🔹43. Apa Itu Cinta?

49.9K 4.8K 2.1K
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur. Cerita ini murni pemikiran otak Han sendiri.

®Story Of "Anthala | My Husband Is Badboy"









Follow akun penulisnya HannLestari01

Jangan lupa berikan vote dan komen sebagai support untuk penulis:)

Happy Reading!

"Jatuh cinta adalah anugerah Tuhan untuk membuat perasaan hamba-Nya menjadi bahagia." 
________


Tiga hari kemudian Dokter Arina mengatakan Naira boleh pulang. Dia saat ini sudah sehat, racun dalam tubuhnya sudah tidak ada dan itu membuat Anthala bersyukur luar biasa.

Yang jadi pertanyaan Naira sejak tiga hari ini adalah racun apa yang ditaruh di sosis dan otak-otak yang ia makan? Karena baik Dokter Arina maupun suaminya tidak mau mengatakannya. Kata mereka ia jangan penasaran dan harus melupakannya karena lagi pula racun di tubuhnya sudah menghilang.

Meong!

Kucing hitam dan ada sedikit warna putih di bulu yang lebatnya itu mengeong sambil mendusel-dusel kaki Naira dibawa kursi. Naira tersenyum lalu mengelus kucingnya ini. Ia sangat merindukan Pushy.

"Pagi ini kita belum sarapan, aku akan memasa—"

"Duduk di sana dan jangan bergerak sayang."

Selalu saja seperti ini. Padahal ia sudah sehat tapi, suaminya ini tidak memperbolehkannya untuk memasak.

"Hari ini aku ingin memasak kak Antha."

"Kakak bilang tidak tetap tidak."

Kalau seperti ini Naira terpaksa harus melakukan sesuatu. Hey! Berdiam terus dan tidak melakukan apapun sangat tidak nyaman untuknya, karena sejak kecil ia selalu disibukan dengan kegiatan pagi.

"Biar kakak aja yang masak hari ini."

Gawat! Suaminya tidak bisa memasak entah apa rasanya nanti. Bi Sumi masih ada di rumah sakit tengah membawa baju-bajunya dan ia dengan suaminya pulang duluan.

Naira yang sejak tadi duduk di kursi seketika berdiri. Dia menggengam nampan yang dipegang suaminya.

Sementara itu Pushy hanya bisa menatap kedua majikannya dengan bingung setelah itu pergi dari dapur.

"Biar aku aja kak."

Kedua mata Anthala menatap tajam istrinya yang keras kepala. "Duduk di kursi sekarang."

Nyali Naira menciut seketika, tapi tidak sampai duduk kembali di kursi. Naira malah mengalungkan kedua tangannya di leher suaminya hingga Anthala harus mundur selangkah, lalu mengecup pipinya.

"Aku yang masak kak."

Kedua tangan Anthala terkepal kuat. Sial! Istrinya ini begitu menggemaskan apa lagi rambut istrinya diikat ke atas hingga leher jenjangnya terlihat menggoda.

'Oh Anthala sadarlah ini masih pagi!' batinnya berteriak sambil memalingkan wajahnya, namun Naira dengan cepat menahan wajahnya.

Cup!

Cup!

Cup!

Dia memberikan ciuman di pipi Anthala dengan bertubi-tubi membuat Anthala menyerah.

ANTHALA || SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang