"Bukankah tadi Kei-chan pamit untuk makan malam?" Tanya (Name)
Ia dan Tunangannya sekarang sedang ada di bukit yang berada di samping SMA Shinzen.
"Ya." Jawab Tsukishima
"Ja, harusnya Kei-chan pergi ke kantin bukannya ke sini."
"Iya."
Mereka terdiam setelahnya, (Name) agak kesal karena Tsukishima masih belum pergi ke kantin.
"Kenapa belum pergi?" Tanya (Name)
"Terserah ku mau pergi atau tidak." Jawab Tsukishima
"Bukannya Kei-chan lapar?"
"Mungkin."
(Name) menghela nafas saja, percuma menyuruh garam masuk ke dalam makanan dia harus di masukan oleh tangan. Eh?
"Kau." Panggil Tsukishima
"Hm?" Jawab (Name)
"Tadi.."
"Kenapa?" Sepertinya ada yang ingin laki laki itu ucapkan
"Kenapa kau begitu?" Tanya Tsukishima
"Begitu bagaimana?" Jujur (Name) tidak mengerti
Dengan pipi yang sedikit memerah dan mengalihkan pandangan Tsukishima bertanya
"Tadi kenapa kau tidak takut ku cium?"
Bukannya malu atau apa, (Name) malah heran tunangannya bertanya seperti itu.
"Bu-bukannya aku penasaran ya!" Seru Tsukishima
(Name) seketika tertawa mendengarnya dan membuat pipi Tsukishima lebih merah.
"Ya sudah kalau kau tidak mau menjawabnya!" Tsukishima berkata dengan pipi merahnya.
Meledaklah tawa (Name) sampai sampai ia terduduk di rerumputan, sungguh melihat tingkah tsundere pujaan hatinya membuat (Name) senang sekaligus terhibur.
Tsukishima juga ikut terduduk di samping (Name), ia langsung menyembunyikan wajahnya di balik lipatan tangannya.
"Seharusnya aku tidak menanyakan itu." Lirihnya yang terdengar oleh (Name)
Gadis itu menghentikan tawa dan memusatkan pandangannya kepada Tsukishima lalu tersenyum.
"Karena kau pasti menepati janji mu." Jawabnya
Tsukishima langsung melihat ke arah (Name)
"Apa maksud mu?" Tanya laki laki itu
Dengan meluruskan kakinya di tanah, (Name) kembali berkata
"Aku tahu bahwa Kei-chan orang yang selalu menepati janji dan sudah terbukti."
"Mana buktinya?"
"Kau masih mengingat tentang janji kita untuk kebiasaan memanggil nama lengkap ketika salah satu dari kita kehilangan arah."
Seketika Tsukishima teringat apa yang ia lakukan.
"Ya, hanya kau yang tidak pernah menepati janjimu." Sindir Tsukishima
Kening (Name) mengerut, apa maksudnya?
"Kau bahkan meninggalkan ku dulu, bahkan tanpa berpamitan sama sekali." Lanjut Tsukishima
Ah, (Name) mengerti kemana percakapan mereka berjalan
"Bahkan janji mu untuk selalu ada di sisi ku tidak ditepati." Lirih Tsukishima
(Name) melihat bahwa bulan sedang memperhatikan mereka bersama bintang bintang, lalu ia tersenyum.
"Apa kau lupa Kei-chan? Aku ini seorang pengecut yang dipaksa mengikuti iblis berkedok orang tua." Ucap (Name)
YOU ARE READING
Towards Zero [Tsukishima Kei]-END
FanfictionTsukishima Kei x Reader Bagaimana ternyata Tsukishima selama ini mempunyai tunangan bernama (Name)? (Name) yang menyebalkan menurut Tsukishima Dan Tsukishima yang menyenangkan menurut (Name) "Kei-chan!" "Sudah ku bilang jangan panggil aku seperti...