Satu tim?

297 43 4
                                    

Hallo, kembali lagi dengan cerita ini. Janan lupa vote sama komen ya biar semangat nulisnya semoga suka 🥰❤️
Hope you enjoy to reading ❤️











 Janan lupa vote sama komen ya biar semangat nulisnya semoga suka 🥰❤️Hope you enjoy to reading ❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.












Beberapa kegiatan sudah mulai di lakukan sedari tadi sore seperti upacara pembukaan, sambutan dan segala macam. Kali ini para murid sedang mendirikan tenda di lapangan outdoor. Kebetulan, sekolah memiliki lapangan yang sangat luas sehingga muat untuk puluhan tenda.

Biasanya satu tenda di isi oleh 4 atau 5 orang dan mereka yang memilih tim itu sendiri. Bisa sebagai tim untuk kegiatan selanjutnya juga.

Pemilihan tim pun di mulai sekarang. Saat Nanon meniup peluit agar semua bisa memilih di saat itu juga murid langsung berhamburan mencari pasangan yang mereka inginkan.

Tapi tidak bagi Chimon pria itu malah celingukan bingung apa yang harus ia lakukan. Pasalnya, ia tidak dekat dengan siapapun kecuali Frank dan Nanon.

Pria itu mencari Frank yang sudah ada di grup lain yang sudah penuh. Chimon kelabakan sendiri, karena ia baru tahu ada hal seperti ini, karena tahun kemarin ia kabur dan berkelahi.

Saat kebingungan seperti ini, jalan ninja satu-satunya adalah melihat Nanon yang kemudian sedang memperhatikannya juga. Tentu saja, Nanon dari tadi melihat Chimon dengan perasaan khawatir. Khawatir pria itu tidak mendapat teman tim yang ternyata benar, tidak ada yang memilihnya.

Nanon kemudian menghindari tatapan mata Chimon yang membuat Chimon kesal. Tapi Nanon menghilang dari tempat tadi.

Chimon mengangkat bahunya dan mencoba tidak peduli dengan Nanon fokus untuk mencari tim yang masih kosong. Tapi nihil, tim sudah hampir penuh semua.

Di saat semua orang sudah punya tim dan hanya tersisa Chimon yang belum dapat, Nanon kembali ke tempatnya dan melanjutkan berbicara.

"Ada satu orang yang tidak mendapat tim karena semua tim sudah penuh," ucap Nanon. "Silahkan orang itu maju ke depan!" titah Nanon.

Mata Chimon tertohok dan melotot ke arah Nanon yang tidak akan terlihat karena Chimon berada di paling belakang.

Mau tidak mau Chimon pergi ke depan dengan gaya yang seperti biasa.

Sesudah di depan semua orang terkejut dengan siapa yang belum dapat tim. Bukan terkejut sih, pasalnya mereka sudah menduga, karena siapa sih yang mau satu tim dengan pria yang di kenal tukang rusuh.

"Oke, karena kamu gak dapat tim, kamu bisa memilih tim dari bagian OSIS."

Tak hanya Chimon, semua murid terkejut dengan ucapan ketua OSIS barusan.

"Hah? Jadi gue se tim sama anggota OSIS?" tanya Chimon.

Di angguki oleh Nanon.

Ada beberapa baris anggota OSIS pria yang tim nya sudah di tentukan dari jauh-jauh hari. Di antara beberapa barisan itu, hanya dua orang yang ia kenal yaitu Drake dan Pawat saja, sisanya hanya tahu sekilas.

Alhasil Chimon berjalan ke tempat di mana ada Drake di sana. Pawat dan Drake berada di tim yang berbeda. Alasan kenapa memilih tim Drake, karena Chimon yakin kalau tim Pawat itu adalah tim Nanon. Di mana ada Pawat pasti ada Nanon dan Chimon tidak ingin satu tim dengan Nanon.

"Oke karena semua sudah dapat tim, mari kita mulai acara persami ini dengan tepuk tangan yang meriah!" titah Nanon dan semua orang bertepuk tangan, tak lupa peluit berbunyi begitu nyaring menambah suasana yang begitu bahagia.

Setelah selesai dengan pembukaan dan pembagian tim, kini semua murid sedang mendirikan tenda dengan tim masing-masing. Tenda biasanya di sediakan oleh sekolah.

Chimon berdiri di samping Drake, bingung harus melakukan apa. "Mon, kenalin itu yang kurus gak bisa diem kaya cacing Neo, yang keker kaya Ade Rai namanya Joong, yang tinggi putih namanya Marc, yang ponian itu namanya Pond." Drake memperkenalkan satu timnya.

Chimon mengangguk dan menyapa mereka. Ia berusaha merubah citra dirinya yang buruk menjadi baik. Ia ingin merasakan punya teman yang bisa ia andalkan, karena jika ada kesempatan seperti Frank tidak bisa di andalkan.

"Dan anggota terakhir kita," ucap Drake menggantung. "Kenalin Mon... Yang paling baik, ganteng, ramah, pinter dan paling segalanya," lanjut Drake begitu satu pria berjalan ke arahnya.

Chimon melihat ke arah yang di tunjuk Drake. Begitu tahu siapa itu, ia langsung menghela nafas panjang lalu di hembuskan kasar.

"Selamat datang di tim kami saudara Chimon," sambutnya dengan ramah.

Tidak ada balasan dari Chimon, Chimon langsung membantu Pond memasang tenda.

"Kenapa Lo ngebet pindah tim sih, padahal kita udah bentuk tim ini dari Minggu lalu loh," protes Marc.

"Udah jangan protes. Waktu pembentukan tim juga kalian pengen gue ada di sini, sekarang giliran gue pindah lu pada protes," jawabnya kemudian pergi menghampiri Chimon.

Chimon menatap pria itu judes. "Ngapain sih lu di tim ini, gue udah milih tim yang gak ada lu, lu malah di sini," protes Chimon.

"Lah, emang lu tahu gue gak di tim ini? Gue dari seminggu yang lalu juga di sini kali. Lu masuk tim ini karena ada gue kan?" tanyanya percaya diri.

"Najis banget, bosen tahu gue liat Lo," ketus Chimon.

Padahal semalam mereka baik-baik aja bahkan tadi pagi juga di mobil mereka tertawa bercanda ria.

"Jangan deket-deket pokonya," pinta Chimon.

Nanon hanya mengangguk kemudian mengacak rambut Chimon sebelum pergi.

Meskipun Nanon di tim ini, tapi ia harus ke sana ke mari memantau kelangsungan acara. Bahkan ia harus berkeliling di saat pemasangan tenda, takut-takut ada yang tidak bisa memasang tenda.














~ Next chapter ~











Hallo semuanya apa kabar? Maaf banget lama gak update, beberapa hari ini aku sakit dan gak ada ide buat nulis. Alhamdulillah sekarang baikan dan bisa nulis deh, mau update dulu sebelum kembali ke kerjaan.

Tadinya chapter ini mau panjang tapi kepanjangan banget, jadi aku bagi dua sama chapter selanjutnya tunggu ya.

Makasih udah mau baca ❤️

Bertukar rasa {NAMON}Where stories live. Discover now