Special Chapter: Nahyuck

3.1K 324 19
                                    

Cklek

Haechan menegang mendengar pintu kamar mandi dibuka. Kedua tangannya saling bertautan bahkan jantungnya terus berdegup kencang.

"Kau tidak mandi?"

Haechan menggigit bibir bawahnya mendengar suara serak itu bericara. "A-aku akan pergi mandi, tapi, bisakah kau keluar setelah memakai baju?"

"Kenapa harus? Kita suami istri."

Mereka baru saja melangsungkan pernikahan beberapa jam lalu. Dihadiri oleh teman-teman terdekat saja. Haechan semakin gugup lantaran bisa menerawang posisi Jaemin yang tengah bertelanjang dada. Rambut hitam Jaemin masih basah, tetesan air dari rambutnya menetes turun dan itu menimbulkan kesan seksi pada diri Jaemin.

"Kau malu jika aku melihat tubuhmu?"

Pipi Haechan langsung memerah. Buru-buru ia beranjak masuk ke dalam kamar mandi. Melihat hal itu Jaemin hanya bisa tersenyum kemudian mencari pakaiannya di lemari. Suara gemericik air dari dalam membuat Jaemin terkekeh renyah. Pasti Lunanya itu sangat malu untuk pertama kalinya dan Jaemin memaklumi itu.

Haechan selesai dengan urusannya dan kini omega itu masih berdiri di balik pintu. Haechan ragu untuk keluar. Tangan kanannya sudah menyentuh gagang pintu namun enggan membukanya. Haechan pikir mungkin Jaemin masih ada di luar jadi Haechan memutuskan untuk menunggu beberapa menit untuk menetralkan debaran jantungnya.

"Apakah Jaemin masih ada di luar?" gumam Haechan pada dirinya sendiri. Perlahan gagang pintu itu ia tarik. Menggunakan indra penciumannya, Haechan bisa mengetahui bahwa Jaemin tidak ada di dalam kamar. Haechan mengembuskan napas lega, kemudian berjalan pelan untuk mencari pakaian tidur.

Haechan membelalakkan mata merasakan embusan napas mengenai permukaan kulit tengkuknya. Seseorang memeluk Haechan dari belakang sembari menghirup aroma manis dari tubuh Haechan. Jaemin tersenyum melihat reaksi panik yang ditunjukkan Haechan.

Jaemin membalikkan tubuh Haechan agar menghadapnya. Lelaki manis berkulit tan itu memandangnya masih dengan ekspresi yang sama. Perlahan Jaemin mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir berisi Haechan, menempelkan kedua belah bibir untuk melumatnya secara lembut.

Ciuman itu semakin liar. Dengan kurang ajar tangan Jaemin turun dan meremas bokong berisi Haechan sehingga membuat empunya melenguh disela-sela cumbuan. Tangan Jaemin hendak melepas handuk Haechan, namun segera ditahan oleh Haechan. Haechan yang mulai terbuai segera melepas paksa ciuman tersebut. Pandangannya menjadi sayu.

"Na ...."

"Baiklah aku minta maaf. Aku tak bermaksud melakukan ini padamu. Aku tahu kau belum siap, jadi lupakan apa yang aku lakukan barusan. Cepat pakai bajumu dan setelah itu kita tidur, aku akan keluar menunggumu sampai selesai."

Saat Jaemin akan pergi, Haechan segera menahan tangan Jaemin. Ia menggeleng tak menginginkan Jaemin pergi meninggalkannya.

"Kau boleh melakukannya."

Jaemin masih berdiri di tempat memandang wajah Haechan dengan kening mengkerut. Jaemin memahami Haechan yang masih belum siap untuk melakukan malam pertamanya dan Jaemin tidak akan mempermasalahkan itu. Jaemin bukanlah tipikal seorang pemaksa sehingga jika Haechan menolak itu berarti Jaemin harus menunggu sampai Haechan benar-benar bersedia mau melanjutkan itu dengannya.

"Tak apa, kau mengatakan seperti itu agar aku tidak kecewa bukan? Tak apa. Lagian aku juga sedang lelah untuk bercinta. Tidak harus malam ini 'kan, jadi jangan tegang saat berada didekatku. Aku tidak akan melakukannya hingga kau siap untuk itu." Jaemin tersenyum mengusak lembut rambut madu Haechan.

"Aku tahu kau berbohong, Na. Kau boleh melakukannya. Aku tidak akan melawan karena sekarang kita sepasang suami istri."

"Permasalahan utamanya bukan karena kita suami istri, aku tidak mau karena aku tidak ingin melihatmu kesakitan. Meskipun kita sudah resmi tetapi aku tetap tidak bisa memaksamu untuk melayaniku. Aku akan menunggu hingga kau bersedia. Jangan memaksakan dirimu memenuhi nafsuku karena aku tidak akan menyentuh sampai kau mengizinkanku melakukannya. Pakai bajumu, udara semakin dingin dan itu tidak baik untuk omega lemah seperti dirimu hahaha."

Yeux BleusWhere stories live. Discover now