XVI. Bingo!

1.6K 264 26
                                    

"Apa maksud kalian?" (Name) bertanya dengan tatapan tajam

Ayahnya mengangkat kedua bahunya, "Kau kan yang menginginkan keluarga mu utuh? Oleh karena itu harus ada yang kau korbankan." Ucapnya

(Name) terkekeh pelan, lalu tak lama kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Apa-apa kalian benar benar kehilangan akal karena uang?" Tanya (Name) yang berusaha meredakan tawanya.

"Berhenti tertawa (Name)!" Seru Ibunya "mana sopan santun mu?"

"Apakah kalian mengajarkan itu?" Tanya balik (Name) dengan raut wajah dingin.

Diam, kedua orang tuanya diam tidak menjawab. Mereka paham jika keduanya tidak pernah memperhatikan anak satu satunya.

Awalnya mereka menikah memang karena cinta, namun keduanya memutuskan untuk tidak mempunyai anak. Bisa di bilang (Name) anak yang tidak diharapkan karena keteledoran orang tuanya.

Awalnya, (Name) akan di gugurkan namun Ibu kandung Tsukishima menahan Ibu (Name). Juga awal kehadiran (Name) ke dunia disambut baik oleh orang tuanya.

Bisa dibilang kurangnya kesiapan mental dan tidak bisanya mengelola waktu, membuat kedua orang tua (Name) mengabaikannya. Bahkan pertunangan Tsukishima dengan (Name) itu hanya agar gadis itu tidak mengganggu kedua orang tuanya.

Lalu hadirlah masalah demi masalah hingga puncaknya mereka berpisah, dengan hak asuh pertama jatuh ke tangan Ibunya.

Lalu kembali ke permasalahan pertama, mental yang belum siap membuat Ibunya memperlakukan (Name) semena-mena.

Begitu juga dengan Ayahnya, setelah masuk SMP (Name) berpindah hal asuh menjadi kepadanya. Jiwa bebas setelah bercerai tetap melekat hingga ia melupakan anak satu satunya dan memperlakukan (Name) tidak baik.

Memang pernah (Name) meminta mereka berbicara bersama, meminta agar keluarganya utuh, dan bersedia melakukan apapun demi itu, tapi apa yang ia dapat? Hanya perlakuan yang sangat tidak ingin (Name) katakan.

Lalu, apa maksud mereka akan menciptakan keluarga lengkapnya dengan membuang sinar hidupnya? Bahkan selama ini ia hidup karena adik sepupu ibunya yang berada di luar negeri.

"Berhentilah mengatakan hal gila dan pergi dari sini." Usir (Name)

"Kami tidak akan pergi sebelum kau memutuskan pertunangan mu dengan keluarga Tsukishima." Ujar Ibunya

"Aku tidak akan memutuskan pertunangan ku." Ucap (Name) dengan nada penekanan.

"Kau harus menuruti ucapan orang tua mu (Name)!" Seru Ayahnya

"Sejak kapan orang tua ku masih hidup?" Tanya (Name) dengan senyum miring

Kedua orang tuanya terlihat marah terlihat dari kepalan tangan dan raut wajah mereka.

"Putuskan pertunangan mu dan kau akan mendapat tunangan lebih baik dari keluarga Tsukishima." Ucap Ayahnya

(Name) menghela nafas, "Apakah Ayah Tsukishima berbuat hal yang tidak kalian inginkan?" Tanyanya

Bingo! Keduanya tidak menjawab dan hanya membuang muka, bisa disimpulkan bahwa masalahnya terbuka sekarang.

Mereka bertiga-- Ayah, Ibu (Name), dan Ayah Tsukishima menjalin kerja sama dalam sebuah proyek yang (Name) tidak ingin tahu. Mereka berkerja sama dengan jaminan mempererat kekeluargaannya dengan pertunangan (Name) dan Tsukishima, jadi kalian tahu apa masalahnya kan?

"Berhentilah mengganggu pertunanganku, bahkan Ayah Tsukishima tidak lagi tinggal bersama keluarganya dan kalian sudah bukan orang tua ku setelah surat perpindahan ku ke sini. Jadi silahkan pergi dari sini dengan tenang." Sekali lagi (Name) mengusir kedua orang tuanya

Towards Zero [Tsukishima Kei]-ENDWhere stories live. Discover now