[SUDAH TERBIT]
Segera baca part masih lengkap
⚠"𝚂𝚎𝚞𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚔𝚞𝚔𝚞 𝚕𝚘 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚝𝚞𝚑 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚐𝚞𝚎 𝚕𝚘 𝚑𝚊𝚋𝚒𝚜 𝚍𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚐𝚞𝚎 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚓𝚞𝚐𝚊."
-𝗔𝗡𝗧𝗛𝗔𝗟𝗔-♕︎
________
Apa jadinya jika ketua geng moto...
Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur. Cerita ini murni pemikiran otak Han sendiri.
®Story Of "Anthala | My Husband Is Badboy"
• • • • • • • •
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen:)
Happy Reading!
"Kau milikku untuk sekarang dan selamanya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________
Anthala tidak akan pernah lupa janji Naira kepadanya. Tiga ciuman sehari. Pagi ia sudah mencium istri kecilnya itu tinggal sore dan malah hari. Anthala tidak sabar sore tiba.
Jam sudah menunjukan pukul dua siang otomatis Anthala segera berlari pergi dari rooftrop karena jam sekolah sudah selesai.
Anthala lagi dan lagi pergi membolos. Entah apa enaknya membolos seharian di rooftrop padahal masuk kelas enak tinggal mendengarkan penjelasan dari guru saja.
Biasanya Anthala berdiam diri di rooftrop karena ingin merokok sendirian, tapi sekarang berbeda. Dia meminum susu di botol yang Naira kasih di tas ranselnya.
Botol pemberian dari istrinya sangat lucu bergambar panda kecil yang sedang tersenyum imut.
Mungkin susu buatan Naira akan menjadi minuman favoritnya mulai hari ini.
Sementara di posisi Naira saat ini, dia tengah berada di ujung koridor. Dia berniat akan pulang tapi mungkin tidak semudah itu karena tiba-tiba saja Nadya menghadangnya.
"Kak Nadya..."
Naira begitu terkejut. Ini pertama kalinya setelah pertemuannya dengan kakaknya ini di gedung sekolah.
"Puas lo Nai?! Pasti lo puas kan sudah menghancurkan hidup gue anjing!"
"Aku salah apa?" Naira mundur. Dia takut karena aura Nadya berbeda dari biasanya.
"Gue dikeluarkan oleh pihak sekolah sialan! Dan itu karena lo!"
Kedua mata Naira membola dibalik cadar putihnya.
"Kenapa bisa?" gumamnya tidak menyangka.
"Anthala. Dia lah yang telah mengeluarkan gue dari sekolah ini. Cewek sok alim kaya lo pasti ngejalang menggoda Anthala, kan?!"
