🔹23. Jangan Ragu

55.4K 5.6K 183
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur. Cerita ini murni pemikiran otak Han sendiri.

®Story Of "Anthala | My Husband Is Badboy"








Happy Reading!

"Dia memang berandalan tapi hatinya begitu baik. Lantas jika sudah jelas dia baik padamu lantas untuk apa kamu ragu?"

 Lantas jika sudah jelas dia baik padamu lantas untuk apa kamu ragu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______


Paginya di rumah megah yang hanya dihuni oleh sepasang pengantin baru yang beberapa minggu ini sudah sah menjadi suami istri, tengah menuruni anak tangga satu persatu.

"Kak Antha bisa turunkan aku sekarang?" tanya Naira yang berada dalam gendongan suaminya saat ini.

"Kita belum sampai di dapur. Katanya kamu mau memasak dan sebelum kamu kelelahan karena memasak, kakak mengendongmu ke dapur biar gak capek."

Naira tertawa rinyah mendengar perkataan suaminya ini. Dia diam-diam tersenyum. Suaminya ini begitu perhatian padanya.

"Sekarang bisa turunkan aku?" tanya Naira kembali saat sudah berada di dapur.

Anthaal mengangguk lalu segera menurunkan Naira. Dia meletakan hati-hati tubuh kecil istrinya itu di atas kursi.

"Makasih kak."

"Sama-sama sayang. Sekarang kamu mau masak apa?"

"Sup daging."

Naira kemarin membeli daging untuk ia jadikan sup sebagai menu pagi ini. Bi Sumi tidak ada dan semua pekerjaan dikerjakan olehnya terutama dalam hal memasak. Tapi jika ada Bi Sumi pun Naira pastinya akan memasak karena ia sudah memerintahkan kepada pembantunya hanya untuk membersihkan ruang tamu juga halaman setiap harinya saja, selebihnya ia yang urus.

"Kamu duduk aja sayang biar kakak yang masak," perintah Anthala sambil menggulungkan ujung baju ke atas, berniat akan memasak. Sup daging keliatannya susah untuk dimasak dan membutuhkan waktu lama, ia tidak mau istrinya kelelahan.

Naira dengan cepat menggelengkan kepalanya. Dia di sini sebagai istri, istri tugasnya memasak untuk suaminya.

"Emangnya kakak bisa masak?"

"Enggak."

Naira tertawa mendengar jawaban suaminya. "Kalau mau bantu cuci aja daging ayam di wastafel."

ANTHALA || SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang