Meet Again

284 37 3
                                    

Pintu kulkas besar dua pintu itu menutup rapat ketika satu pria tampan baru mengambil sebotol air dari perut benda tersebut. Kedua kaki jenjang dan kekarnya lalu berjalan menuju sofa, kembali lagi ke tempat semula.

Jimin meneguk air bersuhu kutub itu, diam sejenak, lalu meneguk lagi, setelahnya meletakkan wadah bening tepat di atas meja. Televisi lebar di hadapannya masih menyala, menayangkan variety show yang menjadi favoritnya akhir-akhir ini.

Jimin menyandarkan tubuh mencari posisi ternyaman. Tak bisa ditampik jika dia sedikit kesepian lantaran tak ada member yang menemani.

Namjoon dan Yoongi pergi ke kantor, tak tahu mengurus apa tapi jika Jimin boleh menebak mereka pasti berkutat dengan lagu-lagu lagi. Hoseok, hyung nya satu itu tak tahu kemana perginya. Taehyung juga sama saja. Sampai terbesit pikiran di kepala Jimin, apa mereka semua telah merencanakan semua ini? Sengaja pergi diam-diam meninggalkan Jimin seorang diri?

Desah nafas lesu keluar saat tayangan berubah ke iklan komersial. Ah tidak, ini akan sangat membosankan. Dimana sih semua orang? Kenapa tak balik-balik juga? Betah sekali di luar. Apa ada sesuatu yang menyenangkan?

Apa Jimin juga harus keluar?

Tapi kemana?

Pria itu menggeleng pelan. Lebih baik dia di sini saja. Keluar seorang diri rasanya tidak menyenangkan, apalagi tidak ada tempat tujuan, jatuhnya malah seperti orang hilang.

Kepala Jimin berputar lagi mengulas memori kala Seokjin dan Jungkook pergi ke Bandara mengantar kedua gadis asal Indonesia. Oh, berbicara tentang Seokjin dan Jungkook yang tak balik-balik juga, apa Zahra dan Loli berhasil pulang ke Negara mereka? Jimin penasaran.

Memikirkan itu, mendadak senyum Jimin terukir samar.

Teringat tiba-tiba kejadian dimana pertama kali dirinya bersitatap dengan Zahra. Pertemuan tak terencana ketika dirinya bangun dari tidur dengan keadaan bertelanjang dada. Sangat memalukan sebenarnya, tapi jika Jimin pikir-pikir lagi kejadian itu cukup menggelikan.

Ah, dia jadi ingin bertemu Zahra lagi. Apakah bisa?

Sebagai orang asing yang tiba-tiba hadir menampakkan diri, Jimin akui jika Zahra merupakan gadis yang menarik. Pun cukup cantik dan manis. Tabiatnya yang baik dan menyenangkan seolah telah berhasil mengetuk pintu hati Jimin, mengundang rasa penasaran mengenai sosok itu.

Dan yang paling penting adalah tinggi tubuh Zahra tidak melebihi tingginya, haha! Jimin suka mejadi tinggi.

Sudut bibir Jimin tertarik ke atas, kali ini lebih melebar dibandingkan yang pertama tampak. Pria itu tersenyum malu lantas menggeleng-geleng setelahnya.

"Park Jimin, kau pasti bercanda."

Tidak mungkin juga kan dia bisa jatuh hati pada gadis secepat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak mungkin juga kan dia bisa jatuh hati pada gadis secepat ini. Meskipun Jimin akui jika gadis satu itu memiliki pesona yang cukup kuat, tak kalah dengan idol-idol wanita di luaran sana. Hanya saja bedanya, jika para idol wanita tampak mempesona sebab paras cantik dan keindahan tubuh mereka, tapi Zahra ini, persetan dengan lekuk tubuh jika gadis itu saja hampir menutupi seluruh area di tubuhnya.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang