IX. Cemburu.

2.5K 325 78
                                    

Kata yang tepat untuk mewakili keadaan saat ini.

Canggung.

Sangat canggung.

Sudah 15 menit mereka berdua terduduk di ruang tamu rumah (Name) namun tidak ada yang memulai pembicaraan.

(Name) yang tiba tiba tidak mengetahui cara memulai pembicaraan.

Tsukishima yang merasa sedikit mengulang masa lalunya.

"Ah, etto, aku akan buatkan teh dulu." (Name) bangkit dari duduknya dan bergegas ke arah dapur yang sekaligus ruang makannya.

Struktur rumah (Name) tidak jauh dari rumah Tsukishima, hanya pembedaan warna cat dan gaya rumahnya saja.

(Name) kembali dengan nampan berisi dua gelas teh hijau panas.

"Maaf tidak ada camilan, aku tidak mempunyai uang untuk membelinya." Ucapnya sambil meletakan gelas

Tsukishima diam melihat gadis itu bergerak, terpesona mungkin (?)

"Jadi, ada keperluan apa sampai repot repot ke rumah ku?" Tanya (Name)

Tsukishima menekukkan alisnya tidak senang

"Ini," sambil menyodorkan bingkisan yang ia pegang "Okaa-san memintaku untuk memberikannya kepada mu."

"Kenapa Okaa-san repot repot memberi ku ini, bukankah aku sudah menemaninya makan malam?" Tanya (Name)

"Mana ku tahu, sudah ambil saja." Jawab Tsukishima ketus membuat (Name) mengambil bingkisan itu dengan canggung.

"Ucapkan terima kasih banyak kepada Okaa-san." Ujar (Name) sambil tersenyum canggung

Tsukishima kembali menyampaikan pesan lain dari Ibunya

"Dan Okaa-san bilang, besok kau harus sarapan di rumah--"

"Tidak, lebih baik aku sarapan di sini saja--"

"--jika kau tolak Okaa-san tidak akan memaaafkan mu."

Canggung lagi. Argh, keadaan setelah saling memotong pembicaraan sungguh membuat atmosfer menjadi kaku.

"Ba-baiklah." Ucap (Name) terpaksa menyetujui itu.

Hening kembali, (Name) terus menerus berpikir untuk memulai topik pembicaraan. Namun gagal, suaranya hanya sampai di ujung lidahnya.

Tsukishima malah asik memperhatikan sikap (Name) yang mungkin panik karena kecanggungan ini, sedikit tersenyum meremehkan namun ia tidak melakukan reaksi apapun.

Tsukishima hendak meminum teh yang (Name) buatkan, namun tiba tiba itu terhenti dan alisnya kembali menekuk

"Kau tidak masukan apapun di teh ini kan?" Selidiknya

(Name) yang awalnya fokus pada pikirannya langsung saja menatap sengit Tsukishima

"Kau pikir aku memasukan racun agar kau mati? Lalu aku akan menikah dengan siapa nanti, Sho-chan?" Tanyanya balik

______

Di lain tempat...

"Hachuu!!" Hinata bersin

"Kau tidak apa apa?" Tanya gadis di sebelahnya

"Tidak, aku tidak apa apa. Mungkin hidungku geli." Jawabnya

"Kau benar benar tidak terkena flu kan?" Tanyanya lagi

"Tidak" Jawabnya sambil terkekeh.

Mereka berdua kemudian melanjutkan kegiatan memakan puding bersama.
_________

Towards Zero [Tsukishima Kei]-ENDWhere stories live. Discover now