14. Arus Sungai

2.9K 1K 263
                                    

.
.
.

    Jelajah itu selesai pada pukul 3 sore. Seperti hari sebelumnya, mereka diberi waktu untuk membersihkan diri, sholat, makan dan istirahat sejenak sebelum kegiatan jurit malam yang akan dilaksanakan pukul 9 malam.

    Setelah menyelesaikan semua urusannya, Yohan pergi menghampiri keempat kawannya untuk berkumpul. Tanpa membantah ataupun bertanya, semua anggota Klub mengikuti ketua mereka untuk berkumpul di dekat sungai.

    Tapi setelah berkumpul, Yohan bingung mau ngomong dari mana dulu. Sampai Changbin akhirnya emosi dan bertanya, "kamu mau ngomong apa?"

  "Aku rasa perkemahan ini harus dihentikan—"

  "Yohan, kamu kalo mau aku tampar nggak usah kode kodean segala. Sekarang aku bisa, lahir batin nampar kamu sampai mimisan kayak pas itu." Wooyoung menyela.

    Yohan menghela nafas berat, "dengar, seperti perkiraan kita sejak awal.. Pradana sengaja mengusulkan susur sungai ini agar dia bisa mencelakai Wooyoung. Sebelum kemari, aku bertanya pada beberapa petani, apakah ada kegiatan siswa di sungai ketika hari Jumat minggu ini, dia menjawab tidak ada. Para warga tidak tau jika kita akan melakukan susur sungai, yang aku takutkan adalah, bendungan utama dibuka untuk mengairi sawah, dan itu mungkin akan dilakukan besok. Banyak yang akan mati. Awalnya aku bahkan tak peduli selama aku bisa mengungkapkan keberadaan Setan itu.. namun setelah mengamati Pradana dua hari ini, dia mengincar salah satu anakku, jelas aku tak bisa biarkan itu terjadi."

  "Tapi, Han.. kalau kamu beneran mau menghentikan perkemahan ini, itu rasanya nggak mungkin, kan? Soalnya tinggal besok. Para pendamping juga nggak tau kalau itu rencana Pradana, juga.. ini masih dugaan, kan? Bisa saja Pradana mengubah rencananya di detik detik terakhir." Ucap Changbin.

  "Itu masalahnya." Yohan menggenggam tangannya sendiri, "menghentikan ini tak akan bisa, sudah terlanjur terjadi. Ini hanya dugaan dan pendamping tak mungkin lebih mempercayai siswa pembuat onar dibandingkan Pradana yang dia percaya."

    Wooyoung mengusap kepala Yohan, "jangan berbohong padaku. Justru kau memang berencana untuk tetap membiarkan dirimu hanyut, bukan?"

  "Wooyoung?"

  "Sejak awal Pradana itu aneh. Gelagatnya, rencana gilanya, aku menyadarinya juga Yohan. Sejak dia menginginkan agar kita berkemah di kaki gunung, aku tau jika ada maksud dibaliknya, dan dia membuat kita berpikir jika itu adalah modus untuk mencelakai ku. Namun kau menyadari hal lain, bahwa sungai ini adalah jalan menuju sebuah gerbang tempat yang San temukan kemarin malam." Kata Wooyoung dan Yohan terkejut karena Wooyoung justru menyadarinya secepat ini.

  "Bagaimana kau tau?" Tanya Yohan.

  "Karena kau selalu duduk di samping sungai. Mengamati arusnya. Kau berbohong ketika kau bilang bahwa kau bertanya pada para petani tentang mengairi sawah, karena apa yang kau tanyakan adalah sumber dari air irigasi itu dan kau menemukan jawaban bahwa para petani sudah sangat lama tidak memasok air dari sungai ini karena airnya tercemar sesuatu. Satu hal yang kau lupakan Yohan, aku juga seorang petani yang ditinggalkan lahan sawah oleh kakekku, aku langsung tau kau berbohong karena aku tau bahwa sudah lama sekali warga menutup saluran air dari sungai ini karena airnya tercemar oleh sesuatu." Jawab Wooyoung.

  "Ini pertama kalinya aku mendengar itu." Kata Changbin dalam keterkejutannya.

  "Ketika Changbin bercerita bahwa dia menghanyutkan dirinya ke sungai agar bisa kembali ke desa, aku kebingungan karena kakek bilang padaku jika itu hal tidak mungkin." Ucap Wooyoung lagi.

  "Itu artinya Changbin memang sengaja dikembalikan ke desa oleh seseorang begitu?" Tanya San.

    Yohan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "kurang lebih seperti itu. Kalau dari awal kau sudah mengetahuinya, kenapa kau diam saja, Wooyoung?"

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.2 : Jejak Kaki SetanHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin