7. Debat Antar Calon OSIS

3.1K 1K 444
                                    

.
.
.

    Setelah selesai membacakan visi dan misi masing masing, moderator debat yang diperankan oleh wakil ketua OSIS lama memberikan jeda beberapa menit untuk para calon menyiapkan diri. Yeonjun pergi ke toilet, dan disana dia bertemu dengan lawannya.

   Yeonjun awalnya bersikap sok cuek, namun orang itu mengajaknya bicara.

  "Aku sangat kesal karena kau tak tertabrak kemarin. Kawanmu itu benar benar membawa sial." Ucapnya dan Yeonjun langsung berhenti berjalan.

  "Aku menabrak Serim dengan penuh semangat, aku sangat ingin membunuhnya namun tak jadi. Aku sangat ingin mencelakai mu namun anak itu mengacaukannya." Lanjutnya.

  "Kau merasa tersaingi, huh?" Tanya Yeonjun.

    Dia menggeleng, "aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan."

    Yeonjun tersenyum, "kau tak akan mendapatkannya."

  "Apapun yang terjadi, kawanmu itu akan mati—"

    Belum selesai bicara, Yeonjun yang emosi memukul kaca toilet hingga pecah. Dia ambil pecahan itu dan mengarahkannya pada orang itu.

  "Jaga bicaramu," Yeonjun menatap tajam, "karena aku bisa membuatmu tak bisa bicara lagi dengan memotong pita suaramu dengan kaca ini."

  "Kau sudah mengetahuinya, bukan? Kalau aku bukan siswa SMA ini. Keren bukan? Aku bisa membohongi semua orang sejak semester kedua di kelas 10." Katanya.

    Senyum Yeonjun makin lebar, "bukankah menyenangkan ketika mengetahui jika aku seorang pembunuh dan tak ada yang tau? Jangan membuatku marah karena aku tak main main dengan ucapanku ketika aku bilang 'aku akan membunuhmu', jangan mengusik teman temanku, karena aku sangat posesif pada mereka."

.

    Setelah mempersiapkan diri, moderator mulai mempersilahkan para perwakilan kelas untuk memberikan pertanyaan. Namun belum sempat salah seorang perwakilan mengajukan pertanyaan, lawan Yeonjun menarik perhatian dengan mengetuk mic yang disediakan di depannya.

  "Sebelum berlanjut ke pertanyaan para perwakilan kelas, apakah saya diperkenankan untuk bertanya pada lawan saya?" Tanyanya ramah.

    Moderator lantas mengijinkannya.

  "Saya begitu tertarik dengan visi dan misi yang kalian bacakan. Salah satu misinya adalah meningkatkan kualitas belajar siswa dengan meningkatkan sarana dan prasarana, benar?" Tanyanya.

    Yeonjun mengangguk.

  "Bagaimana bisa kau menuliskan itu sebagai misimu ketika kau berteman dengan seseorang yang mendatangkan kesialan?" Tanyanya.

    Seluruh penonton debat lantas menoleh pada Wooyoung yang lagi berdiri anteng di samping pintu. Yeonjun menarik nafas panjang, dia nggak boleh hilang kendali dan mengucapkan kata kata mutiaranya disini karena itu akan menjatuhkan citranya. Ternyata orang ini serius untuk menaikkan emosi Yeonjun hingga Yeonjun akan tanpa sadar mengatakan hal yang akan membuatnya di cap buruk oleh semua orang.

    Yeonjun berdeham kecil, "aku tak mengerti apa yang kau maksud dengan seseorang yang mendatangkan kesialan itu, bisakah kau memperjelas pertanyaanmu?"

  "Hanya karena orang orang menganggap jika kutukan itu telah hilang, itu tak akan mengubah fakta jika karena dirinya kita membunuh satu sama lain. Kita membunuh warga sekolah kita sendiri hanya karena keberadaannya. Lantas apakah pantas jika kau menuliskan meningkatkan kualitas belajar siswa dengan meningkatkan sarana dan prasarana dalam misimu?" Tanya wakil dari kandidat ketua OSIS lawan Yeonjun itu.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.2 : Jejak Kaki SetanWhere stories live. Discover now