Berangkat bareng

299 50 3
                                    

Hallo kembali lagi dengan cerita ini. Maaf kalau up nya lama, maaf kalau ceritanya tambah gak jelas.  🥰
Jangan lupa vote sama komen ya biar semangat nulisnya semoga suka 🥰









  🥰Jangan lupa vote sama komen ya biar semangat nulisnya semoga suka 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Setelah tidak sekolah beberapa hari akhirnya keduanya masuk bersamaan. Bukan, mereka bukan hanya sekedar bersama dari parkiran ke kelas, Chimon sengaja menjemput si ketua ke rumahnya.

Kali ini Chimon luluh seketika karena Nanon selalu saja menunjukkan kalau ia benar-benar kesakitan.

Di dalam mobil keduanya hanya diam sambil mendengarkan lantunan lagu yang sengaja Chimon putar agar tidak canggung. Siapa yang mengajak untuk berangkat bersama?

Bukan Chimon atau Nanon, tapi Ayah Nanon yang menyuruh Chimon untuk menjemput dan menjaga Nanon.

Lucu ya, orang tua mereka sama-sama menyuruh untuk menjaga anaknya satu sama lain.

"Non..."

"Chi..."

Sungguh ajaib, kenapa mereka bisa berbarengan seperti ini. Setelah bersamaan keduanya langsung terdiam menatap satu sama lain kemudian tertawa.

"Lu duluan," titah Nanon.

"Ekhem... Lu jangan geer ya gue jemput, gue di suruh sama bokap Lo, karena takut Lo kambuh di jalan, ntar ngerepotin lagi. Jangan mentang-mentang gue jemput dan kita berangkat bareng Lo jadi seenaknya sama gue," cerocos Chimon dengan bola mata yang bergerak-gerak.

Nanon terkekeh dengan ucapan Chimon yang nyerocos dan membuatnya gemas tadi.

"Iya, lagi pula mau seenaknya gimana, gue lagi sakit," jawab Nanon.

"Ya... Bagus lah," jawab Chimon dengan mengetuk-ngetuk stir mobil. "Oh ya, lu mau bilang apa barusan?" tanya Chimon.

Musik yang tadinya dengan suara agak kencang, Nanon matikan dan hanya terdengar suara kendaraan dari luar saja.

"Makasih, udah mau jagain gue," ucap Nanon dengan serius.

Entah kenapa Chimon jadi mendadak tegang Nanon membicarakan hal serius. Ia jadi teringat beberapa Minggu lalu saat kejadian di dalam mobil bersama Nanon.

"Hmmm..."

Hanya itu yang ia lontarkan sebagai jawaban. Sesampai di sekolah, Chimon tentu berjalan di samping Nanon yang berjalan hati-hati. Kakinya terasa linu dan pegal sesekali.

Semua mata tertuju pada dua sejoli yang tengah berjalan bersamaan. Tentu saja itu membuat para murid terkejut, pasalnya mereka berdua tidak pernah terlihat berbarengan. Kalau ia pun pasti Nanon yang memarahi Chimon.

Bahkan Pawat dan Drake pun terkejut karena mereka seperti yang sudah dekat lama.

Tanpa menghiraukan tatapan para murid lain mereka asik berjalan berdampingan hingga akhirnya sampai di kelas dan duduk di tempat masing-masing.

Bertukar rasa {NAMON}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang