Rasa jealous?

308 56 5
                                    

Hallo semuanya kembali lagi dengan aku
Selamat membaca, jangan lupa vote sama komen ya biar semangat nulisnya semoga suka 🥰






Hallo semuanya kembali lagi dengan akuSelamat membaca, jangan lupa vote sama komen ya biar semangat nulisnya semoga suka 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Sudah hampir satu Minggu Chimon mengantar jemput Nanon dan melakukan bimbingan di rumah Nanon. Penurut sekali bukan Chimon, ya karena itu janji saat Chimon ingin kabur sebelum kecelakaan kemarin.

Setelah kabur dan mengalami kecelakaan, ia menjadi lebih penurut dan tidak seperti sebelumnya. Jadilah kelakuan Chimon kali ini membuat Nanon bisa sedikit bernafas lega, tidak harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengawasi anak itu.

Selama lebih dekat dengan Chimon juga, Nanon jarang merasakan rasa sakit yang biasa ia alami. Sungguh keajaiban bukan, membuat Nanon benar-benar bahagia kali ini. Sudah penyakitnya tidak muncul, di tambah Chimon yang sudah bisa di jinakkan.

Khusus untuk hari ini, pertukaran murid kembali ke kelasnya masing-masing karena ada beberapa yang memang penting. Tentu saja Nanon harus kembali ke kelasnya dan meninggalkan Chimon.

Sebelum pergi, mereka berdua mengobrol terlebih dahulu. "Pulang sekolah ada kegiatan gak lu? Kalau ada gue pulang aja, males nunggu," kata Chimon.

Jadwal mereka memang setiap hari mengadakan bimbingan, kecuali Nanon harus rapat atau ada kegiatan OSIS.

"Ada, tapi rapat doang bentaran kok, rapat buat acara persami bulan depan," jawab Nanon.

Persami alias perkemahan Sabtu Minggu. Sekolah mereka mengadakan persami setiap satu tahun sekali, dan itu seluruh sekolah wajib ikut karena untuk mengakrabkan dan lebih saling mengenal saja, tidak hanya untuk anggota Pramuka.

"Males ah, nanti sejam lagi," keluh Chimon.

Nanon menggeleng sambil mengemas buku ke tas. "Enggak janji. Kalau pun iya lama, gue chat lu dan nyuruh lu pulang duluan," titah Nanon di setujui oleh Chimon.

Kemudian Nanon pamit dari kelasnya. Padahal iya sudah mulai akrab dengan teman kelas barunya. Tenang saja, pindahannya hanya sehari saja dan di lanjutkan untuk 1 Minggu lagi.

Nanon pergi datanglah Frank dengan wajah kusut, seperti tidak ingin kembali ke kelas lamanya. "Asem banget muka Lo sialan!" protes Chimon begitu Frank duduk di bangkunya.

"Gue lemes, pisah sama ayang," tuturnya.

Chimon mendecih kesal. "Najis banget, alay Lo. Mentang-mentang baru jadian," ledek Chimon.

Pulang sekolah, benar saja Nanon ada rapat OSIS dan sekarang sudah berjalan lima belas menit. Nanon merogoh kantong celananya membawa handphone untuk menghubungi Chimon. Tapi matanya melihat chat terbaru dari seseorang.

View 🌹

Non, gue denger Lo sakit? Gimana kabar Lo sekarang?

Nanon tersenyum tipis melihat pesan dari View. Setelah pertemuan mereka di toko buku beberapa waktu lalu, tiba-tiba View menghubunginya di Instagram dan itu tentu kesempatan buat Nanon.

Nanon
Udah mendingan View

View 🌹
Syukur kalau udah mendingan.
Gue lagi ada di butik Deket sekolah Lo nih, kalau Lo udah pulang, boleh lah ketemu dulu

Nanon
Butik? Oh iya gue tahu. Boleh boleh, tapi gue rapat OSIS dulu bentar, bentar kok. Tunggu ya.
Sampai jumpa

Setelah sadar tujuan pertama buka aplikasi chat untuk apa, ia langsung menepuk keningnya pelan. "Sialan, gue kan harus bimbingan sama Chimon. Tapi, ini kesempatan langka gue ketemuan sama View," tutur Nanon bimbang.

Alhasil ia memutuskan.

Nanon
Chi, sorry kayanya rapat kali ini lama deh sampe sore, lu bisa pulang duluan aja. Gue gak mau lu nunggu lama.

Chimon 🐧
Bilang dari tadi Napa.
Gue mau ke area ya

Nanon
Lu mau celaka lagi, hah? Pulang aja, gue bilangin Mami Lo kalau ke area balap, mau di semprot pake peptisida Lo hah?

Chimon🐧
Ketemu temen gue doang elah, bawel Lo.
Udah sana Lo rapat aja, gak usah chat gue lagi bye!

Chimon tidak langsung keluar kelas. Ia lebih diam dulu di kelas karena ingin menenangkan pikirannya yang akhir-akhir ini memang ia tidak membuat masalah. Baginya, tidak membuat masalah sehari bisa bikin kepala pusing.

Bilang ke area balap hanya sebuah karangannya saja, agar Nanon tidak menghampirinya ke rumah. Chimon ingin istirahat dengan tenang hari ini. Tapi, bimbingan dengan Nanon pun tidak sesulit yang ia pikirkan.

Begitu udah merasa tenang dan aman, ia pergi keluar. Tapi, ia malah berjumpa dengan Love si ketua OSIS. Tentu saja keluar dari ruangan OSIS, yang mana Chimon lihat sudah tidak ada siapa-siapa, karena Love yang terakhir dan mengunci pintu.

"Love!" panggil Chimon.

Love menoleh dan menyapa Chimon dengan senyum manis. Kemudian Gadis mungil itu menghampiri Chimon.

"Kenapa, Mon?"

"Abis rapat OSIS?" tanyanya basa-basi, padahal kan udah tahu.

"Iya, baru beres," jawab Love.

"Hah, udah beres? Tumben cepet," elesnya padahal di dalam hati bertanya. Kok udah beres, kata Nanon masih lama.

"Cuma bahas buat persami doang kok. Eh Mon, gue duluan ya, Papa udah di depan, dadah!" pamit Love yang berlari kecil.

Di dalam pikirannya terus beradu argumen dengan apa yang Nanon katakan barusan.

Tapi Chimon tak ambil pusing soal itu, terus Chimon melanjutkan jalannya. Begitu keluar dari parkiran melalui gerbang sekolah, ia melihat Nanon dengan seorang gadis jangkung yang sedang memakai helm dan naik ke atas motornya.

Hari ini Nanon merengek ke Ayahnya dan Chimon untuk membolehkannya membawa motor, karena katanya ia rindu mengendarai motor kesayangannya.

"Oh, jadi ini alasan Lo ngerengek minta bawa motor? Tapi, kenapa lu harus bohong sama gue Non," ucap Chimon pada dirinya sendiri.

Kemudian ia tersadar akan suatu hal. "Kenapa gue sedih? Kok gue gak seneng lihat Nanon sama cewek itu? Hahah, lu gila Chimon! Lu gak ada hak apa pun ngelarang Nanon sama cewek lain, lu bukan siapa-siapa Nanon, lu cuma murid bimbingannya. Lagi pula, lu itu cowok, harusnya Lo sadar jangan kaya gini!" tegasnya pada diri sendiri.

Tangannya berkeringat air matanya mengalir begitu saja. Ya begitulah Chimon, jika ada kekesalan, ia akan terkena panic attack. Ia akan menangis dan berkeringat dingin.

"Stop! Tarik nafas buang perlahan. Tenang, lu harus buang jauh-jauh pikiran kaya gitu. Kalau pun lu nyaman sama Nanon, lu harus anggap dia sebagai teman, jangan lebih! Ayo Chi lu pasti bisa!" Semangatnya pada diri sendiri.

~ Next chapter ~





Hai, apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja ya ❤️
Maaf kalau tambah jelek ya ceritanya hehe. Makasih udah baca ❤️

Bertukar rasa {NAMON}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang