12. Hari Pertama

3K 1K 170
                                    

.
.
.

    Setelah melakukan upacara pembukaan, seluruh peserta perkemahan berangkat ke tempat yang telah ditentukan. Sampai disana mereka diberi waktu untuk mendirikan tenda. Satu tenda maksimal berisi 4 orang. Kemarin anak anak cowok XI MIPA 2 udah menentukan siapa aja yang akan tidur di satu tenda dengan bermain suit.

    Yohan bermain curang, dia nggak peduli tenda model gimana yang bakal dia dapatkan, yang penting dia harus berada di tenda yang sama dengan Yeosang. Katanya biar sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dan itu benar benar terwujud soalnya Yeonjun bantuin ketua Klub nya itu biar bisa satu tenda bareng Yeosang—padahal aslinya biar Yeonjun nggak harus satu tenda sama orang dengan akal gila yang overload itu, siapa tau aja ntar tengah malem Yeonjun diajak nyari kecoak sebesar kucing kan, nggak asik gitu.

    Kegiatan berikutnya sesuai jadwal pelaksanaan yang telah disetujui yaitu Hasta Karya, mereka bebas menentukan siapa yang jadi kelompok dia, yang penting satu kelompok 2 orang. Karena jumlah siswa kelas XI MIPA 2 ganjil, salah seorang harus membuat hasta karya sendiri. Karena kerendahan akhlaknya, nggak ada yang mau satu kelompok sama Yohan karena mereka tau kalo manusia itu hanya akan menyuruh nyuruh tanpa membantu.

    Yohan sempet kesel sendiri sampai ngediemin semua temen satu kelasnya itu, namun setelah beberapa saat, Yohan sadar diri kalo anggapan mereka tentang Yohan yang bakal numpang nama doang, itu bener. Akhirnya Yohan mencari sesuatu di sekitar hutan untuk dia jadikan hasta karya. Prinsipnya satu, nggak apa apa jelek, yang penting keliatan bekerja keras.

    Yohan mulai mengumpulkan ranting ranting dan beberapa batu yang kata dia bentuknya estetik. Tapi setelah semuanya terkumpul dia nggak tau mau buat apa dia. Akhirnya Yohan cuma melemparkan batu di dekat kakinya ke sungai sambil menghitung berapa kali batu itu memantul.

  "Kalau perkiraanku bener.." Yohan tersenyum miring, "nggak salah lagi bakal banyak yang mati."

 
 
  "Kayaknya Yohan kesurupan deh, Rim." Kata Wooyoung menatap Yohan sambil bergidik ngeri karena Yohan senyum senyum sendiri.

  "Tiap hari dia kesurupan, Yong." Balas Serim nggak terlalu peduli karena percuma, mau kayak gimanapun Serim usaha memahami sosok Yohan, tetep aja nggak bisa, pikiran anak itu terlalu abstrak buat disebut manusia normal.

  "Kok nggak enak perasaanku liat mata bling bling nya Yohan." Kata Changbin.

  "Lebih nggak enak lagi liat senyum psikopatnya." Kata Yeonjun.

  "Psikopat ngatain orang lain psikopat." Kata San.

    Changbin menggelengkan kepala, "kayaknya Yeonjun lagi kumat penyakit nggak tau dirinya."

  "Apapun itu, aku yakin Yohan lagi ngerencanain sesuatu. Tentang hubungan setan itu sama Critical In juga anak anak bola yang ilang itu." Kata Wooyoung.

  "Pastinya, walau dia bilang ke aku kalo belum tertarik ama kasus ini, yang jelas kita tau kalo Yohan bukan tipe orang yang setengah setengah kalo udah ngambil kasus. Lagian dia juga bilang ke aku kalo dia pingin kasusnya ini cepet selesai." Imbuh Yeonjun.

  "Lah? Tumben? Kenapa?" Tanya Changbin.

    Yeonjun menggeleng sebentar, "ada kasus lain yang harus dia ungkap secepatnya setelah kasus setan ini."

  "Kasus apa? Aku kok nggak tau?" Tanya San.

  "Aku juga nggak tau, pokoknya kasus tentang temen sekelasnya yang pendiem. Aneh banget nggak, sih?" Balas Yeonjun.

  "Pokoknya entah kalian mau nyariin abu vulkanik warna pink ataupun jerapah yang kakinya delapan, demi apapun, plis, jangan libatin aku. Trauma betul aku liat Changbin bongkar bongkar bom atom sama liat kebakaran di gedung lama." Kata Serim.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.2 : Jejak Kaki SetanWhere stories live. Discover now