Morning.

837 59 3
                                    

"Hakken?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hakken?"

"Good morning, chérie. Masih terlalu pagi, mau tidur lagi?"

"Enggak. Kamu kerja?"

"Nope. Lagi scrolling online shop aja."

"Sini cuddling."

"My pleasure, ma'am."

"Kamu abis mandi?"

"Mh-hm. Do i smell good?"

"You smell really nice i wanna eat you."

"You smell nice too."

Kepala kamu ada di dada nya Hakken. Detak jantungnya jadi musik tersendiri yang memberikan rasa tenang ketika mendengarnya dan gak bisa dibandingkan dengan apapun. Telunjuk kamu sibuk membuat pola lingkaran di telapak tangan Hakken yang terbuka.

"Hakken."

"Ya?"

"Isn't in interesting? I have lips and you have lips too."

"I really wanna know what do you mean by this."

Dan, poof, jarak antara kalian menghilang.

"Hakken, i'm losing my breath-"

"What are you? Drugs? You're so addicting."

"Well, i'm not. I'm your wife."

"Love it when you said you're my wife. Now, chérie, mau sarapan apa?"

"Kamu tau warung soto yang baru buka di depan komplek, gak? Sotonya enak, love. Kesitu, yuk?"

"I was thinking about make you some french toast. But, ok. Ayo?"

"YAY!"

Kamu buru-buru pakai cardigan-nya Hakken. Why? Soalnya, comfy dan bau nya kayak Hakken jadi berasa dipeluk terus. Hakken mengganti bathrobe nya jadi sweatshirt dan celana pendek. Kalian jalan kaki ke warung soto depan komplek and it was fun.

Hakken gandeng tangan kamu sepanjang jalan. Matahari pagi bikin
Hakken keliatan ethereal. Well, dia gak kena sinar matahari aja udah keliatan kayak male lead ikemen dari anime nyasar.

Bagitu sampai, Hakken memesan menu yang berbeda sama yang kamu pesan. Selalu begitu. Hakken gak pernah pesan menu yang sama tiap kalian makan diluar.

"In case kamu gak suka yang kamu pesan, jadi bisa tuker sama punyaku." Begitu katanya, saat kamu tanya kenapa dia selalu pesan menu berbeda.

"Kamu kapan pernah makan disini?"

"Pas kamu ke Spore. Nanti kamu coba pesenanku deh, love. Recomended."

"Okay, wait-"

"Hng?"

"Ada bunga di rambut kamu."

"WOW CANTIK!"

"Gak secantik kamu."

"Love, yaiyalah. You won't marry a flower."

Hakken giggling bertepatan dengan pesanan soto kalian yang dibawa sama pegawai warung soto. Kamu mencoba kuah soto nya lalu tersenyum senang.

"Hakken, coba."

"You look so happy. Is it so good, hm?"

"Iya. Beneran enak banget."

Hakken mencoba soto yang kamu pesan.

"Mh-hm. Not bad."

"Told ya!"

Kamu dan Hakken bukan tipe orang yang suka ngobrol saat makan. Setelah kamu menelan tegukan terakhir teh hangatmu (Hakken gak ngebolehin kamu minum es teh pagi-pagi), Hakken baru bicara lagi.

"Mau langsung pulang?"

"Mh-hm. Mau cuddling sama the love of my life."

"Well, your wish is my command, mon chéri. Tumben banget mau manja?"

"Kangen kamu. Kamu sibuk banget kan akhir akhir ini. Aku butuh asupan kasih sayang."

Hakken tertawa lalu beranjak buat bayar makanan kalian. Pas di parkiran warung soto Hakken ngulurin tangannya buat digandeng.

Begitu sampai rumah kalian langsung ganti baju ke bathrobe dan cuddling sampai sore.

*


note : Chérie = sweetheart
Mon chéri = honey

S E R O TO N I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang