[SUDAH TERBIT]
Segera baca part masih lengkap
⚠"𝚂𝚎𝚞𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚔𝚞𝚔𝚞 𝚕𝚘 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚝𝚞𝚑 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚐𝚞𝚎 𝚕𝚘 𝚑𝚊𝚋𝚒𝚜 𝚍𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚐𝚞𝚎 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚓𝚞𝚐𝚊."
-𝗔𝗡𝗧𝗛𝗔𝗟𝗔-♕︎
________
Apa jadinya jika ketua geng moto...
Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur. Cerita ini murni pemikiran otak Han sendiri.
®Story Of "Anthala | My Husband Is Badboy"
• • • • • • • •
Happy Reading!
"Ini kisahnya. Kisah seorang laki-laki yang rela membakar tangannya karena tidak ingin menyentuhku atas bujukan dan rayuan dari setan."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
_______
Dahinya mengernyit beberapa kali dalam tidurnya, dia bergerak gelisah seakan ingin terbangun dari mimpi buruk yang tengah dia alami di alam bawah sadarnya.
Naira, perempuan berkerudung hitam panjang itu meremas dada bidang Anthala dalam tidurnya membuat sang empu merasa terganggu.
Anthala membuka kedua matanya, dia menatap istrinya yang terlihat gelisah dalam tidurnya. Cepat-cepat Anthala bangun. Tiba-tiba wajahnya menatap istrinya ini dengan raut wajah khawatir.
"Sayang," panggilnya menepuk pipi istrinya itu namun Naira seakan enggan untuk membukakan matanya membuat Anthala semakin panik.
"Kamu mimpi buruk, hm?" Tangan kekarnya mengelap keringat di dahi Naira. Dia membuka kerudung hitam yang sejak tadi Naira pakai lalu kerudung itu ia jadikan elap untuk mengusap keringat dari leher hingga wajah istrinya ini.
Entah apa yang Naira mimpikan, dia tidak bisa membangunkan istrinya ini.
Sementara di posisi Naira saat ini dia terus bergerak gelisah dalam alam bawah sadarnya. Dia seakan diseret ke masa lalu di mana ia bukan menjadi Naira yang terlihat seperti ini.
"Settt, tenang ada kakak di sini sayang."
Anthala membawa Naira dalam dekapannya lalu membisikan doa-doa penenang agar istrinya ini sedikit lebih tenang.
Anthala tidak bisa tidur, kantuknya seketika sirna karena melihat keadaan Naira yang tidak terlihat baik-baik saja.
Anthala tahu, sejak pergi ke pasar Naira terlihat begitu banyak yang tengah dia pikirkan. Entah apa yang istrinya itu pikirkan membuat Anthala tidak sadar mengepalkan kedua tangannya.
"Sampai saat ini pun kamu belum mau terbuka dengan kakak."
Walaupun mereka sudah menikah—lebih tepatnya Anthala memaksa Naira untuk menerimanya, tapi apa salahnya lebih terbuka?
"Apakah..."
Anthala menatap pipi Naira yang tiba-tiba mengeluarkan air mata membuatnya dengan cepat menghapus air mata tersebut.