafkan Renjun. Aku tidak sengaja kelepasan hyung. Jujur, aku merasa akhir-akhir ini sangat frustasi dengan biaya kuliahku yang belum aku bayar hyung. Aku tidak pernah menyangka jika kata-kata ku telah menyakitinya. Maafkan aku hyung. Aku tidak bisa untuk berpikir jernih." ujar Renjun yang tiba-tiba terduduk dilantai dengan suara tangisan.

"Haechan juga hyung. Maafkan Haechan yang sudah kelepasan. Jujur, aku tidak tahu jika itu bisa menyakiti Jisung. Aku juga sangat menyayangi Jisung. Aku tahu aku bukan hyung yang baik untuknya." ujar Haechan yang sedari tadi menangis.

Mark dan Kun yang melihat itu langsung memeluk mereka. Karena tidak tega pada Renjun dan Haechan. Mereka hanya terbawa emosi.

"Ssstt... tenangkan dirimu. Kita bisa mencarinya besok. Tidak untuk hari ini. Dan minta maaflah pada Jisung jika sudah bertemu dengannya nanti. Jangan diulangi lagi." tutur Kun yang menenangkan Renjun dan mengelus punggung Renjun.

"Jisung masih remaja labil. Dia juga sangat sensitif dengan kata-kata yang menurutnya sensitif. Hyung tahu kamu tadi terbawa emosi. Jisung tidak bisa marah dengan waktu lama. Nanti kita mencarinya. Biarkan Jisung bersama Jaemin terlebih dahulu. Sekarang tenangkan dirimu." ujar Mark yang menenangkan Haechan sambil memeluk dan mengusap punggung.

"Ayo kita sarapan dulu." ajak Kun.

"Aku tidak mau sarapan Kun hyung. Nafsu untuk sarapan pagiku sudah hilang." ucap seseorang. Lalu, pergi kekamar.

"Doyoung-ah." panggil Kun lalu menghela nafas.

"Aku juga hyung. Aku tidak nafsu sarapan." ucap Chenle, Sungchan, Jeno, Jungwoo bersamaan dan pergi ke kamar. Kun hanya menghela nafas dan tersenyum miris.

"Kalian makan dulu, nanti aku akan menyusulnya." ucap Kun. Dan di anggukki oleh Johnny, Yuta, Ten, Yang Yang, Winwin, Lucas, Hendery, Xiaojun, Shotaro dan Mark.

Sedangkan, Taeyong dan Taeil memilih masuk ke dalam kamarnya. Mereka juga sama tidak ada nafsu makan.

"Haechan, Renjun pergilah ke kamar mandi dan basuh dulu wajah kalian. Lalu, bergabung dengan yang lain untuk makan." ujar Kun. Mereka berdua hanya mengangguk lemah. Lalu, berjalan menuju ke kamar mandi.

I'M NOT OKAY || PARK JI SUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang