BAB 16 Ⅱ Arta

264 67 46
                                    

ARTA

DUA jam sudah aku cross check pekerjaan teman-temanku sambil menunggu acara Pra-PKKMB nanti siang. Proposal clear dan sudah naik sampai ke dekan, aman. Susunan acara untuk PKKMB juga sudah final. Hampir semua kebutuhan PKKMB sudah selesai. Tinggal finalisasi materi dan menghubungi dosen, lalu semuanya akan selesai.

Sejenak aku mengistirahatkan diri. Kuhubungi teman-temanku untuk menanyakan kesiapan mereka untuk dua jam ke depan. Kupastikan bahwa tidak ada masalah apapun. Semua aman. Kukabari juga bahwa semua urusan yang aku koreksi sudah selesai. Aku juga sudah mengirim semua catatan untuk tiap divisi melalui WhatsApp, dan memperbaharui beberapa fail di Google Drive.

Satu jam sebelum Pra-PKKMB dimulai, tim publikasi sudah menyebar link konferensi video di grup panitia. Satu per satu orang, termasuk aku, masuk. Kami serentak mengenakan kemeja hitam dan almamater sebagai tanda bahwa kami adalah panitia.

Kulihat teman-temanku yang sudah bergabung dan mengaktifkan kamera mereka. "Udah lengkap apa belum, ya? Pengin briefing, nih, sebelum kating pada masuk. Kirim link ke mereka setengah jam sebelum mulai, ya. Lima belas menit sebelum mulai, kirim link ke maba, deh."

Kalila, sang staf publikasi, mengacungkan ibu jarinya. "Aman kok, semua broadcast udah tinggal forward. Kita juga udah kabarin kating dan maba untuk siap-siap."

"Mantep-mantep," pujiku sambil mengangguk-angguk.

Setelah semua panitia lengkap berkumpul, aku segera membuka sesi briefing demi mengejar waktu agar tidak ada keterlambatan. Semuanya aman. Selesai briefing, Kalila langsung menyebar link untuk tiga orang pengurus BEM periode sebelumnya untuk memantau jalannya acara, untuk tim pengawas—yang lebih akrab disebut TIPE—dari fakultas untuk mereka melaporkan kegiatan di prodi, lalu terakhir untuk mahasiswa baru.

Wajah yang asing mulai berdatangan. Seperti kami yang mengenakan dress code, mahasiswa baru pun mengenakan seragam yang sebelumnya sudah ditentukan oleh panitia dari fakultas. Menyambut baik orang-orang asing ini, aku menyungging senyum sepanjang jalannya acara. Kuperhatikan satu per satu dari mereka ketika aku memperkenalkan diri dan memberikan sedikit sambutan atas nama ketua pelaksana dan ketua BEM Prodi. Hanya sepuluh menit, waktuku tidak banyak. Setuntasnya, segera kukembalikan hak bicara kepada pembawa acara.

Hanya itu peranku pada kegiatan kali ini. Sisanya, mikrofon dikuasai oleh Siska yang membawakan acara sesuai susunannya, serta orang-orang yang sudah ditunjuk untuk bicara. Fadila yang membacakan tema dari acara PKKMB mendatang; Rafhi yang membacakan materi penugasan dan dresscode peserta PKKMB; dan Rosa yang membacakan peraturan serta sanksinya.

Kegiatan ini berlangsung cukup lama. Dua jam pembacaan materi dari panitia, dan satu jam sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab, pertanyaan pun direspons dengan panitia yang bersangkutan dan sanggup menjawab dengan detail. Acara berakhir setelah sesi tanya jawab, setelah Siska menutup agenda dan mempersilakan peserta untuk meninggalkan ruangan daring ini. Berbondong-bondong, mereka hilang perlahan.

Akhirnya selesai, dan aku punya beberapa jam tersisa untuk istirahat sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan ini. Aku memanfaatkannya untuk beristirahat sebelum aku harus kembali berhadapan dengan orang-orang di depan layar di sesi evaluasi.

Pukul delapan malam. Aku sudah bisa melihat banyak orang lagi di layar laptopku. Beberapa di antaranya adalah Javas dan dua teman seangkatannya, Kak Veli dan Bang Agil, lalu satu orang TIPE. Angkatanku pun lengkap. Evaluasi dibuka oleh Javas. Laki-laki itu bicara singkat sebagai pembukaan, kemudian berujar, "Barangkali ada yang mau duluan kasih evaluasi? TIPE? Atau Veli sama Agil, mungkin?"

Dua orang yang Javas tawarkan menggeleng, sementara TIPE memilih untuk mengiakan tawaran untuk memberikan evaluasi duluan karena ia harus pamit keluar duluan setelah memberikan evaluasi pada kami. Javas mempersilakan perempuan bernama Yola tersebut untuk ambil alih bicara.

[TJS 3.0] Jakarta: Welcome HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang