17. Area Pangkalan Militer

2.6K 995 179
                                    

.
.
.

    Changbin yang memimpin jalan berjalan cepat ke arah salah satu pohon yang menarik perhatiannya karena mempunyai sebuah goresan cukup panjang di batangnya.

  "Tak ada hewan buas yang membuat goresan berbentuk silang seperti ini, Wooyoung atau San pasti membuat ini." Kata Changbin.

  "Tak hanya satu," kata Yeonjun menunjuk pohon lain yang berada tak jauh dari pohon penemuan Changbin.

    Merasa mendapatkan petunjuk besar, mereka segera mengikuti pohon pohon yang sudah digores oleh salah satu dari anak itu. Hingga mereka tak lagi menemukan goresan itu lagi, Changbin mulai panik.

  "Bin—sumpah, di kakimu," Yeonjun berucap sambil menutup mulut dengan tangan dan tangan lainnya menunjukkan sesuatu di bawah kaki Changbin.

    Changbin menunduk dan terkejut karena ada jejak kaki besar yang sama persis seperti yang dia lihat di masa lalu. Changbin berjongkok dan dan baru menyadari bahwa ada jejak sepatu yang entah milik San atau Wooyoung seperti berlari kembali dari tempat itu.

  "Mereka bertemu Sigel kemarin?" Tanya Yeonjun.

  "Pastinya." Kata Changbin langsung mengikuti jejak kaki itu, Yeonjun mengikuti di belakangnya.

    Jejak kaki itu kemudian berhenti di ujung lereng, Yeonjun berjongkok dan menemukan bekas seperti ada orang yang baru terperosok ke dalam sana. Yeonjun menggeleng, coba tak mempercayai jika Wooyoung dan San mungkin terperosok dari tebing itu, terjun bebas dan mati di atas bebatuan lancip yang ada di ujung sana.

  "Mereka pasti jatuh kesana." Kata Yohan yang ternyata ikut dengan mereka pergi ke sana.

  "Jangan mengatakan yang tidak tidak," Yeonjun menarik kerah baju Yohan, "kau tau? Di bawah sana hanya ada bebatuan, beberapa diantaranya berujung lancip, mereka sudah pasti mati jika jatuh ke bawah sana!"

  "Tapi kau lihat sendiri bekas itu, kan? Mereka jatuh kesana." Kata Yohan.

  "Bagaimana kau bisa berkata setenang itu, Yohan?" Changbin bertanya, "jika kau yakin keduanya mati, kenapa kau panik tadi? Kenapa kau mau ikut kemari?"

  "Aku tak mengatakan jika aku yakin kalau keduanya mati." Kata Yohan, "mereka memang jatuh ke bawah sana, namun besar kemungkinan mereka masih hidup. Lihat, ada sedikit bagian bukit yang menyembul keluar, jika kau mengamatinya lebih dekat, kau bisa melihat keberadaan senter yang tergeletak disana."

    Yeonjun dan Changbin lantas menengok ke bawah lereng dan yang Yohan katakan benar.

  "Mereka belum mati, setidaknya mereka tidak mati karena jatuh bebas dari lereng karena mereka sempat memperlambat jatuh mereka. Untuk keberadaan mereka, aku tak tau, dan kita harus mencarinya." Kata Yohan.

  "Apa kita akan menemukan keduanya?" Tanya Changbin.

  "Entahlah.." Yohan menjawab, "namun sepertinya aku tau dimana kita harus mencari keduanya."

:

    Mereka semua menuruni bukit, kini Yohan yang memimpin jalan. Hari mulai sore dan mereka mulai was was karena Yohan tidak juga mengatakan tujuan mereka. Serim sesekali merintih kesakitan, namun Yohan berlagak budeg dengan keadaan Serim yang semakin memburuk.

  "YOHAN!" Yeonjun akhirnya emosi, "jujur aku lebih suka dirimu yang merasa  bersalah dan terbebani seperti kemarin daripada kau yang cosplay jadi tunarungu dan tunawicara kayak gini!"

  "Kenapa kau marah, Yeon? Aku mencarikan kalian tempat berlindung." Kata Yohan.

  "Apa maksudmu?" Tanya Changbin.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.2 : Jejak Kaki SetanWhere stories live. Discover now