Rasa gengsi

352 55 12
                                    

Hai, kembali lagi, selamat membaca ya, hope you enjoy 🥰












Hai, kembali lagi, selamat membaca ya, hope you enjoy 🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








"Lo yang nolongin gue kemarin?" tanya Chimon saat berpapasan dengan Nanon.

Berpapasan di lorong adalah hal yang sering di alami keduanya, karena Nanon sering bulak-balik ke ruangan OSIS, dan Chimon ke lapangan basket indoor.

Yang di tanya terdiam dan mengangguk. Kali ini, Nanon tidak terlihat semangat karena terus memikirkan ucapan ayahnya kemarin, tentang apa yang di alaminya.

"Iya, gue gak sengaja denger teriakan, ternyata itu Lo." Saat Nanon ingin pergi, tiba-tiba Chimon berceletuk yang membuatnya berhenti dan kembali melihat Chimon.

"Makasih," ujar Chimon. "Kalau gak ada Lo, mungkin gue gak selamet," lanjut Chimon.

"Sama-sama. Gue cuma gak sengaja denger aja," perjelas Nanon.

Chimon mengangguk, dan melengos pergi meninggalkan Nanon tanpa basa-basi. Untung saja Nanon orang sabar, jadi ia tidak mempermasalahkan itu.

Di ruangan OSIS, ternyata para anggota sudah berkumpul, menunggu si ketua yang sangat lama.

"Hehe, sorry, gue ada urusan bentar," sapa Nanon santai.

Jika bersama para anggota yang memang satu angkatan dengannya, ia berbicara sangat santai. Jika sudah gabungan dengan adik dan kakak kelas, pasti Nanon akan berbicara normal.

Kali ini, anggota OSIS akan mengadakan razia dadakan pada siswa yang mewarnai rambut dan menggunakan sepatu yang bukan warna hitam. Karena di sekolah, sepatu yang wajib adalah warna hitam.

"Kita Adain razia pas udah istirahat?" tanya Pond.

"Enggak, Pond, kita razia pas pelajaran. Ya iyalah, gimana sih," kesal Drake.

Pond hanya mendelik ke arah Drake.

"Tapi, itu ganggu jam istirahat gak sih? Pasti yang lain pengen waktu istirahat tuh di pake buat makan, nenangin pikiran dari pelajaran," ucap Tu.

Nanon terlihat menimbang ucapan Tu. "Iya juga sih, tapi sekarang gak ada waktu luang," cicit Nanon.

Love si wakil langsung melihat papan jadwal yang sudah ada di ruangan. "Sekarang hari Kamis, kan? Kamis ada waktu 10 menit sebelum masuk. Biasanya di gunakan buat waktu baca. Tapi, kebanyakan mereka gunain waktu itu buat hibah, bukan baca," celetuk Love.

"Aduh, berasa tersindir," timpal Neo di sahuti oleh Piploy, si dua sejoli yang selalu hibah.

"Ya udah, berarti 5 menit lagi kita berpencar ya," titah Nanon sambil melihat jam tangannya.

Mereka akhirnya membagi tugas kelas mana-mana saja. Dua orang dua orang pergi ke kelas secara pisah. Nanon tentu bersama wakil yang selalu setia bersamanya.

Bertukar rasa {NAMON}Where stories live. Discover now