4. Drama Double Y

3.3K 996 251
                                    

.
.
.

    Hari itu Rejowerno diguncang oleh berita mengejutkan tentang hilangnya enam anak bola yang terakhir kali terlihat di lahan sawah kosong ketika ba'da Ashar. Mereka semua adalah siswa kelas lima SD yang sering terlihat bermain bola hingga Maghrib. Bermula dari seorang Ibu yang begitu khawatir karena anaknya tak kunjung pulang, dia mencarinya di tempat biasanya dia bermain namun tak dia temukan anaknya disana.

    Berpikir positif jika anaknya pergi ke rumah teman sepermainannya, dia mengunjungi salah satu rumah namun mendapati jika Ibu bocah itu juga sedang panik karena anaknya tak pulang pulang. Mereka kemudian melaporkan itu pada kepala desa yang baru, ternyata ada orang tua lain yang juga melaporkan hal serupa.

    Kepala desa segera mengumpulkan seluruh kepala keluarga dan para remaja pria untuk bergotong royong mencari anak itu. Seluruh anggota Klub 513 tentu saja harus ikut serta untuk mencari enam anak ini. Para wanita dan Ibu diminta untuk diam di rumah dan menjaga anak anak, mereka juga diminta untuk tidak menyalakan lampu dan tidak pula membukakan pintu kepada siapapun.

    Rencana untuk menyusun visi misi menjadi ketua OSIS udah kandas emang, namun itu tak lebih penting daripada menenangkan hati para orang tua yang begitu panik mencari cari anaknya.

    Yohan dan lainnya meletakkan tas mereka di rumah Wooyoung dahulu dan ikut serta mencari enam anak itu. Karena keterbatasan jumlah senter, San dan Yeonjun memutuskan untuk membuat obor guna menerangi jalan. Pencarian itu dimulai pada pukul tujuh malam, semua orang melakukan tugas dengan sungguh sungguh agar enam anak ini segera ditemukan. Semua berteriak memanggil manggil nama anak anak itu, speaker Masjid juga digunakan untuk memberi pengumuman agar mereka segera pulang.

    Byeol yang terganggu dengan obor yang San bawa memasukkan kepalanya ke dalam tudung hoodie babunya itu sambil mengeong protes.

  "Ga boleh, gitu.. Byeol. Aku lagi nyari anak anak yang hilang ini." Kata San.

  "Andai aja Byeol itu anjing, pasti indra penciumannya bisa dimanfaatkan sebagai pelacak bau." Batin San kemudian.

  
    Di dekat kebun kopi milik desa yang dikelola bersama, San melihat sesuatu tergantung di atas pohon kopi itu. Dia mendekat sedikit takut, warna objek itu adalah kuning, bahkan dalam gelap, San bisa melihatnya. Dia menurunkan Byeol sebentar, lalu melompat untuk meraih objek itu.

    Berhasil, objek itu jatuh ke tanah, San mengarahkan obornya untuk melihat objek yang ternyata adalah sebuah kaus. Namun hal mengerikan yang dia temukan adalah kaus itu bersimbah darah, ada bekas cakaran di bagian pinggangnya.

"Meow.."

    Suara Byeol menarik perhatiannya, dia mendekat ke arah kucing itu, mengarahkan obor dan San jatuh ke belakang karena sangat terkejut ketika mendapati kucingnya duduk di samping sebuah sandal jepit hijau yang masih terpasang di sebuah potongan kaki.

    San segera berlari memanggil warga untuk melihat hasil temuannya. Tetua dan beberapa orang mendatangi tempat yang San maksud dan ikut terkejut mendapati pemandangan mengerikan itu. Changbin yang turut serta kesana langsung tercekat, "sama persis seperti kala itu," batinnya.
 
 
  "ANAK ANAK YANG LAIN MUNGKIN ADA DI SEKITAR SINI! CEPAT CARI MEREKA!" Teriak tetua.

    San menggendong Byeol, kali ini dia tak meletakkannya kucing nakal itu di dalam tudung hoodie nya namun di dalam hoodie nya, hanya kepalanya saja yang menyembul keluar dari atas. San mengambil kembali obornya dan ikut melakukan pencarian lanjutan anak anak lainnya.

    Pencarian itu dihentikan sementara karena pada pukul 9 malam, hujan turun begitu deras. Orang orang berteduh di Masjid menunggu hujan reda. Namun makin lama, hujan bukannya makin reda justru makin lebat.
 
 
  "Kalian," tiba tiba Yohan bersuara, seluruh orang di serambi Masjid itu lantas menoleh pada Yohan, "mari selesaikan pencarian untuk hari ini dan pulang."

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.2 : Jejak Kaki SetanWhere stories live. Discover now