3. Jalan Alternatif

3.2K 1K 515
                                    

.
.
.

  "BENTAR! APA MAKSUD, HAH?! AKU JADI KETUA OSIS?! YANG BENER AJA!" Teriak Yeonjun, lalu dia menunjuk San yang lagi nyimak di sampingnya, "kenapa nggak bangsawan ini aja? Pasti dalam jiwa raganya ada beberapa tetes kepemimpinan sebagai seorang Raja!"

  "San itu nggak cocok dijadikan kepala organisasi, dia cocoknya dijadiin kepala keluarga." Ucap Yohan.

  "Aku gatau harus tersanjung atau terhina sama omonganmu, Han." Kata San.

  "Nggak gitu, deh! Kok aku kenapa? Kan Uyong bis-nggak, nggak, nggak, selain Uyong kan, banyak yang bisa jadi ketua, tuh! Kayak Subin-"

  "Ntar kalo Subin jadi ketua OSIS, satu sekolah diajak tawuran semua, lah." Sela Changbin.

  "Yunho?" Tanya Yeonjun.

  "Yunho satu frekuensi ama San, cocoknya jadi kepala keluarga." Balas Yohan.

  "KOK NGGAK KAMU AJA, SIH, YOHAN?! JANGAN ASAL NUNJUK GITU!" Teriak Yeonjun.

    Yohan terkekeh, "aku nggak asal nunjuk, Yeon. Sekalipun aku mau mencalonkan diri, ga akan ada yang bakal mau milih anak yang hobi telat dan selalu ikut remedial, walaupun aku ganteng banget, mereka pasti masih mikir dua kali buat milih aku. Kamu lumayan famous-bukan lumayan lagi, sih, kamu itu famous banget berkat hobi nyari mukamu itu. Selain itu kamu juga bisa pakai tak tik itu."

  "Tak tik itu?" Tanya San.

  "Pengancaman menggunakan aib seseorang. Kamu keliling kelas terus bilang, 'yang aib-nya gamau aku bongkar, harus milih aku jadi ketua OSIS' lebih gampang, kan? Soalnya nyari pengikut dalam kurun waktu empat hari itu khayal banget. Jadi kita pilih jalan aman nan alternatif." Jawab Yohan.

  "Alternatifnya iya, kalo amannya kurang meyakinkan." Kata San.

  "Ajaran sesat emang." Kata Changbin.
 
  "Pokok aku gamau, ya? Kamu tau jadi ketua OSIS itu berarti harus jaga etika 24/7, sementara aku kalo ga gibah sehari aja rasanya ngilu banget otot bibirku." Ucap Yeonjun.

  "Yohan-nya belum cukup sesat, jadilah Yeonjun menyempurnakannya dengan kesesatannya yang lain. Turut berduka buat kalian, double Y. Semoga kalian nggak cepat jompo karena nanggung semua dosa tersebut di punggung kalian, Aamiin." Ucap Wooyoung sambil mengadahkan tangannya, posisi berdoa.

  "Aamiin." San, Serim dan Changbin mengikuti sambil mengusapkan telapak ke muka mereka.
   
 
  "Lagipula.." San berucap, "dengan Yeonjun jadi calon ketua OSIS baru, maka pelakunya bakal lebih mudah ditangkap, kan?"

  "Hah?" Semua bertanya kecuali Yohan.

  "Loh? Kan, kalo Yeonjun jadi kandidat, dan kalo emang pelaku tabrak larinya itu dikirim sama saingannya Serim, Changbin, berarti—"

    Mulutnya San langsung dibekap ama Yohan, "kalo ngomong gausah keras keras!"

  "Berarti aku harus kena tabrak, gitu?!" Teriak Yeonjun yang sadar dengan dusta Yohan dibalik pencalonan dirinya jadi ketua OSIS.

    Yohan cuma cengengesan tanpa dosa, "ya, gimana, hehe... Kan, dengan itu kita bisa memastikan yang nabrak itu orang yang sama atau nggak—aw!"

    Rambutnya Yohan auto dijambak ama Yeonjun.

  "EMANG KAMU KIRA NYAWAKU KAYAK KUCING HAH?!" Tanya Yeonjun emosi.

    Yohan mengaduh kesakitan, "sekali tabrak belum tentu mati, Yeon.. liat tuh, si Serim, dia masih hidup."

  "LANCAR BANGET MULUTNYA, PINGIN DIROBEK, HAH? BIAR TAMBAH LANCAR JAYA?!"

  "Gausah khawatir, Yeon.. kalo nanti kamu mati karena kena tabrak, aku ikhlas jiwa raga gantiin kamu jadi calonnya Neng Arin biar dia nggak jadi janda perawan." Ini Yohan malah makin ngadi ngadi.
   
 
  "ANCEN ANAK E ASU KOWE IKI!"

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.2 : Jejak Kaki SetanWhere stories live. Discover now